UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.6 Data Kurva Kalibrasi
Konsentrasi gL Intensitas Ctss
3,846 1
15,640 5
63,100 10
124,300 15
182,500 20
248,200
Gambar 4.1 Kurva Kalibrasi Standar Merkuri Konsentrasi VS Intensitas
4.5 Penentuan Batas Deteksi LOD dan Batas Kuantitasi LOQ
LOD Limit of Detection atau batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih dapat memberikan
respon signifikan dibandingkan dengan blangko. LOQ Limit of Quantification atau batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit
dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. LOD dan LOQ dihitung secara statistik melalui garis regresi linier dari
kurva kalibrasi Harmita, 2004. Nilai LOD yang diperoleh adalah 0,460
y = 12,14x + 3,028
50 100
150 200
250 300
5 10
15 20
Y-Values Linear Y-
Values
Konsentrasi gL In
te n
sitas C
tss
Nilai-Y Linier Nilai-Y
R² = 0,999
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
μgL sedangkan nilai LOQ yang diperoleh yaitu 1,532 μgL. Nilai LOD dan LOQ yang diperoleh menunjukkan bahwa metode dalam penelitian ini dapat
digunakan untuk analisis merkuri dengan konsentrasi diatas 1,532 μgL.
Rincian hasil penentuan LOD dan LOQ tercantum dalam lampiran 5.
4.6 Uji Presisi
Presisi atau keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil
individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Keseksamaan
dapat dinyatakan sebagai keterulangan repeatability atau ketertiruan reproducibility Harmita, 2004.
Uji presisi yang dilakukan yaitu uji keterulangan. Keterulangan adalah keseksamaan metode jika dilakukan berulang kali oleh analis yang sama
pada kondisi sama dan dalam interval waktu yang pendek Harmita, 2004. ICH Guideline 2005 merekomendasikan uji keterulangan dilakukan
dengan minimal 6 kali penentuan pada 100 konsentrasi uji. Uji presisi dilakukan dengan menggunakan salah satu sampel krim sarang burung walet
Krim A-1 yang dibuat menjadi enam replika sampel. Uji presisi ditentukan terhadap sampel sebenarnya untuk melihat pengaruh matriks pembawa
terhadap presisi Harmita, 2004. Hasil uji presisi yang didapat ditunjukkan dengan nilai koefisien variasi KV yaitu 0,918 sedangkan persyaratan
nilai KV yaitu 2 Wells Dantus, 2004. Hasil yang diperoleh menunjukkan presisi yang baik. Hal tersebut juga berarti bahwa matriks
pembawa tidak terlalu berpengaruh terhadap presisi. Rincian hasil uji presisi tercantum dalam lampiran 6.
4.7 Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali
Akurasi atau kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan
dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan Harmita, 2004. Uji akurasi dilakukan dengan metode
penambahan baku standard addition method atau metode adisi. Metode