Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Penyakit Diabetes Melitus

American Diabetes Association ADA tahun 2010 menyebutkan, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. 9 Sedangkan WHO menyebutkan bahwa diabetes melitus adalah kumpulan problem anatomi dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor. Akan terjadi defisiensi insulin absolut atau relatif akibat gangguan fungsi insulin. 27

2.2. Klasifikasi Diabetes Melitus

Ada beberapa klasifikasi diabetes melitus yang dibuat berdasarkan manifestasi klinis, umur awitan, dan riwayat penyakit. 10 Klasifikasi yang diperkenalkan oleh ADA sesuai dengan tabel di bawah ini : Tabel 2. 1 Klasifikasi Etiologi Diabetes Mellitus ADA 2005 9 Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya ke defisiensi insulin absolut  Auotoimun  Idiopatik Tipe 2 Bervariasi, dari yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defisiensi sekresi insulin disertai resistensi insulin Tipe lain  Defek genetik fungsi sel beta  Defek genetik kerja insulin  Penyakit eksokrin pankreas  Endokrinopati  Karena obat atau zat kimia  Infeksi  Sebab imunologi yang jarang  Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM DM gestasional sumber: PERKENI, 2011

2.3. Diagnosis Diabetes Melitus

Diagnosis diabetes melitus ditegakkan berdasarkan pemeriksaan kadar glukosa darah dan tidak bisa ditegakkan berdasarkan adanya glukosuria. 9 Hal ini disebabkan karena munculnya glukosa di urin saat sudah melewati ambang glukosa terjadi sebelum transport maksimum tercapai. Ada perbedaan antara ambang glukosa dan transpor maksimum yang disebabkan karena tidak semua nefron mempunyai transport maksimum yang sama untuk glukosa, dan beberapa nefron mulai mengekskresi glukosa sebelum nefron lain mencapai transport maksimumnya. Secara umum, transport maksimum untuk ginjal adalah 375 mgmenit, dan ini akan tercapai saat semua nefron telah mencapai kapasitas maksimalnya untuk reabsorpsi glukosa. Hal inilah yang membuat glukosuria bukan kriteria penegakkan diagnosis diabetes melitus. 11 Pemeriksaan glukosa darah yang disarankan untuk penentuan diagnosis diabetes melitus adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan sampel darah plasma vena. Pemeriksaan glukosa darah kapiler dengan glukometer dapat digunakan untuk tujuan pemantauan hasil terapi. Kecurigaan adanya diabetes melitus perlu dipikirkan jika terdapat keluhan klasik diabetes melitus seperti di bawah ini : 9 A. Keluhan klasik diabetes melitus : poliuria, polifagia, polidipsi, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. B. Keluhan lain berupa : lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria serta pruritus vulva pada wanita.