Saat ini Bumiputera yang memiliki kurang lebih 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9.7 juta jiwa rakyat Indonesia, dengan jaringan kantor
sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia tengah berada di tengah capaian baru industri asuransi Indonesia. Sejumlah perusahaan asing menyerbu dan masuk
menggarap pasar domestik. Mereka menjadi rekan sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri yang dirintis oleh pendiri
Bumiputera. Bagi Bumiputera, iklim kompetisi ini meniupkan semangat baru,
karena makin menegaskan perlunya komitmen, kerja keras dan profesionalisme. Namun berbekal pengalaman panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi
hampir seabad, menjadikan Bumiputera bertekad untuk tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi asuransi bangsa Indonesia sebagaimana visi awal
pendirinya. Bumiputera ingin senantiasa berada di benak dan di hati rakyat Indonesia.
Dari 576 jaringan kantor yang tersebar di Indonesia, AJB Bumiputera 1912 Cab. Depok adalah salah satu cabang yang sukses dalam melindungi
pesertanya. AJB Bumiputera 1912 Cab. Depok berdiri pada tanggal 12 Februari 2007 bersamaan dengan didirikannya AJB Bumiputera 1912 Cab. Pancoran Mas.
Awal mulanya, kantor cabang ini berdiri di bawah kanwil Bogor. Namun sejak tahun 2009, berpindah tangan ke kanwil Jakarta selatan. Dari awal berdiri hingga
sekarang, kantor Cabang Depok ini masih berkedudukan di Jl. Margonda Raya No. 270 Margonda, Depok.
4.1.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo AJB Bumiputera 1912
4.1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.2 di bawah ini menggambarkan struktur organisasi perusahaan AJB Bumiputera 1912 secara umum.
Badan Perwakilan Anggota
Sekretaris Perusahaan
Direktur Utama Sekretaris
BPA Dekom Dewan Komisaris
Direktur Kepatuhan
Direktur Pemasaran
Direktur Investasi
Direktur SDM Direktur Tekhnik
Dan Keuangan
Divisi ASKUM
Cabang AS. Perorangan
Divisi ASPER
Cabang AS Syariah
Divisi Syariah
Cabang AS Kumpulan
Departemen Hukum
Departemen Pengawasan
Departemen Konservasi
Departemen Klaim
Departemen Pertanggungan
Departemen Teknologi
Informasi Departemen
Keuangan Departemen
Aktuaria Departemen
SDM Departemen
Umum
Departemen Akuntansi
Divisi Property Divisi
Manajemen Dana
Gambar 4.2 Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912
Sedangkan Gambar 4.3 menunjukkan struktur organisasi di AJB Bumiputera 1912 Cab. Depok.
Budi Heryana, SH Kepala Cabang
Gatot Suseno Kepala keuangan
Murobi Adm dan Keuangan
Dwi Puji Kasir
R. Wanda Customer Service
Arif Rahman Hakim SPV Agen
Agen AJB Bumiputera 1912 cab. Depok
Gambar 4.3
Struktur Organisasi AJB BUmiputera 1912 Cab. Depok
4.1.1.4 Visi, Misi dan Falsafah Nilai-nilai Budaya Kerja Perusahaan
Visi
AJB Bumiputera 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya
Manusia SDM profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.
Misi
Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati masyarakat Indonesia dengan:
Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui
peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk
menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan, dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis.
Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk mendorong proses bisnis internal perusahaan yang efektif
dan efisien.
Falsafah Nilai-nilai Budaya Kerja Perusahaan
Sebagai perusahaan perjuangan, Bumiputera memiliki falsafah
sebagai berikut:
Idealisme Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat
kemartabatan anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan.
Kebersamaan Mengedepankan
sistem kebersamaan
dalam pengelolaan
perusahaan dengan
memberdayakan potensi
komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk komunitas Bumiputera sebagai
manifestasi perusahaan rakyat. Profesionalisme
Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik good corporate
governance dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap
tuntutan perubahan lingkungan.
4.1.1.5 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang dilakukan yaitu identifikasi terhadap masalah yang terjadi di AJB Bumiputera 1912 Cabang Depok, Margonda. Di sini
ditemukan permasalahan yang ada di bagian Penerimaan Calon peserta Asuransi
yaitu perusahaan tidak memiliki sistem penilaian calon peserta asuransi yang
terkomputerisasi atau masih dilakukan dengan cara manual.
Pada sistem yang berjalan saat ini, ketika perusahaan melakukan proses analisis penilaian, kepala cabang selaku pengambil keputusan hanya
menganalisis dari data yang tersedia pada database calon peserta, lalu data calon peserta dicocokkan dengan standar kriteria yang dimiliki perusahaan dalam
menilai calon peserta asuransi untuk memutuskan siapa yang layak untuk diterima menjadi peserta asuransi. Dengan cara ini proses pengambilan keputusan
akan berjalan lama dan kurang efektif. Belum adanya sistem informasi yang memproses penganalisaan penilaian secara terkomputerisasi juga menyebabkan
terjadinya proses penilaian berulang pada calon peserta asuransi yang sama. Apabila terjadi kesalahan dalam menganalisis serta proses penilaian calon peserta
asuransi, dimana daya jangkau dari calon peserta asuransi yang dipilih tidak
sesuai dengan sasaran perusahaan, maka akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Dari permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa diperlukannya sebuah sistem pendukung keputusan dalam penerimaan calon peserta asuransi
yang terkomputerisasi sehingga proses pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat, efektif dan hasil yang didapatkan sesuai dengan standar kriteria yang
dimiliki AJB Bumiputera 1912 Cabang Depok, Margonda.
4.1.1.6 Identifikasi Sistem Berjalan
Sistem penilaian calon peserta RumahKoe Syariah pada sistem yang
berjalan di AJB Bumiputera 1912 sebagai berikut : a.
Formulir Aplikasi RumahKoe Syariah yang diterima dari agen-agen penyalur calon peserta asuransi, oleh Customer Service dilakukan validasi
dan pengecekkan kelengkapan dokumen aplikasi RumahKoe Syariah berdasarkan ketentuan yang berlaku.
b. Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen beserta validitasnya,
maka Customer Service menginput data identitas calon peserta ke dalam sistem.
c. Dengan melihat biodata calon peserta yang telah dimasukkan oleh bagian
Customer Service, Kepala Cabang akan memulai melakukan tahap analisis
terhadap data-data tersebut. Tahap analisis dilakukan secara manual.
d. Jika permohonan ditolak maka akan dibuatkan surat pemberitahuan
penolakan persetujuan permohonan RumahKoe syariah secara manual kepada calon peserta tanpa disertai alasan penolakan yang akan dibuatkan
customer service .
e. Dan jika permohonan disetujui, maka proses selanjutnya customer service
melakukan pencetakkan polis RumahKoe Syariah yang disetujui oleh pihak AJB Bumiputera 1912.
Berikut gambaran atau rich picture dari sistem yang berjalan di AJB Bumiputera 1912 Cab. Depok, Margonda.
Forrmulir Calon Peserta RumahKoe syariah
CS melakukan Pengecekan
Agen AJB Bumiputera 1912 Depok
Calon Peserta RumahKoe syariah
Permohonan diterima Permohonan ditolak
Dibuatkan surat penolakan secara manual
Dibuatkan polis Kepala cabang melakukan
penilaian secara manual Database Pemohon
simpan
lihat menentukan
CS memasukkan data calon peserta
Gambar 4.4
Sistem yang Sedang Berjalan
4.1.2 Requirement Workflow
Requirement workflow dijadikan sebagai tahapan untuk merumuskan
dan menetukan perencanaan serta hal-hal utama yang dibutuhkan dalam sistem. Juga melihat resiko-resiko yang mungkin terjadi setelah sistem selesai dibuat.
4.1.2.1 Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk keefektifan kinerja bagian dalam menganalisa penilaian calon peserta RumahKoe Syariah, perlu adanya sebuah sistem yang secara otomatis
mengolah data dalam menilai calon peserta RumahKoe Syariah dan penyimpanan terdistribusi peserta RumahKoe Syariah untuk mengurangi kesalahan-kesalahan.
Dari permasalahan akan ketidakefektifan waktu dalam mengambil keputusan penerimaan calon peserta RumahKoe Syariah perlu dibuat sistem
informasi pendukung keputusan penilaian calon peserta RumahKoe Syariah yang secara otomatis melakukan penilaian kepada calon peserta RumahKoe Syariah
pada bagian analis AJB Bumiputera 1912 Cabang Depok, Margonda. Berikut hal-
hal yang perlu dirancang untuk pendukung sistem usulan:
a. Calon peserta yang dibawa oleh agen mengisi form pendaftaran calon
peserta. Form kemudian dicek oleh Agen dan memvalidasinya. b.
Bagian customer serviceadmin meng-input data-data calon peserta pada sistem. Setelah proses penginputan selesai sistem akan menampilkan data
hasil input tadi sebagai konfirmasi, apakah ada kesalahan dalam pengisian atau tidak, jika ada kesalahan maka user dapat melakukan proses edit pada
sistem, jika tidak ada maka data secara otomatis akan tersimpan di dalam database
. c.
Karena database calon peserta terintegrasi dengan Sistem Pendukung Keputusan, maka Kepala cabang eksekutif tidak lagi melakukan analisis
penerimaan secara manual, melainkan proses penilaian akan secara otomatis dihitung oleh sistem berdasarkan informasi kebenaran data calon
peserta. Eksekutif hanya memantau sistem dan menganalisis kebenaran penilaian sehingga meminimalisasi waktu yang digunakan. Untuk proses
perhitungannya, Eksekutif menginput nilai matriks untuk setiap kriteria kemudian memilih nama-nama calon yang akan dihitung skornya dengan
model Yager. d.
Output sistem berupa hasil perhitungan penilaian masing-masing calon
peserta, laporan calon peserta RumahKoe Syariah dan grafik perbandingan calon penerima satu dengan calon penerima lainnya. Berikut gambaran
sistem usulan :
Eksekutif menganalisa pemohon berdasarkan kriteria
Database Calon peserta
Formulir Calon Peserta RumahKoe Syariah
Admin memasukkan data calon peserta
Laporan calon peserta
Database terintegrasi
simpan
Menghasilkan laporan
SPK menghitung nilai calon peserta
Agen dan Calon peserta
Gambar 4.5
Sistem yang Diusulkan
4.1.2.2 Identifikasi Ruang Lingkup Sistem
Pada tahap ini dijelaskan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam proses penilaian calon peserta asuransi. Kriteria-kriterianya adalah :
a. Status Rumah
Status rumah, menunjukkan hak kepemilikan rumah yang akan diasuransikan.