Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

31 model pembelajaran kooperatif tipe group investigation lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan

Penggunaan kemampuan bernalar merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika yang ditetapkan oleh Depdiknas. Kemampuan ini didasari oleh satu pilar dari empat pilar pendidikan yang dibuat oleh UNESCO yaitu Learning to know. Dimana dalam proses ini siswa diharapkan memiliki pemahaman dan penalaran terhadap produk dan proses matematika apa, bagaimana, dan mengapa sebagai bekal melanjutkan studinya, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari atau bidang studi lainnya. Peningkatan kemampuan penalaran dalam bidang matematika, dapat dilakukan misalnya dengan pengembangan ide, mengeksplorasi fenomena, menjustifikasi hasil-hasil, dan memanfaatkan dugaan-dugaan matematis. Secara garis besar terdapat dua jenis penalaran yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Baik penalaran deduktif dan induktif keduanya merupakan proses berfikir siswa dalam menarik suatu kesimpulan. Pada penalaran induktif, kesimpulan umum diperoleh dari observasi beberapa data yang disajikan kemudian menemukan suatu kesamaan pola, atau suatu keteraturan. Sedangkan pada penalaran deduktif, kesimpulan umum yang diperoleh berdasarkan beberapa pernyataan umum yang terkait. Dan juga dapat dibedakan dari titik tolaknya. Jika induktif proses pengambilan kesimpulan berawal dari pemikiran tentang kejadian peristiwa-peristiwa nyata hal-hal yang lebih khusus konkret ke pengetahuan yang lebih umum kemudian menyimpulkan pengetahuan yang lebih khususkejadianperistiwa- peristiwa yang lebih konkret. Berdasarkan uraian diatas, salah satu strategi pembelajaran yang dapat dapat digunakan dan dapat melatih kemampuan penalaran 32 matematik adalah model pembelajaran koopertif tipe group investigasi. Model pembelajaran ini berlandaskan paham konstruktivisme dimana siswa diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri, melakukan observasi dan memecahkan maslah secara bersama, sehingga memperoleh suatu kesimpulan atau makna dalam suatu proses pembelajaran. Selain itu pada awal pembelajaran diawali dengan pemberian masalah konstektual yang dialami atau pernah difikirkan siswa, dan kemudian siswa menarik sebuah kesimpulan ataupun penyelesaian. Adapun tahapan yang dapat ditempuh melalui pendekatan investigasi adalah mengidentifikasi topik dan mengatur kedalam kelompok-kelompok penelitian, merencanakan investigasi di dalam kelompok, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan laporan akhir, dan melakukan evaluasi pencapaian. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pendekatan investigasi, misalnya ketika pembelajaran diawali dengan peristiwa atau hal-hal yang lebih konkret atau khusus atau pada saat siswa melakukan observasi terhadap suatu masalah, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penalaran induktif.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan pengajuan konseptual intervensi tindakan, maka hipotesis tindakan dirumuskan sebagai berikut : “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi dapat meningkatkan kemampuan penalaran indukti f matematik siswa”. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan April sampai dengan Mei di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 13 Jakarta yang beralamat di Jl. Rawa Belong 2E, Palmerah, Jakarta Barat kelas XI Akuntasi tahun ajaran 20112012.

B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tindakan

Metode penelitian digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. PTK adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis, dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau dosen tenaga pendidik, kolaborasi tim peneliti yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan. 1 Penelitian ini lebih menekankan pada proses tindakan penelitian. Tindakan yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan memperbaiki suatu masalah dalam proses belajar mengajar. 2 Dalam hal ini, yang dimaksud siklus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. 3 Dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: Tahap 1: Perencanaan planning Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis, menetapkan alasan penelitian, merumuskan masalah secara jelas, menetapkan cara yang 1 Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi. GP Press. Hal 21 2 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai pengembangan profesi guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 45 3 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007 Cet.4, hlm. 20

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

Pengaruh Model Experiential Learning Terhadap Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa

1 18 1

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

5 10 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9