Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar Gula Darah Post Prandial Jumlah Distribusi Sampel Berdasarkan Kepatuhan Terhadap Terapi Diet

4.5 Gambaran Proporsi Kadar Gula Darah Post Prandial Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang Mendapat Terapi Diet Kadar Gula Darah Post Prandial N Normal Tidak Normal N N Kepatuhan Diet Kurang 1 6 7 Sedang 3 22 25 Total 4 28 32 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 28 pasien yang mempunyai kadar gula darah post prandial tidak normal, terdapat 6 pasien dengan tingkat kepatuhan kurang dan 22 pasien dengan tingkat kepatuhan sedang. Sedangkan dari 4 pasien yang kadar gula darah puasanya normal , didapatkan hasil bahwa sebanyak 1 pasien dengan tingkat kepatuhan kurang dan 3 pasien dengan tingkat kepatuhan sedang. Menurut teori, kadar gula darah post prandial merupakan salah satu pengendalian diabetes melitus tipe 2. Target kadar gula darah puasa yang ditentukan untuk pengendalian adalah 140 mgdl. 9 Kadar gula darah post prandial juga merupakan kadar gula darah yang paling dipengaruhi oleh asupan makanan. Proporsi kadar gula darah post prandial yang normal penderita diabetes melitus tipe 2 yang kepatuhan dietnya sedang masih sangat sedikit, yaitu sebanyak 3 orang.

4.3 Keterbatasan penelitian

1. Peneliti hanya menggunakan kuesioner untuk menilai kepatuhan diet, dan tidak menggunakan food record, yang sifatnya lebih objektif. 2. Untuk menilai pengendalian glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2, sebaiknya menggunakan kadar HbA1c. Ketika glukosa darah masuk ke dalam eritrosit, hemoglobin akan mengalami glikosilasi nonenzimatik dan gugus hidroksil anomeriknya mengubah gugus amino yang terdapat pada residu lisin dan pada ujung terminal amoni menjadi derivatnya. Fraksi hemoglobin terglikosilasi , yang normalnya sekitar 5 sebanding dengan kadar glukosa darah. Karena waktu paruh eritrosit adalah 60 hari, kadar HbA1c menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama 6-8 minggu sebelumnya.

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa : a Pada penelitian ini diketahui bahwa dari total 32 data rekam medik pasien diabetes mellitus tipe 2, jumlah pasien dengan rentang usia 20-44 tahun sebanyak 6 orang 18,75, rentang usia 45-64 tahun sebanyak 20 orang 68,7 5, dan‎rentang‎usia‎≥65‎tahun‎ sebanyak 7 orang 37,5. b Pada penelitian ini diketahui bahwa dari total 32 data rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2, jumlah pasien dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 15 orang 46,9, jumlah pasien dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang 53,1. c Dari total 32 pasien, sebanyak 29 pasien 90,6 yang kadar gula darah puasanya tidak normal. d Pada penelitian ini diketahui bahwa dari total 32 data rekam medik pasien diabetes mellitus tipe 2, jumlah pasien yang kepatuhan dietnya kurang sebanyak 7 orang 21,9, jumlah pasien yang kepatuhan dietnya sedang sebanyak 25 orang 78,1, dan tidak ada pasien yang tingkat kepatuhannya tinggi. e Proporsi data pada penelitian ini, diketahui bahwa dari 29 pasien yang mempunyai kadar gula darah puasa tidak normal, terdapat 6 pasien dengan tingkat kepatuhan kurang dan 23 pasien dengan tingkat kepatuhan sedang. Sedangkan dari 3 pasien yang kadar gula darah puasanya normal , didapatkan hasil bahwa sebanyak 1 pasien dengan tingkat kepatuhan kurang dan 2 pasien dengan tingkat kepatuhan sedang. f Proporsi data pada penelitian ini, diketahui bahwa dari 29 pasien yang mempunyai kadar gula darah puasa tidak normal, terdapat 6 pasien dengan tingkat kepatuhan kurang dan 23 pasien dengan tingkat kepatuhan sedang. Sedangkan dari 3 pasien yang kadar gula darah puasanya normal, didapatkan hasil bahwa sebanyak 1 pasien dengan tingkat kepatuhan kurang dan 2 pasien dengan tingkat kepatuhan sedang. g Proporsi data pada penelitian ini, diketahui bahwa dari 28 pasien yang mempunyai kadar gula darah post prandial tidak normal, terdapat 6 pasien dengan tingkat kepatuhan kurang dan 22 pasien dengan tingkat kepatuhan sedang. Sedangkan dari 4 pasien yang kadar gula darah puasanya normal, didapatkan hasil bahwa sebanyak 1 pasien dengan tingkat kepatuhan kurang dan 3 pasien dengan tingkat kepatuhan sedang. 5.2 Saran a Masyarakat Umum Untuk pencegahan dan pengendalian diabetes melitus tipe 2, disarankan kepada masyarakat agar senantiasa menjalani pola hidup yang sehat, terutama diet yang baik. Sedangkan untuk pasien, perhatikanlah terapi yang dianjurkan dan laksanakan dengan baik. Untuk pencegahan terjadinya komplikasi, disarankan kepada pasien diabetes melitus tipe 2 untuk selalu menjaga kontrol gula darah dalam kadar baik dan juga harus rutin melakukan pemeriksaan gula darah di rumah sakit, sehingga apabila mulai ditemukan kadar gula darah yang tinggi dapat dilakukan pengobatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. b Rumah Sakit Berdasarkan data, terdapat lebih dari 90 pasien diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol gula darah puasanya. Tingginya angka ini sebaiknya dijadikan bahan pertimbangan untuk rumah sakit agar dilakukan suatu evaluasi ulang dalam pengendalian diabetes melitus tipe 2. c Peneliti Dalam menilai kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi diet, sebaiknya digunakan food record agar hasil lebih objektif. Selain itu, untuk menilai pengendalian diabetes melitus, sebaiknya digunakan kadar HbA1c karena lebih menggambarkan keadaan hiperglikemia dalam waktu yang lama.