Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan Hipotesis Tindakan

34 akan dilakukan, menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dan membuat secara rinci rancangan tindakan. Tahap 2: Tindakan acting Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rincian tindakan itu menjelaskan langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, kegiatan yang seharusnya dilakukan guru, kegiatan yang diharapkan siswa, rincian jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya dan jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data atau pengamatan. Tahap 3: Pengamatan observation Tahap ini berjalan bersamaan dengan pelaksanaan. Pengamatan berlangsung saat tindakan sedang berjalan. Pada tahap peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Tahap 4: Refleksi reflection Tahapan ini dilakukan dengan maksud untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna perbaikan tindakan selanjutnya. Adapun gambar dari desain penetian diatas adalah sebagai berikut: 4 4 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian…, hlm. 74 35 Siklus I Siklus II Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan gambar 3.1 tersebut, dapat diketahui bahwa apabila tindakan pertama siklus I selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan maka ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Pengamatan Pengumpulan data I Refleksi I Permasalahan baru hasil refleksi Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Pengamatan Pengumpulan data II Refleksi II Apabila permasalahan belum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus selanjutnya 36

C. Peran dan Posisi Peneliti dalam penelitian

Pada penelitian ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran yaitu mengajarkan materi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi. Dalam pelaksanaan, peneliti dibantu oleh guru matematika yang bertindak sebagai observer .

D. Subjek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntasi Jakarta berjumlah 33 siswa. Seorang yang bertindak sebagai observer terlibat dalam penelitian ini yaitu guru matematika kelas XI Akuntasi sebagai pengamat jalannya penelitian. Pada saat pelaksanaan tindakan, guru matematika kelas membantu peneliti mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan peneliti selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

E. Tahapan Perencanaan Kegiatan

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus. Hal ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana kemampuan penalaran Induktif matematik siswa pada setiap siklus setelah diberikan tindakan. Jika pada penelitian siklus I terdapat kekurangan maka penelitian pada siklus II lebih diarahkan pada perbaikan dan jika pada siklus I terdapat keberhasilan maka pada siklus II lebih diarahkan pada pengembangan. Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut:

1. Tahap Pra-penelitian

a. Observasi kegiatan belajar mengajar - Pada tahap ini, peneliti mengamati kondisi pembelajaran matematika pada kelas XI Akuntasi SMK Negeri 13 Jakarta. b. Wawancara dengan guru. - Wawancara dilakukan sebelum tindakan pada siklus I, untuk mengetahui kondisi pembelajaran matematika di kelas XI Akuntasi SMK Negeri 13 Jakarta.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

Pengaruh Model Experiential Learning Terhadap Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa

1 18 1

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

5 10 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9