menyatakan tidak setuju apabila si penjual itu memperaktekan transaksi ‘inah. Indikasi ini tampaknya membuat tawarruq adalah transaksi yang tidak
diperkenankan oleh Mazhab Maliki. Umar Ibn Abdul ‘Aziz and Muhammad Ibn–al Hasan tidak setuju dengan tawarruq. Ibnu Taimiyah dari Mazhab
Hanbali dan murid nya Ibn al-Qayim sangat tidak setuju dengan tawarruq dan menyamakan dengan katagori ‘inah. Sebagian dari ulama Hanafi telah
melarang transaksi ini dan menyamakannya dengan ‘inah, namun sebagian lagi seperti Ibn al-Humam mengatakan kalau tawarruq tidak terlalu disenangi atau
khilaf al –awla .
46
3. Tawarruq Munazam
Yang dimaksud dengan tawarruq munazam adalah seorang nasabah membeli komoditi dari bank dengan prinsip murabahah, lalu pembayarannya di
lakukan dengan harga tangguh. Setelah komoditi tersebut pindah tangan, nasabah menunjuk bank sebagai agennya untuk menjual kembali komoditi
tersebut kepada nasabah yang lain dengan harga yang lebih rendah dan dibayar tunai.
Implementasi pada transaksi tawarruq munazam ini juga berlaku di pasar internasional. Dimana bank syariah membeli komoditi dari pasar
international dengan cara tunai dan menjualnya kembali kepada nasabahnya dengan prinsip murabahah dan harga yang lebih tinggi, lalu bank menjual
46
Nibra Hosen,”Tawarruq”
diakses pada
7 Desember
2010 dari
http:nibrahosen.multiply.comjournalitem21.
kembali barang tersebut mewakili nasabahnya prinsip wakalah kepada pihak ketiga. Lalu dana yang dibayarkan ke bank akan diserahkan ke nasabah yang
akan membayar transaksi murabahahnya dengan cicilan dengan harga yang lebih tinggi sesuai dengan perjanjian di muka. Proses ini melibatkan broker
pasar komoditi internasional yang mendapat sejumlah komisi untuk jasanya.
Perbedaan antara Tawarruq Fiqhi dan Tawarruq Munazam
47
Tawarruq Munazam Tawarruq Fighi
Dilakukan oleh 4 Pihak Dilakukan oleh 3 pihak
Ada perjanjian di muka untuk membeli komoditi
Tidak ada perjanjian untuk membeli
Tidak ada perjanjian untuk membeli dari nasabah mutawarriq
Hanya ada 2 dasar jual beli
Melibatkan perjanjian bersamaMoU yang harus sesuai dengan prosedur.
Tidak ada MoU
Adanya penunjukan bank sebagai wakil dari nasabah untuk menjual komoditi
kepada pihak lainnya. Nasabah menjual sendiri komoditinya.
Tidak terjadinya pemindahan fisik dari komoditi, hanya sebatas penanda tanganan
akad jual beli. Pemindahan komoditi secara fisik terjadi ,
setiap kali terjadinya akad jual-beli.
47
Nibra Hosen,”Tawarruq”
diakses pada
7 Desember
2010 dari
http:nibrahosen.multiply.comjournalitem21.
4. Argumentasi Yang Memperbolehkan Tawarruq Munazam