Kemampuan Penalaran Induktif Kajian Teori
                                                                                21
Contohnya, apabila dimasukkan 1 keluar bilangan 2, jika dimasukkan 2 keluar  4  dan  seandainya  dimasukkan  3  dalam  mesin  fungsi  tersebut,  maka
diperoleh  8,  dan  seterusnya.  Selanjutnya  siswa  akan  menebak  suatu  hasil apabila diberikan bilangan tertentu atau sebaliknya, yaitu diberikan suatu hasil
tertentu,  dari  proses  mesin,  kemudian  siswa  diminta  menentukkan masukannya. Melalui mesin fungsi dapat dikenali aturan pengerjaan sehingga
setiap masukan dapat diketahui hasil atau keluarannya. Aturan pengerjaan itu merupakan proses yang diandaikan terjadi dalam mesin.
Penalaran induktif terdiri dari tiga jenis diantaranya yaitu generalisasi, analogi,  dan  hubungan  kausal  sebab  akibat.  Sementara  itu,  menurut  Utari
beberapa  kegiatan  yang  tergolong  dalam  penalaran  induktif  diantaranya adalah:
24
1. Transduktif:  menarik  kesimpulan  dari  satu  kasus  atau  sifat  khusus  yang
satu diterapkan pada yang kasus khusus lainnya. 2.
Analogi: penarikan kesimpulan berdasarkan keserupaan data atau proses 3.
Generalisasi: penarikan kesimpulan umum berdasarkan sejumlah data yang teramati.
4. Memperkirakan  jawaban,  solusi  atau  kecenderungan:  interpolasi  dan
ekstrapolasi 5.
Memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau pola 6.
Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi, dan  menyusun konjektur.
Berdasarkan  pendapat  diatas,  maka  dalam  penelitian  ini  penulis membatasi pada kemampuan penalaran induktif pada kegiatan generalisasi dan
analogi.  Generalisasi  adalah  kegiatan  penalaran  induktif  yang  menghasikan kesimpulan  berdasarkan  data-data  empiris.  Sedangkan  penalaran  analogi
merupakan  kegiatan  dan  proses  menyimpulkan  berdasarkan  kesamaan  data atau fakta. Kesimpulan umum yang ditarik dari jenis induktif generalisasi dan
24
Utari Soemarmo,  “Berfikir dan disposisi matematik : Apa, Mengapa dan Bagaimana dikembangkan  pada peserta didik, FPMIPA UPI : Januari, 2010  hlm.6
22
analogi  ini,  dapat  merupakan  suatu  aturan,  namun  dapat  pula  sebagai  suatu prediksi  yang  didasarkan  pada  aturan  itu.  Hal  ini  sejalan  dengan  pendapat
Ruseffendi  yang  dikutip  oleh  Herdy  yaitu  generalisasi  adalah  membuat perkiraan  atau  terkaan  berdasarkan  pengetahuan  pengalaman  yang
dikembangkan melalui fakta-fakta khusus.
25
Berdasarkan  penjelasan  diatas,  dapat  diketahui  bahwa  setiap generalisasi dan analogi  induktif diperoleh hanya sesudah pengamatan bahwa
beberapa atau banyak kejadian berakhir dengan hasil yang sama. Kemudian si pengamat „yakin’ bahwa diwaktu yang akan datang, suatu kejadian yang sama
akan berakhir dengan hasil yang sama. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa kesimpulan umum dari suatu penalaran induktif didapat dari  beberapa contoh
khusus  yang benar, dan  bukan merupakan bukti melainkan dugaan  atau tidak terjamin untuk digeneralisasikan. Proses generalisasi matematika terdiri dari 4
tahap yaitu:
26
1. Tahap perception of generality: pada tahap ini siswa harus mampu sampai
pada  tahap  mengenal  sebuah  aturan  atau  pola.  Pada  tahap  ini  siswa  juga telah  mampu  mempersepsi  dan  mengidentifikasi  pola.  Siswa  telah
mengetahui bahwa
masalah yang
disajikan dapat
diselesaikan menggunakan aturanpola.
2. Tahap  expression  of  generality:  pada  tahap  ini  siswa  telah  mampu
menggunakan hasil
identifikasi pola
untuk menentukan
strukturdatagambarsuku  berikutnya.  Pada  tahap  ini  siswa  juga  telah mampu  menguraikan  sebuah  polaaturan,  baik  secara  numerik  ataupun
verbal 3.
Tahap  symbolic  of  generality:  pada  tahap  ini  siswa  telah  mampu menghasilkan  sebuah  aturan  dan  pola  umum.  Selain  itu  siswa  juga  telah
mampu memformulasikan keumuman secara simbolis 4.
Tahap  manipulation  of  generality:  pada  tahap  ini  siswa  telah  mampu menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah, dan mampu
25
Herdy,  Kemampuan  Generalisasi  Matematika,  http:herdy07.wordpress.com,  24 Oktober  2010, pukul 09.32
26
Herdy, Kemampuan .....,  24 Oktober  2010, pukul 09.32
23
menerapkan  aturan    pola  yang  telah  mereka  temukan  pada  berbagai persoalan.
Melalui tahapan generalisasi matematika diatas dapat diketahui bahwa pada  tahapan  perception  of  generality  indikator  keberhasilan  kemampuan
penalaran  induktif  yang  diperoleh  adalah  siswa  dapat  menarik  suatu kesimpulan  dari  pernyataan  atau  maksudnya  adalah  siswa  telah  mengetahui
bahwa  masalah  yang  disajikan  dapat  diselesaikan  menggunakan  aturan  pola. Sedangkan  pada  tahap  expression  of  generality  indikator  keberhasilan  yang
diperoleh adalah siswa dapat  mengajukan dugaanconjecture.  Dan pada tahap symbolic of generality indikator keberhasilan yang dicapai adalah siswa dapat
menemukan pola atau suatu aturan untuk membuat generalisasi. Analogi  artinya  membandingkan  satu  hal  dengan  yang  lainnya.
Menganalogi  merupakan  bagian  dari  penalaran  induktif.  Utari  Sumarmo mengatakan  bahwa  analogi  merupakan  penarikan  kesimpulan  berdasarkan
keserupaan data atau proses. Sedangkan menurut Soekadijo 1999:39 analogi adalah  berbicara  tentang  dua  hal  yang  berlainan,  yang  satu  bukan  yang  lain,
tetapi  dua  hal  yang  berbeda  itu  dibandingkan  satu  dengan  yang  lain.  Dalam analogi yang dicari adalah keserupaan  dari dua hal yang berbeda, dan menarik
kesimpulan  atas  dasar  keserupaan  itu.  Dengan  demikian,  analogi  dapat dimanfaatkan sebagai penjelas atau sebagai dasar penalaran.
Terdapat  dua  macam  analogi,  yaitu  analogi  induktif  dan  analogi deklaratifpenjelas.    Analogi  induktif  yaitu  analogi  yang  disusun  berdasarkan
persamaan  prinsipal  yang  ada  pada  dua  fenomena,  kemudian  ditark  sebuah kesimpulan  bahwa  apa  yang  ada  pada  fenomena  pertama  terjadi  pula  pada
fenomena  kedua.  Analogi  deklaratif  atau  penjelas  yaitu  metode  untuk menjelaskan  atau  menegaskan  sesuatu  yang  abstrak    atau  belum  dikenal  atau
masih  samar,  dengan  menggunakan  hal  yang  sudah  dikenal  sebelumnya.
27
Dengan  demikian  indikator  siswa  yang  memiliki  kemampuan  anlaogi  adalah dapat  menemukan  keserupaan  pola  atau  sifat  dari  gejala  matematik  untuk
membuat analogi.
27
Mundiri, “Logika”, Jakarta:Rajawali Pers,2010,Cetakan ke XIII,  hal.157 dan 160
24
Penalaran  induktif  yang  dikaji  dalam  penelitian  ini  adalah  penalaran analogi dan penalaran generalisasi. Penalaran analogi merupakan kegiatan dan
proses  menyimpulkan  berdasrkan  kesamaan  data  atau  fakta,  sedangkan penalaran generalisasi merupakan penarikan kesimpulan umum dari data atau
fakta-fakta  yang  diberikan.  Shurter  dan  Pierce  menyatakan  bahwa  analogi induktif  adalah  penalaran  dari  suatu  hal  tertentu  kepada  satu  hal  lain  yang
serupa  kemudian  menyimpulkannya.  Dalam  Herdy  Copi  dan  Sukadijo menyatakan  bahwa  generalisasi  induktif  yaitu  proses  penalaran  memperoleh
kesimpulan  umum  berdasarkan  data  empiris  atau  berdasarkan  data  yang diberikan.  Tabel  2  berikut  menunjukkan  indikator  penalaran  induktif  pada
penelitian ini.
Tabel 2.2 Indikator Penalaran Induktif
Dimensi Indikator  Kemampuan Penalaran Induktif
Generalisasi 1.
Mengajukan dugaan atau conjecture 2.
Menarik kesimpulan dari suatu  pernyataan 3.
Menemukan pola atau sifat dari gejala matematika.
Analogi
1. Menemukan keserupaan pola atau sifat dari gejala
matematik untuk membuat analogi.
                