Konsep Dasar Asuransi RumahKoe Syariah
2. Bangunan hanya digunakan untuk tempat tinggal tidak ada usaha lain
dengan kanan, kiri, belakang adalah rumah tinggal permanen seperti poin 1 atau kanan, kiri, belakang bukan rumah tinggal dengan jarak minimal
7,5 meter. 3.
Untuk santunan sewa diberikan bila rumah tinggal tidak dapat dipergunakan sama sekali karena habis terbakar.
4. Depan rumah terdapat jalan yang dilalui kendaraan roda empat kendaraan
pemadam kebakaran. 5.
Nilai santunan yang diberikan point 2-6 merupakan nilai maksimal yang dierima nasabah selama 1 tahun periode asuransi.
6. Untuk bangunan tingkat, maka luas bangunan merupakan jumlah dari luas
bangunan masing-masing lantai. 7.
Untuk penggantian kerugian yang disebabkan karena resiko banjir harus disertai dengan surat keterangan dari kelurahan setempat.
Sedangkan yang tidak dijamin dalam paket ini adalah: 1.
Bangunan yang tidak digunakan sebagai rumah tinggal 2.
Rumah yang berada di daerah provinsi Maluku 3.
Pemilik pengguna rumah tinggal sudah memiliki Polis Kebakaran atas Bangunan yang akan diasuransikan
Untuk Paket rumahKoe Idaman, dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5
Paket RumahKoe Idaman dan Asri
Adapun ketentuannya adalah sama. Yang membedakannya yaitu nominal pembayaran preminya. Berikut adalah ketentuan yang diberlakukan dalam kedua
paket ini. 1.
Bangunan bersifat permanen, dinding beton tembok tidak mudah terbakar dan atap genteng asbes seng.
2. Bangunan hanya digunakan untuk tempat tinggal tidak ada usaha lain
dengan kanan, kiri, belakang adalah rumah tinggal permanen seperti poin 1 atau kanan, kiri, belakang bukan rumah tinggal dengan jarak minimal
7,5 meter.
3. Depan rumah terdapat jalan yang dilalui kendaraan roda empat kendaraan
pemadam kebakaran. 4.
Untuk santunan sewa diberikan bila rumah tinggal tidak dapat dipergunakan sama sekali karena habis terbakar.
5. Untuk penggantian kerugian yang disebabkan karena resiko banjir harus
disertai dengan surat keterangan dari kelurahan setempat. 6.
Untuk bangunan tingkat, maka luas bangunan merupakan jumlah dari luas bangunan masing-masing lantai.
7. Nilai santunan yang diberikan point 2-7 merupakan nilai maksimum
yang diterima nasabah selama 1 tahun periode asuransi. 8.
Pada saat diasuransikan, pemilik pengguna rumah tinggal belum memiliki polis kebakaran atas rumah tinggal yang akan diasuransikan.
9. Tidak berlaku untuk rumah yang berada di daerah propinsi Maluku.
10. Klaim dianggap kadaluwarsa jika selama 6 enam bulan pemegang polis
atau keluarganya tidak melengkapi dokumen persyaratan klaim. Dalam pengajuan nya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon
peserta di antaranya: 1.
Fotokopi KTP calon peserta. 2.
Dokumen yang berhubungan dengan rumah seperti bukti kepemilikan. 3.
Foto rumah dari berbagai sudut dan foto lingkungan. 4.
Dokumen mengenai fisik rumah. 5.
Fotokopi kartu keluarga. 6.
Data pembantu rumah tangga jika memiliki pembantu.
Namun syarat yang harus dimiliki oleh setiap calon peserta adalah niat untuk menjalankan prinsip tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
Untuk struktur pengambilan keputusan di AJB Bumiputera Cabang Depok, kekuasaan penuh dipegang oleh kepala Cabang selaku pimpinan instansi.
Namaun sebelumnya, Kepala Cabang mendapatkan rekomendasi dari agen dan supervisor agen. Meskipun agen dan supervisornya mengatakan bahwa calon
peserta itu layak untuk mandapatka jasa asuransi, namun sepenuhnya diserahkan kepada Kepala Cabang sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Setelah Kepala
Cabang membuat keputusan, hasil keputusan diserahkan kepada kantor wilayah dan selanjutnya diserahakan kepada pimpinan divisi pemasaran dan pimpinan
pusat. Meskipun pimpinan wilayah, pimpinan divisi pemasaran dan pimpinan pusat lebih tinggi jabatannya daripada pimpinan cabang, hasil keputusan
pimpinan cabang tidak dapat diganggu gugat. Pimpinan wilayah, pimpinan divisi pemasaran dan pimpinan hanya sekedar mengetahui hasil keputusan pimpinan
cabang. Gambar 2.8 berikut memberikan gambaran terhadap pengambilan keputusan di kantor Cabang Depok.
Agen Supervisor
Agen Pimpinan
Cabang Direktur
Pemasaran Direktur
Utama Pimpinan
Wilayah
Gambar 2.8
Struktural Pengambilan Keputusan