Sudut Pandang Alur Unsur Intrinsik Novel

kehidupan sehari-hari. Banyak dari kalangan masyarakat Minangkabau menjalankan ajaran agama Islam dengan taat. 20 Dalam novel Rinai Kabut Singgalang, latar sosial masyarakat yang dominan adalah ketaatan beribadah dan menjalankan adat serta menjalin hubungan baik antar sesama umat yang beragama, seperti bertakziah ke rumah orang yang ditimpa musibah, tolong-menolong antar sesama. Hal itu tergambar ketika Mak Safri, mamak Fikri meninggal dunia banyaklah orang yang datang melayat serta memberikan bermacam penganan ringan sebagai adat kebiasaan ketika menziarahi orang yang ditimpa kematian. Berikut kutipannya: Orang berganti-ganti datang melayat dan turut berbelasungkawa turun-naik ke dalam rumah gadang itu. Macam-macam dibawa mereka sebagai adat kebiasaan di kampung kala menziarahi orang yang ditimpa kematian. Ada yang membawa beras, uang, gula, dan bermacam penganan ringan. Seolah-olah semua orang turut simpati atas kematian Mak Safri. 21

3. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan cara sebuah cerita dikisahkan. Ia merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Dalam novel Rinai Kabut Singgalang, sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga serba tahu, karena pengarang mengetahui dan menceritakan segala hal yang yang terjadi pada tokoh. Berikut kutipan yang menyatakan hal tersebut. 20 Kusmarwanti, “Warna Lokal Minangkabau dalam Karya Sastra Indonesia”, makalah pada Fakultas Bahasa dan Seni UNY, 2008, h. 3, tidak dipublikasikan. 21 Subhan, op. cit., h. 98. Hingga azan magrib berkumandang membuyarkan kedukaannya, ia kerjakan salat di biliknya saja, meski hari-hari biasa ia lebih suka salat ke surau yang tak jauh dari rumahnya. Selesai salat kembali ia mengaji hingga waktu Isya. Usai Isya baru ia coba menenangkan diri, mengambil pena dan kertas memutuskan untuk membalas surat Annisa. 22

4. Alur

Alur dalam novel Rinai Kabut Singgalang ini terdapat alur maju atau dengan kata lain alurnya progresif, dimana peristiwa-peristiwa dikisahkan secara kronologis, peristiwa pertama diikuti oleh peristiwa selanjutnya, cerita dimulai dari tahap awal, tengah, dan akhir. Pengarang mula-mula menceritakan peristiwa demi peristiwa. Urutan alur tersebut adalah pengarang mulai melukiskan keadaan, kemudian peristiwa bergerak, lalu peristiwa mulai memuncak, selanjutnya peristiwa mencapai puncak klimaks dan akhirnya pengarang menciptakan alternatif penyelesaian. Cerita bermula dari tanah kelahiran Fikri yaitu di Aceh. Selepas ayahnya meninggal ia membulatkan tekad ingin memperbaiki nasib keluarganya dengan jalan pergi merantau. Ia ingin merantau ke Padang, di sana ia akan bekerja sambil kuliah, tetapi sebelum ia pergi ke Padang diamanatkannya ia singgah di kampung halaman ibunya di Kajai. Di sana Fikri bertemu sanak keluarga ibunya termasuk Mak Syafri. Mak Syafri ialah kakak dari ibunya yang dalam keadaan sakit akalnya sepeninggal ayah ibunya kakek dan nenek Fikri dan juga adik kesayangannya. Di Kajai Fikri berbakti merawat Mak Safri yang sedang sakit akalnya. Sampai akhirnya ketika ia terpaksa harus pergi meninggalkan Kajai kampung ibunya, sebab tugasnya untuk merawat mamaknya sudah selesai dikarenakan mamaknya itu meninggal saat kejadian naas itu. 22 Ibid., h. 181. Awal konflik terjadi ketika di Padang ia bertemu dengan Rahima, puteri Bu Aisyah yang menolongnya di Padang. Semakin akrablah pergaulan antara Fikri dan Rahima, hingga tumbuhlah benih- benih cinta diantara keduanya. Namun, apa hendak dikata maksud hati hendak memeluk gunung apa daya tangan tak sampai, tersiar kabar bahwa Rahima telah dijodohkan dengan lelaki asal Jakarta oleh kakaknya Ningsih. Remuk redam hati Fikri mendengar kabar itu. Konflik meningkat ketika Fikri harus pulang ke Aceh, ia ingin mencari keberadaan Ibu dan keluarga adiknya yang dilamun ombak tsunami. Ia terpaksa harus meninggalkan Rahima kekasih hatinya sementara waktu, berat hatinya untuk meninggalkan kota Padang karena belum sempat ia menyelamatkan gadis itu dari perjodohan yang dilakukan kakaknya Ningsih. Konflik mencapai puncaknya ketika Fikri memutuskan untuk melamar Rahima sepulang ia dari Aceh, namun pinangan Fikri ditolak mentah-mentah oleh Ningsih karena ia adalah pemuda miskin-papa yang dianggapnya tidak layak menikahi adiknya. Lalu Ningsih membawa pergi adiknya itu ke Jakarta. Berpisahlah Fikri dengan kekasih hatinya itu. Putus harapan, putus segala impian Fikri yang mulai terbangun di sudut hatinya akan sebuah cinta. Cinta yang baru tumbuh namun orang lain merenggutnya secara kejam. Dipisahkannya ia dari kekasihnya lantaran kemiskinan dirinya. Penurunan konflik terjadi ketika Fikri dan Rahima bertemu di Jakarta dalam acara peluncuran film yang diadopsi dari novel karya Fikri. Pemuda yang dulu begitu menderita hidupnya, kini menjadi orang sukses berkat penderitaannya itu yang ia tuliskan dalam sebuah novel. Melihat kesuksesan Fikri, Ningsih merasa malu bahawa orang yang dulu sangat ia benci kini telah sadar dan meminta maaf pada Fikri atas perlakuannya dulu yang telah memisahkan ia dengan Rahima. Andai ia tidak menjodohkan adiknya dengan kawan suaminya mungkin Rahima tidak akan menjanda. Setelah pertemuan itu Rahima, jatuh sakit dan Ningsih meminta pada Fikri agar mau menjenguknya. Karena rasa kemanusiaan Fikri mau datang ke Jakarta untuk menjenguk Rahima dalam beberapa hari lamanya. Setelah terlihat Rahima semakin pulih keadaannya, Ningsih memutuskan untuk pulang ke Padang menziarahi makam ibunnya bersama keluarga dan Fikri. Pada akhir cerita pesawat yang ditumpangi Fikri dan keluarga Rahima mengalami kecelakaan. Ningsih dan keluarganya meninggal seketika. Fikri mengalami pendarahan hebat, ia divonis tidak akan bisa bertahan hidup. Pada saat itu ia berwasiat pada sahabatnya Yusuf untuk menjaga dan menikahi Rahima. Setelah kematian Fikri, Rahima pun jatuh sakit dan meninggal, Rahima dimakamkan di sebelah makam Fikri. Pemaparan alur dalam novel ini adalah sebagai berikut: a. Pengenalan Pengenalan tokoh Fikri dan kehidupannya di Aceh dan Kajai b. Konflik Awal konflik ketika Fikri bertemu Rahima dan timbul rasa cinta diantara keduanya. Akan tetapi, tersiar kabar bahwa Rahima akan dijodohkan dengan pemuda asal Jakarta oleh kakaknya Ningsih. c. Klimaks Ketika lamaran Fikri ditolak oleh pihak Ningsih karena Fikri seorang pemuda miskin papa yang tak jelas asal usulnya. Fikri dianggap tidak layak bila disandingkan dengan adiknya. d. Peleraian Konflik mulai turun ketika Fikri menjadi pemuda sukses dan bertemu dengan Rahima serta Ningsih di Jakarta. Ningsih menjadi malu dan meminta maaf pada Fikri terhadap sikap- sikapnya dulu yang kasar padanya. e. Penyelesaian Kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa Fikri.

5. Penokohan

Dokumen yang terkait

KONFLIK BATIN TOKOH RINAI DALAM NOVEL RINAI, TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN Konflik Batin Tokoh Rinai dalam Novel Rinai, Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra di SMK.

0 13 19

KONFLIK BATIN TOKOH RINAI DALAM NOVEL RINAI, TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA PADA Konflik Batin Tokoh Rinai dalam Novel Rinai, Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra di SMK.

0 9 13

PENDAHULIAN Konflik Batin Tokoh Rinai dalam Novel Rinai, Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra di SMK.

0 2 5

ASPEK BUDAYA NOVEL KRONIK BETAWI KARYA RATIH KUMALA: TINJAUAN SEMIOTIK DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA.

8 49 34

ASPEK BUDAYA JAWA DALAM NOVEL “SETITIK KABUT SELAKSA CINTA (SKSC)” KARYA IZZATUL JANNAH : TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

3 11 24

ASPEK BUDAYA DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Budaya dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari : Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 12

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLIKASINYA Aspek Sosial Dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Di SMA.

0 2 12

PENDAHULUAN Aspek Sosial Dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Di SMA.

2 10 41

JURNAL PENELITIAN Aspek Sosial Dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Di SMA.

1 14 16

ASPEK BUDAYA DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Budaya Dalam Novel Cinta Di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 11