63
Pada tahap perencanaan ini peneliti juga menjelaskan kepada observer yaitu guru kelas pada mata pelajaran matematika di kelas XI-Akuntasi 2 tentang bagaimana
cara penilaian lembar observasi siswa serta beberapa hal yang harus diperhatikan selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan siklus II ini merupakan lanjutan dari pelaksanaan pembelaran siklus I terdiri dari 5 pertemuan. Pertemuan keenam sampai
kesembilan peneliti memberikan pembelajaran dengan metode investigasi sedangkan untuk pertemuan kesepuluh peneliti memberikan tes kemampuan
penalaran induktif matematik. Pada tahap pelaksanaan ini peneliti membimbing siswa untuk menemukan suatu keteraturan pola bilangan barisan dan deret
aritmatika melalui tahapan diskusi dengan metode investigasi. Adapun uraian dari
proses pelaksanaan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut : 1
Pertemuan Ke-6 27 April 2012
Materi yang dibahas pada pertemuan ini adalah mengidentifikasi ciri barisan dan deret geometri. Pembelajaran dimulai dengan mengelompokkan siswa
ke dalam suatu kelompok yang telah ditetapkan anggotanya oleh peneliti. Dalam satu kelompok terdapat siswa yang memiliki kemampuan penalaran induktif yang
rendah, sedang dan tinggi sehingga diskusi kelompok dapat berjalan secara kondusif. Setelah itu, peneliti memberikan arahan tentang pelaksanaan diskusi,
yaitu masing-masing kelompok harus menyajikan jawabannya di depan kelas melalui perwakilan kelompoknya. Kemudian anggota kelompok lainnya harus
dapat menjawab pertanyaan yang diberikan dari peneliti ataupun kelompok lain. Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pengetahuan
siswa terhadap materi barisan dan deret geometri. Dari beberapa jawaban siswa terlihat bahwa sebagian besar siswa tidak ingat terhadap materi. Kemudian
peneliti memberikan beberapa contoh barisan bilangan geometri dan memberikan pertanyaan mengenai kesimpulan yang didapat berdasarkan beberapa contoh yang
diberikan Selanjutnya, peneliti membagikan lembar permasalahan 5 kepada
masing-masing kelompok. Pada saat siswa mengerjakan lembar permasalahan,
64
peneliti berkeliling kelas untuk mengawasi jalannya diskusi dan membimbing kelompok siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan lembar
permasalahan. Sebagian kelompok siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal nomor 2, namun setelah dibimbing dan diberikan penjelasan dengan peragaan
sebuah kertas yang dilipat siswa dapat memahaminya.
Gambar 4.3 Peneliti sedang memberi bimbingan kepada kelompok
yang mengalami kesulitan
Selama pembelajaran peneliti banyak mengajukan pertanyaan kepada para siswa. Hal ini dimaksudkan untuk membimbing siswa dalam menggunakan
kemampuan penalaran induktifnya. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat berkeliling kelas, siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam setiap kelompok
terlihat memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh anggota satu kelompoknya.
Kemudian peneliti mempersilahkan perwakilan kelompok 1 dan kelompok 2 untuk menyajikan hasil pengerjaannya di papan tulis. Kelompok 1
membahas nomor 1 dan kelompok 2 nomor 2. Berdasarkan jawaban dan penjelasan kedua kelompok yang maju terlihat bahwa setiap kelompok telah dapat
menjawab dan menjelaskan dengan baik jawabannya. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian tes singkatkuis dan pekerjaan rumah.
65
Berikut adalah hasil jawaban dari persentasi yang dilakukan.
Gambar 4.4 Jawaban siswa indikator generalisasi
2 Pertemuan Ke-7 1 Mei 2012
Pada pertemuan ketujuh dimulai pada pukul 10.10 sampai 11.45. seperti biasa siswa duduk secara berkelompok menurut kelompoknya masing-maisng.
Peneliti berkeliling mengecek kehadiran siswa, jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ketujuh sejumlah 33 orang siswa. Seperti biasa, ketua kelas memimpin
do’a sebelum pembelajaran dimulai. Materi pada pertemuan ketujuh adalah deret geometri. Siswa diberikan
masalah yang terdapat dalam lks. Siswa membahas uraian materi yang terdapat lks. Masalah yang disajikan dalam lks adalah sebagai berikut.
Masala h: “diberikan suatu deret geometri 64 + 32 + 16 + …..+ 2”
Berdasarkan masalah yang tersaji siswa diarahkan untuk membuat pertanyaan yang memungkinkan sehingga menuju ke konsep deret geometri. Dari
kelompok 3, siswa mengungkapkan pendapatnya, “Pak, ini akan menjadi sama, seperti deret aritmatika kan? Kita akan mencari jumlah n suku dari deretnya?
”, peneliti menjawab, “Ya, ini sama seperti deret aritmatika kita akan mencari,
bagaimana menentukan jumlah n suku dari deret geometri tersebut ”. Selanjutnya
karena siswa sudah memahami perbedaan barisan aritmatika dan barisan