Fase Pembangunan Elaboration Phase

3. Deployment Workflow Membuat arsitektur fisik sistem menggunakan Deployment Diagram.

3.2.4 Fase Transisi Transition Phase

Dalam tahapan ini, kegiatan dalam pembangunan sistem yang dilakukan adalah Deployment Workflow. Deployment Workflow dilakukan dengan pembuatan user manual yang digunakan oleh pengguna dan administrator dalam memanfaatkan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Peserta Asuransi RumahKoe Syariah dan menanggulangi masalah-masalah yang mungkin nantinya akan ditemukan dalam pengoperasian sistem atau saat penggunaan sistem. Dengan selesainya tahap ini, maka berakhirlah proses pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Peserta Asuransi RumahKoe Syariah pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Depok.

3.3 Model Yager

Model Yager akan menghasilkan penilaian berdasarkan metode tersebut. Metode ini juga membantu dalam pengambilan keputusan, siapa yang layak untuk diterima sebagai peserta asuransi RumahKoe Syariah. Model Yager dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap kriteria dan nilai angka diubah kedalam bentuk bilangan fuzzy lalu dilakukan pengelompokan untuk diubah ke dalam bentuk bilangan crisp atau bilangan angka dan selanjutnya dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam model Yager ini adalah: 1. Membuat matriks perbandingan kriteria terlebih dahulu. 2. Melakukan normalisasi untuk mendapatkan vektor bobot 3. Menghitung nilai lamda maks, CI dan CR 4. Mengkonversi kualitas kriteria dalam nilai crisp 5. Menghitung dan membuat matriks nilai C dengan cara memangkatkan nilai crisp terhadap vektor barisnya 6. Menentukan nilai minimal dari setiap atribut vektor D 7. Menetukan nilai terbesar dari vektor D sebagai hasil

3.4 Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berpikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan hubungan antar konsep tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan pustaka teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu dan digunakan sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diangkat. Jadi kerangka pikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting. Penyusunan penelitian tentang sistem pendukung keputusan penerimaan calon peserta asuransi RumahKoe syariah ini disusun melalui beberapa tahapan dalam sebuah kerangka berpikir penelitian. Kerangka berpikir ini dibuat sebagai acuan dalam penyusunan dan pengembangan sistem yang dilakukan. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.1.