Struktur Statis RUP Metode

ke arah produk akhir. Artifact digunakan sebagai input oleh role untuk melaksanakan satu aktivitas dan hasil atau keluaran dari aktivitas lain. 4. Workflows arus kerja : when Arus kerja merupakan sebuah kegiatan berkelanjutan yang menghasilkan suatu gambaran alur yang dapat nilai yang dapat dilihat. Pada UML, suatu arus kerja dapat diekspresikan sebagai satu sequence diagram, collaboration diagram atau activity diagram. Proses inti dari workflow dibagi menjadi enam inti workflow pembangunan dan tiga workflow pendukung. Proses workflow inti pembangunan adalah sebagai berikut : a. Business modeling workflow arus kerja pemodelan bisnis. Tujuan utama dalam business modeling di sini adalah untuk memungkinkan adanya komunikasi dan pengertian yang lebih baik dari business engineering dan software engineering. b. Requirement workflow arus kerja kebutuhan Requirement adalah suatu kondisi atau kemampuan dimana system akan menyelaraskan pada kondisi tersebut. Terdapat dua kebutuhan system yaitu functional requirement dan nonfunctional requirement c. Analysis and design workflow arus kerja analisis dan rancangan. Tujuan dalam tahap ini adalah untuk menunjukkan bagaimana project akan diwujudkan dalam fase implementasi kelak. Hasil dari tahap ini adalah model design. d. Implementation workflow arus kerja pengimplementasian, Tujuan dari implementasi di sini adalah mendefinisikan pengkodean secara terorganisasi, mengimplimentasikan classes dan objects dalam bentuk komponen-komponen, menguji perkembangan komponen-komponen dalam bentuk kesatuan, dan mengintegrasikan hasil-hasil dari tiap-tiap kelompok yang mengerjakan project. e. Test workflow arus kerja pengujian. Ditujukan untuk menilai kualitas produk. f. Deployment workflow arus kerja penyebaran. Tujuannya adalah untuk menghasilkan release produk dengan sukses dan menyerahkan perangkat lunak pada pengguna akhir Sedangkan proses workflow pendukung yaitu : a. Project management workflow arus kerja pengelolaan proyek. Merupakan seni menyeimbangkan tujuan, mengelola resiko dan menanggulangi pemaksaan kepentingan antara pembangun dan pengguna. b. Configuration and change management workflow arus kerja pengkonfigurasian dan perubahan pengelolaan. Mendeskripsikan bagaimana mengawasi banyaknya artifak yang dihasilkan oleh banyak orang yang bekerja pada suatu proyek c. Environment workflow arus kerja lingkungan, bagian ini terfokus pada aktivitas-aktivitas yang penting terkait dengan proses konfigurasi sebuah software. Terkait dengan aktivitas yang diperlukan dalam usaha mengembangkan aturan-aturan yang mendukung sebuah software.

2.8 Unified Modelling Language UML

2.8.1 Definisi UML

Unified Modelling Language UML adalah sebuah sekumpulan konvensi pemodelan yanag digunakan untuk menentukan atau menggambarkansebuah sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek Whitten et al. 2004. UML dikembangkan oleh tiga sekawan yang bekerja pada Rational Software Corporation yaitu Grady Booch, James Rumbough dan Ivar Jacobson yang berfokus pada standarisasi dan perbaikan ulang UML. Perbaikan dilakukan karena notasi UML pada dasarnya adalah kolaborasi dari metode Booch, notasi OMT Object Modelling Technique. Pada akhir tahun 1995, Unified method versi 8 diperkenalkan dan setelah itu diubah menjadi UML pada tahun 1996 dan pada tahun 1997 UML versi 1.1 disahkan dan diberikan pada Object Technology Group OTG Sholiq, 2006. Hingga saat ini, UML banyak digunakan di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini dikarenakan UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat blue print atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk sharing dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain Munawar, 2005.

2.8.2 Tujuan UML

Menurut Suhendar dan Gunadi, 2002 bahwa tujuan utama UML adalah: 1. Memberikan model yang siap pakai, bahwa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum. 2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa. 3. Menyediakan produk-produk yang terdapat dalam permodalan.

2.8.3 Model dan Diagram pada UML

Model merupakan fokus utama dalam analisis dan perancangan. Model menggambarkan pandangan yang lengkap tentang suatu sistem pada suatu tahapan dan perspektif tertentu. Sebuah model bisa saja mengandung satu atau lebih diagram. Dengan adanya model, ada beberapa hal yang dapat dipresentasikan. Hal ini disebabkan karena: 1. Model mudah dan cepat dibuat 2. Model bisa digunakan sebagai simulasi untuk mempelajari lebih detil tentang sesuatu 3. Model bisa dikembangkan sejalan dengan pemahaman tentang sesuatu 4. Bisa memberikan penjelasan lebih rinci tentang sesuatu dengan model 5. Model bisa mewakili sesuatu yang nyta maupun tidak nyata Selain model, alat bantu yang sering digunakan dalam analisis dan perancangan adalah diagram. Diagram menggambarkan atau mendokumentasikan beberapa aspek dari sebuah sistem. Diagram digunakan untuk : 1. Mengkomunikasikan ide 2. Melahirkan ide dan peluang baru 3. Menguji ide dan membuat prediksi 4. Memahami struktur dan relasi-relasinya

2.8.4 Diagram-diagram pada UML

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai berbagai aaspek dalam sistemUML. Berikut ini akan dipaparkan diagram- diagram yang digunakan dalam UML. 1. Use case Diagram Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem Whitten et al. 2004. Tabel 2.3 menunjukkan komponen dasar dalam use case diagram . Tabel 2.3 Komponen Dasar Use Case Diagram Komponen Nama komponen Keterangan Actor Sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem