belajar  dalam  menghadapi  ujian  karena  ia  senang  pada  mata  pelajaran  yang  di ujikan tersebut.
2.1.5  Teori Motivasi berprestasi
Dalam bidang pendidikan atau akademis, prestasi merupakan satu tingkat khusus perolehan atau hasil keahlian dalam karya akademis  yang dinilai oleh guru-guru,
lewat  tes-tes  yang  dibakukan  atau  lewat  kombinasi  ke  dua  hal  tersebut.  Karena tidak  mengherankan  lagi  apabila  siswa  yang  memiliki  motivasi  berprestasi  yang
tinggi  cenderung  sukses  dalam  melakukan  tugas-tugas  disekolah  Wend,1955; French dan Thomas,1958;Kestenbaum,1970 dalam Djiwandono 2002
Motivasi  berprestasi  dapat  didefinisikan  sebagai  keinginan  untuk  unggul atau  kekuatan  bawaan  di  mana  seorang  individu  yang  ingin  berhasil  Woolfolk,
1998. Murray, 1995 dalam Ross.B 1988 mendefinisikan motivasi berprestasi
sebagai  usaha  untuk  mencapai  keinginan,  dengan  mengerahkan  segala kemampuan  dan  kekuatan,  berusaha  dengan  baik  d  alam  setiap  sesuatu  dengan
cepat dan tepat. Motivasi
berprestasi  achievement motivation,
keinginan  untuk menyelesaikan sesuatu untuk mencapai suatu yang standar kesuksesan dan untuk
melakukan  suatu  usaha  dengan  tujuan  untuk  mencapai kesuksesan.
JW.Santrok,2003. Menurut  McClelland  1987  Motivasi  berprestasi  ini  dapat  dilihat  pada
kegiatan-kegiatan  individu  di  bidang  prestasi  sekolah,  pekerjaan,  atau  dalam kompetisi olah raga. Tingkah laku individu pada dasarnya mengarah pada tujuan
yang  berhubungan  dengan  pemenuhan  kebutuhannya  masing-masing  dan didorong oleh motif-motif tertentu.
Slavin  1994  mendefinisikan  motivasi  berprestasi  sebagai  keinginan untuk  mencapai  sukses  dan  berpartisipasi  dalam  kegiatan,  dimana  sukses  itu
tergantung pada usaha dan kemampuan individu. Motivasi  berprestasi  dapat  meramalkan  berhasil  atau  tidaknya  seseorang
dalam  mencapai  suatu  prestasi.  Masa  kritis  pertumbuhan  motivasi  berprestasi adalah  pada  usia  sekolah,  dimana  remaja  membentuk  kebiasaan  untuk  mencapai
keberhasilan  dalam  belajar  Hurlock,1993.  Penelitian  juga  menunjukan  bahwa tingkat  perilaku  berprestasi  pada  masa  usia  sekolah  mempunyai  korelasi  yang
tinggi  dengan  perilaku  berprestasi  pada  masa  dewasa  kagan  dalam Hurlock,1993.
Leavit  dan  Haditono,1989  dalam  Widodo.B,  2007  mendefinisikan motivasi  berprestasi  sebagai  suatu  perhatian  tentang  menyelesaikan  pekerjaan-
pekerjaan  dengan    memperolah  standar  kesuksesan.  Motivasi  berprestasi  adalah dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan
atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi predikat terpuji. Pengertian  tersebut  menjelaskan  bahwa  setiap  seseorang  harus  memiliki
daya penggerak berupa dorongan dan keinginan untuk maju, selain itu seseorang harus  berusaha  menjadi  proaktif.  Sehingga  ia  akan  mendapatkan  suatu  prestasi.
Karena  motivasi  berprestasi  merupakan  suatu  keinginan  untuk  berhasil  dengan cara berusaha keras, dan mengungguli orang lain berdasarkan suatu standar mutu
tertentu.