Berdasarkan uraian-uraian di atas, disimpulkan bahwa motivasi berprestasi merupakan dorongan untuk berbuat sebaik mungkin, agar memperoleh hasil yang
terbaik sesuai dengan kondisi yang diharapkan, dengan cara berusaha keras, dan mengungguli orang lain berdasarkan suatu standar mutu tertentu. Dengan
demikian, motivasi berprestasi seseorang tidak terlepas dari pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari belajar, yang dalam hal ini motivasi juga
ditunjukan oleh intensitas untuk kerja dalam suatu tugas.
2.1.6 Ciri-ciri Motivasi berprestasi
Heckhausen dalam Widodo.B 2007 mengungkapkan sejumlah ciri seseorang yang memiliki motivasi berprestasi, yaitu :
1. Berorientasi pada keberhasilan dan lebih percaya diri sendiri dalam menghadapi tugas
2. Bersikap mengarah pada tujuan dan berorientasi pada masa yang akan datang
3. Menyukai tugas yang sedang kesulitannya 4. Tahan bekerja
5. Lebih suka bekerja dengan orang lain Dalam penelitian ini yang akan dilihat adalah motivasi berprestasi dalam
kaitannya dengan pendidikan disekolah, yaitu motivasi berprestasi di bidang akademik. Yang dimaksud dengan motivasi berprestasi di bidang akademik
adalah motivasi atau dorongan yang mengarah perilaku individu untuk meraih prestasi yang optimal dalam study di sekolah, khususnya prestasi belajar. Individu
yang memiliki motivasi berprestasi dibidang akademik yang tinggi akan lebih
berusaha untuk mencapai prestasi belajar sebaik mungkin, dibandingkan individu dengan motivasi berprestasi rendah. Individu tersebut akan lebih giat belajar atau
berusaha lebih keras agar berhasil dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Tugas- tugas sekolah ini dapat berupa soal-soal latihan, pekerjaan rumah, ulangan harian,
atau ulangan umum yang biasa digunakan sebaagi tolak ukur bahwa seseorang telah menguasai suatu mata pelajaran tertentu.
2.1.7 Komponen Motivasi Berprestasi
McClelland, 1987 mengemukakan komponen motivasi berprestasi yang membedakan individu dengan motivasi berprestasi tinggi dan rendah, yaitu :
1. Tanggung Jawab Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi merasa bertanggung jawab
atas tugas yang dikerjakannya dan tidak akan meninggalkan tugas itu sebelum berhasil menyelesaikannya, adapun individu dengan motivasi berprestasi yang
rendah cenderung akan menyalahkan hal-hal diluar dirinya sebagai penyebab ketidakberhasilannya, seperti tugas yang terlalu sulit atau terlalu banyak.
2. Resiko pemilihan tugas Dalam pemilihan tugas, individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan
memilih tugas dengan taraf kesulitan sedang. Walaupun tugas itu sulit baginya tetapi individu tersebut tetap akan berusaha menyelesaikan tugas itu dan berani
menanggung resiko bila mengalami kegagalan. Sedangkan individu dengan motivasi berprestasi rendah cenderung memilih tugas yang sangat mudah, karena
individu merasa yakin akan berhasil mengerjakannya dibanding memilih tugas
yang sulit. Karena bila mengalami kegagalan maka individu tersebut tidak akan menyalahkan tugas tersebut.
3. Kreatif-inofatif Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi cenderung kreatif dan tidak
menyukai pekerjaan rutin, sedangkan individu dengan motivasi berprestasi yang rendah menyukai pekerjaan yang berstruktur karena tidak harus menentukan
sendiri apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. 4. Memperhatikan umpan balik
Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi menyukai umpan balik karena akan memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukannya. Dengan demikian
individu dengan motivasi berprestasi rendah cenderung mengulangi kesalahan yang sama dalam tugas mendatang.
5. Waktu penyelesaian tugas Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi akan berusaha menyelesaikan
setiap tugas dalam waktu secepat mungkin dan seefisien mungkin. Sedangkan individu dengan motivasi berprestasi yang rendah kurang tertantang untuk
menyelesaikan tugas secepat mungkin, sehingga cenderung memakan waktu yang lama, menunda-nunda dan tidak efisien.
2.1.8 Faktor-faktor motivasi berprestasi
Setiap individu memiliki motivasi atau dorongan untuk meraih perstasi yang berbeda satu sama lain, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap motivasi berprestasi individu.