33
BAB 4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4. 1 Distribusi responden berdasarkan usia
Jumlah Persentase
20-44 tahun 45-64 tahun
≥ 65 tahun
6 22
4 18,75
68,75 12,5
Total 32
100
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa frekuensi terbanyak terdapat pada rentang usia 45-64 tahuna 68,75. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sarah Wild,dkk tahun 2004 yang mengatakan bahwa pada negara berkembang, mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 berada pada kelompok
usia 45-64 tahun.
31
Berdasarkan teori, diabetes melitus tipe 2 dan diabetes melitus tipe 1 dapat dibedakan berdasarkan usia kejadiannya. Diabetes melitus tipe 2 lebih sering
terjadi pada kelompok usia dewasa .
Prevalensi diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa meningkat seiring bertambahnya usia. Menurut WHO, setelah
seseorang mencapai usia 30 tahun, akan terjadi kenaikan kadar glukosa darah sebesar 1-2 mg tahun pada saat puasa dan 5,6-13 mg tahun saat 2 jam
setelah makan.
30
4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4. 2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
Jumlah Persentase
Laki-Laki Perempuan
15 17
46,9 53,1
Total 32
100
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa responden lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan. Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan
oleh Abdurrahim,Senuk dkk pada tahun 2013 yang menunjukkan hasil bahwa frekuensi jenis kelamin terbanyak pada penelitiannya adalah perempuan, yaitu 19
orang 59,4.
29
Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa kondisi, salah satunya adanya mediator inflamasi . Adanya hubungan antara CRP dan insiden
terjadinya diabetes melitus tipe 2 dapat dijelaskan melalui mekanisme berikut. Penanda inflamasi berhubungan erat dengan jaringan adiposit. Wanita mempunyai
jaringan lemak yang lebih banyak dibandingkan pria, sehingga inflamasi yang dipicu oleh obesitas dapat menyebabkan berkembangnya resistensi insulin dan
diabetes melitus tipe 2.
31