UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7 Teknik Sampling 2.7.1 Definisi Populasi, Sampel, dan Sampling
Populasi adalah keseluruhan objek yang akaningin diteliti. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat
yang ada padanya dapat diukur atau diamati Nasution, 2003. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian
sampel sendiri secara harfiah berarti contoh Nasution, 2003. Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah
elemenobjekunsur dari populasi yang berukuran N Setiawan, 2005.
2.7.2 Tipe Sampling Menurut Peluang Pemilihannya
a. Sampling Non-Probabilitas
Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang, sehingga tidak diketahui besarnya peluang sesuatu unit sampling
terpilih ke dalam sampel. Sampling tipe ini tidak boleh dipakai untuk menggeneralisasi hasil penelitian terhadap populasi, karena dalam penarikan
sampel sama sekali tidak ada unsur probabilitas Setiawan, 2005. Termasuk sampling non-probabilitas antara lain Setiawan, 2005:
a Haphazard Sampling : Satuan sampling dipilih sembarangan atau
seadanya, tanpa
perhitungan apapun
tentang derajat
kerepresentatipannya. b
Snowball Sampling : Satuan sampling dipilih atau ditentukan
berdasarkan informasi dari responden sebelumnya. c
Purposive Sampling : Disebut juga Judgment Sampling. Satuan
sampling dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang
dikehendaki. b.
Sampling Probabilitas Dikenal pula dengan nama Random Sampling. Pada saat memilih unit
sampling sangat diperhatikan besarnya peluang satuan sampling untuk terpilih ke dalam sampel, dan peluang itu tidak boleh sama dengan nol.
Sampling tipe ini bisa dipakai untuk melakukan generalisasi hasil penelitian
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terhadap populasi walaupun data yang didapat hanya berasal dari sampel Setiawan, 2005.
Termasuk sampling probabilitas antara lain Setiawan, 2005: a
Simple Random Sampling : Satuan sampling dipilih secara acak.
Peluang untuk terpilih harus diketahui besarnya, dan untuk tiap satuan sampling besarnya harus sama.
b Stratified Random Sampling : Populasi dibagi ke dalam sub populasi
strata, dengan tujuan membentuk sub populasi yang didalamnya membentuk satuan-satuan sampling yang memiliki nilai variabel yang
tidak terlalu bervariasi relatif homogen. Selanjutnya dari setiap stratum dipilih sampel melalui proses simple random sampling.
c Cluster Random Sampling : Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan
sampling yang besar, disebut Cluster. Berbeda dengan pembentukan strata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif
heterogen. Pemilihan dilakukan beberapa tingkat.
2.8 Validasi Metode Analisis
Validasi metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter
tertentu, berdasarkan
percobaan laboratorium,
untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk
penggunaannya Harmita, 2004.
Beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi metode analisis yaitu : kecermatan accuracy, keseksamaan
precision, selektivitas spesifisitas, linearitas dan rentang, batas deteksi dan batas kuantitasi, ketangguhan metode ruggedness, serta kekuatan
robustness Harmita, 2004.
2.8.1 Kecermatan Akurasi
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai
persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Kecermatan ditentukan dengan dua cara yaitu metode simulasi spiked-placebo
recovery atau metode penambahan baku standard addition method.