10
BAB II KAJIAN TEORETIS
A. Hakikat Antropologi Budaya
Secara harfiah, dalam bahasa Yunani kata antropos berarti “manusia” dan logos berarti “studi”. Jadi antropologi merupakan suatu
disiplin yang berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti-hentinya tentang umat manusia.
1
Secara definitif antropologi adalah ilmu pengetahuan mengenai manusia dalam masyarakat. Antropologi dibedakan menjadi
antropologi fisik dan antropologi kebudayaan, yang sekarang berkembang menjadi studi kultural. Antropologi sastra dibicarakan dalam kaitannya
dengan antropologi kultural, dengan karya-karya yang dihasilkan oleh manusia, seperti: bahasa, religi, mitos, sejarah, hukum, adat-istiadat, dan
karya seni khususnya karya sastra.
2
Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi
yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan akal.
3
Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan
belajar serta keseluruhan dari budi pekertinya.
4
Ilmu antropologi
mencoba memberi
jawaban mengenai
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai makhluk yang hidup dalam kelompok
masyarakat. Manusia dilahirkan dalam suatu kelompok dan tanpa warga kelompok itu yang membesarkannya dia tidak dapat melangsungkan
1
T.O Ihromi, Pokok-pokok Antropologi Budaya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006, h. 1.
2
Nyoman Kutha Ratna, Metode dan Teknik Penelitian Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h. 351.
3
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, Cet. 8, h. 181.
4
Supartono Widyosiswoyo, Ilmu Budaya Dasar, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, Cet. 5, h. 31.
hidupnya.
5
Seorang ahli antropologi dapat mendeskripsi etos dari suatu kebudayaan, terutama dengan mengamati tingkah laku dan gaya hidup
warga kebudayaan itu, tetapi juga dengan menganalisis sifat-sifat dari berbagai unsur dalam kebudayaan tersebut, baik unsur-unsur fisiknya,
seperti wujud dan gaya seni rupa, warna-warna yang secara menyolok disukai oleh sebagian besar warga, maupun unsur-unsur kebudayaan yang
sifatnya lebih rohaniah, seperti tema-tema yang dominan dalam cerita- cerita atau kesusastraan.
6
Unsur kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu kebudayaan yang dapat digunakan sebagai
satuan analisis tertentu. Koentjaraningrat menyebutkan bahwa unsur-unsur kebudayaan yaitu sistem bahasa, sistem teknologi, sistem mata
pencaharian, sistem organisasi sosial, sistem pengetahuan, sistem kesenian, dan sistem religi.
7
B. Aspek Budaya Minangkabau