UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
merkuri murni yaitu tidak dikombinasikan dengan unsur-unsur lain. Pada suhu kamar, sebagian dari logam merkuri akan menguap dan membentuk
uap merkuri. Uap merkuri tidak berwarna dan tidak berbau. Semakin tinggi suhu, semakin banyak uap yang akan dilepaskan dari logam merkuri cair
ATSDR, 1999. Senyawa merkuri anorganik terbentuk ketika merkuri berikatan
dengan unsur-unsur seperti klorin, sulfur, atau oksigen. Senyawa merkuri ini juga disebut garam merkuri. Kebanyakan senyawa merkuri anorganik
berupa serbuk atau kristal putih, kecuali merkuri sulfida yang juga dikenal sebagai sinabar yang berwarna merah dan berubah warna menjadi hitam
setelah terpapar cahaya ATSDR, 1999. Ketika merkuri berikatan dengan karbon, senyawa yang terbentuk
disebut senyawa merkuri organik atau organomercurial. Sejauh ini senyawa merkuri organik yang paling umum di lingkungan adalah
metilmerkuri dikenal juga sebagai monometilmerkuri. Dahulu, senyawa merkuri organik yang disebut fenilmerkuri digunakan dalam beberapa
produk komersial. Senyawa merkuri organik lain yang disebut dimetilmerkuri juga digunakan dalam jumlah kecil sebagai standar acuan
untuk beberapa uji kimia. Seperti senyawa merkuri anorganik, baik metilmerkuri dan fenilmerkuri terdapat sebagai garam misalnya,
metilmerkuri klorida atau fenilmerkuri asetat. Jika dalam keadaan murni, kebanyakan bentuk metilmerkuri dan fenilmerkuri adalah zat padat kristal
putih. Namun, dimetilmerkuri adalah cairan tak berwarna ATSDR, 1999.
2.4.3 Kegunaan
Logam merkuri cair digunakan dalam memproduksi gas klorin dan soda kaustik, dan dalam ekstraksi emas dari bijih yang mengandung emas.
Digunakan juga dalam termometer, barometer, baterai, dan saklar listrik ATSDR, 1999.
Beberapa senyawa merkuri anorganik digunakan sebagai fungisida. Garam anorganik raksa, termasuk merkuri klorida dan merkuri iodida
teramoniasi, telah digunakan dalam krim pemutih kulit. Merkuri klorida adalah agen antiseptik atau disinfektan topikal. Dahulu, merkuri klorida
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
digunakan secara luas dalam produk obat pencahar, obat cacing, dan serbuk gigi. Sejak saat itu telah digantikan oleh agen yang lebih aman dan lebih
efektif. Bahan kimia lainnya yang mengandung merkuri masih digunakan sebagai antibakteri. Produk tersebut termasuk mercurochrome mengandung
sejumlah kecil merkuri, 2, timerosal dan fenilmerkuri nitrat, yang digunakan dalam jumlah kecil sebagai pengawet dalam beberapa obat resep
dan obat bebas ATSDR, 1999. Timerosal digunakan sebagai pengawet dalam larutan lensa kontak lunak sedangkan fenilmerkuri nitrat digunakan
sebagai pengawet dalam sediaan tetes mata Rowe, Sheskey Owen, 2006.
2.4.4 Persyaratan Kadar
United States Food and Drug Administration US FDA pada tahun
1992 menetapkan kadar maksimum merkuri dalam kosmetik yang dapat diterima yaitu 1
μgg Amponsah, 2010. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 445MENKESPERV1998
tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya pada Kosmetika, raksa dan senyawanya dilarang digunakan dalam kosmetika
kecuali fenilraksa nitrat dan tiomersal sebagai pengawet dalam sediaan sekitar mata, maksimum 0,007, dihitung sebagai Hg.
2.4.5 Toksisitas
Pajanan akut terhadap uap merkuri bisa menyebabkan gejala dalam beberapa jam berupa rasa lemah, menggigil, rasa logam, mual, muntah,
diare, batuk dan sesak napas. Pajanan kronis terhadap uap merkuri menyebabkan toksisitas yang timbul lambat terutama gejala neurologis yang
disebut sindrom vegetatif astenik. Sindrom ini terdiri dari gejala neurastenik ditambah tiga atau lebih gejala berikut : peningkatan ambilan yodium
radioaktif oleh kelenjar tiroid, takikardia, nadi labil, gingivitis, dermografia dan peningkatan merkuri dalam urin. Pajanan yang terus-menerus
menimbulkan tremor dan perubahan psikologis misalnya depresi, iritabilitas, rasa malu berlebihan, insomnia, emosi labil, pelupa, bingung dan gangguan
vasomotor perspirasi berlebihan dan kemerahan di wajah keseluruhan gejala ini disebut eretism Gunawan, 2009.