Dibayar tunai Mekanisme Deposito Berbasis Komoditi Murabahah

margin sebesar 3 dari dana yang didepositokannya. Disinilah asal 3 diperoleh dan menjadi fixed return. 7. Selanjutnya broker B akan membayar secara tunai komoditas tersebut dengan harga Rp 103.000.000 kepada bank selaku wakil dari nasabah. 8. Terakhir ketika deposito telah jatuh tempo, bank akan memberikan hasil dari transaksi komoditi murabahah yang terdiri dari pokok simpanan nasabah beserta margin dari hasil penjualan komoditi murabahah tersebut. Disini bank pada posisi sebagai agen lagi bukan principle. Jika bank sebagai pembeli maka bank akan membelinya seharga Rp.103.000.000, kemudian bank menjual ke broker dengan harga asal yaitu Rp. 100.000.000. Dari semua alur di atas ada beberapa hal yang menjadi kritikan atas praktek ini baik dari sisi substansi maupun motivasinya yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

B. Problematika Yang Ada Pada Transaksi Deposito Berbasis Komoditi Murabahah

1. Motif Utama Transaksi Deposito Berbasis Komoditi Murabahah

Latar belakang munculnya produk ini adalah minimnya alat likuiditas yang dimilki oleh bank dan keuangan syariah. Dan seiring berjalan waktu, latar belakang tersebut berkembang tidak hanya untuk likuiditas saja tetapi juga untuk pembiayaan dan deposito jangka pendek. Namun, tujuan utama dari semuanya ini adalah untuk mendapatkan dana segar yang likuid tetapi juga menguntungkan bagi orang yang berkepentingan.

2. Penentuan Marjin Tetap dan Jual Beli Yang Belum Pasti Terjadi

Pada dasarnya mengambil keuntungan dengan mengenakan margin tetap dalam akad murabahah merupakan hal yang diperbolehkan, karena akad murabahah termasuk dalam Natural Certain Contract NCC. Namun terdapat banyak kejanggalan yang ditemukan dalam penentuan margin tetap pada transaksi komoditi murabahah tersebut seperti penentuan marjin tetap dilakukan ketika jual beli murabahah yang belum pasti terjadi. Lantas dari mana asal penentuan marjin tetap sementara jual beli murabahah itu sendiri belum pasti terjadi?

3. Ketidakpastian Pembeli Komoditas

Ketika bank berada pada posisi sebagai wakil nasabah untuk menjual komoditasnya, maka perlu dipertanyakan pihak ketiga yang akan membeli komoditas tersebut. Dalam konsep yang sebenarnya akad murabahah baru terjadi ketika nasabah menjual komoditas yang dia beli itu dengan harga plus margin kepada broker B. Namun apabila broker B itu tidak dapat dipastikan dan tidak dapat ditemukan sampai batas waktunya, maka transaksi ini menjadi simpanan yang memberikan keuntungan tetap fixed return sebesar 3 selama 3 bulan atau 1 sebulan dan 12 setahun. Sehingga dapat disimpulkan keuntungan tetap ini sama halnya dengan bunga bank yang diharamkan.

4. Konsekuensi Hukum Bentuk Simpanan Nasabah

Dalam konsep komoditi murabahah, jual beli yang terjadi hanya sekali dalam tempo waktu tertentu. Kebalikan dari pertanyaan sebelumnya adalah bagaimana jika jual beli itu terjadi dalam waktu beberapa hari saja berarti dana yang disimpan di bank dalam bentuk deposito itu menganggur. Praktek deposito jangka pendek atau commodity murabahah deposit ini mirip dengan certificate of depsosit konvensional 3 . Artinya bahwa produk ini bisa diperjualbelikan antar nasabah bankinstitusi. Jadi produk ini bisa termasuk kategori produk derivatif yang dikeluarkan oleh bank. Dengan adanya produk ini kemungkinan melakukan spekulasi akan bertambah besar bagi institusi keuangan syariah, sehingga hal tersebut akan membiaskan perbedaan dengan pola transaksi konvensional saat ini.

5. Menjual Komoditas Yang Belum Dimiliki

Jual beli yang dilakukan oleh bank kepada broker adalah jual beli di bursa dimana transaksi yang dilakukan di bursa hanya merupakan janji untuk melakukan jual beli yang tercatat, sehingga jual belinya belum terjadi. Jadi jual beli murabahah ini sejatinya menjual janji untuk melakukan jual dan beli komoditas di masa yang akan datang. Berarti menjual sesuatu yang belum dimiliki dan belum berada ditangannya. 3 Hong Kong Bureau, Dow Jones Newswires.Hong Leong “Bank Launches HKs 1st Islamic Banking Svc –Report”. http:www.scmp.com Monday, Aug 18, 2008