Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Review Kajian Terdahulu

Instrument Solusi Likuiditas Pada Perbankan Syari’ah”. Tulisan ini lebih mengarah kepada bagaimana perbankan syari’ah menjadikan commodity trading sebagai solusi untuk manajemen likuiditasnya. Hal ini jelas sangat berbeda dengan skripsi penulis yang akan membahas komoditi murabahah dari aspek syari’ah. 5. Skripsi tahun 2003 yang berjudul “Bursa berjangka komoditi : sebuah tinjauan etika bisnis Islami” yang merupakan skripsi tahun 2003 dari Deny Pribadi mahasiswa program studi Mu’amalat FSH UIN Jakarta. Adapun skripsi ini hanya membahas tentang bursa berjangka komoditi tanpa menjelaskan komoditi murabahah sebagaimana yang ingin penulis sampaikan. E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan 1. Metode Penelitian a. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam mendekati masalah yang diangkat adalah pendekatan normatif atau empiris. b. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan–keadaan nyata sekarang. Tujuan dari menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan. Jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok penelitian. Dari penjelasan di atas maka penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif karena penulis menentukan dan melaporkan keadaan sekarang yang sedang terjadi dengan mengumpulkan, menyusun dan mendeskripsikan berbagai dokumen, data dan informasi yang aktual yang bertujuan untuk menjelaskan permasalahan sampai menemukan jawaban yang diharapkan. c. Data Penelitian Data Penelitian yang digunakan penulis bersumber dari data sekunder dengan jenis data yang bersifat kualitatif. d. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian library research studi pustaka yaitu kajian kepustakaan yang dilakukan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif tentang konsep yang akan dikaji. Bahan yang digunakan untuk kajian pustaka adalah buku, majalah dan beberapa makalah yang berkaitan dan relevan dengan kajian ini. 2. Teknik Penulisan Sebagai buku pedoman penulisan proposal ini, penulis merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review Studi Terdahulu, Metode Penelitian dan Teknik Penulisan, serta Sistematika Penulisan.

BAB II DEPOSITO BERBASIS KOMODITI MURABAHAH

terdiri dari: Pengertian Bursa Komoditi Berjangka, Hukum Bursa Komoditi Berjangka, Pengertian Deposito, Pengertian Komoditi Murabahah, Jenis-Jenis Komoditi Murabahah, serta Tawarruq dan Implementasinya Pada Inovasi Keuangan Syari’ah.

BAB III MEKANISME DAN PROBLEMATIKA DEPOSITO BERBASIS

KOMODITI MURABAHAH terdiri dari: Mekanisme Deposito Berbasis Komoditi Murabahah, serta Problematika pada Deposito Berbasis Komoditi Murabahah.

BAB IV AKAD DAN ANALISA PROBLEMATIKA PADA DEPOSITO

BERBASIS KOMODITI MURABAHAH terdiri dari: Akad-Akad Yang Digunakan Pada Deposito Berbasis Komoditi Murabahah, Pemenuhan Rukun dan Syarat Akad-Akad Yang Digunakan Pada Deposito Berbasis Komoditi Murabahah, serta Analisa Terhadap Problematika Yang Ada Pada Deposito Berbasis Komoditi Murabahah.

BAB V PENUTUP

terdiri dari: Kesimpulan dan Saran.

BAB II DEPOSITO BERBASIS KOMODITI MURABAHAH

A. Pengertian Bursa Komoditi Berjangka

Sebelum membahas lebih jauh tentang komoditi murabahah, kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang bursa komoditi berjangka, karena tempat ini merupakan tempat berlangsungnya transaksi komoditi murabahah.

1. Pengertian Bursa

Bursa; Burshah adalah tempat untuk memperjualbelikan sekuritas, valuta asing, atau barang yang dilakukan secara teratur bourse. 1 Bursa juga dapat diartikan sebagai pasar yang di dalamnya berjalan usaha jual beli saham yang berkaitan dengan hasil bumi dengan melibatkan para broker sebagai perantara antara penjual dan pembeli saham. 2 Secara umum bursa merupakan tempat transaksi produk-produk surat berharga di bawah pembinaan dan pengawasan pemerintah. 3 Jadi bursa merupakan tempat yang memperjualbelikan surat-surat berharga seperti saham, sekuritas, obligasi, valuta asing, dan lain sebagainya. Asal mula istilah “bursa” digunakan untuk menunjukkan tempat atau transaksi yang berhubungan dengan surat-surat berharga yang merujuk kepada 1 Ahmad Ifham, “Definisi Bursa Berjangka”, diakses pada 22 Desember 2010 dari http:sharianomics.wordpress.com20101215definisi-bursa-berjangka 2 Abdullah al-Mushlih dan Shalah al-Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam. Penerjemah Abu Umar Basyir Jakarta: Darul Haq, 2004, h.291 3 Husein al-Syahatah dan Athiyyah Fayyadh, Bursa Efek: Tuntunan Islam Dalam Transaksi di Pasar Modal . Penerjemah A. Syakur Surabaya: Penerbit Pustaka Progressif, 2004, h.3. 12 julukan seorang pedagang Belgia yang bernama Van der Bourse. Pedagang tersebut memiliki hotel di kota Bruges, Belgia yang menjadi tempat bertemunya para pedagang di kota tersebut. Adapun aktivitas ini terjadi pada abad keenam belas masehi. 4

2. Macam-Macam Transaksi Bursa Efek a. Dari Sisi Waktu

Dilihat dari sisi waktu, transaksi bursa terbagi menjadi dua macam: 1 Transaksi Spot tunai. Yakni transaksi dimana dua pihak yang melakukan transaksi melakukan serah terima jual beli secara langsung atau paling lambat dua kali 24 jam 2 Transaksi Forward berjangka. Yakni transaksi yang diputuskan setelah beberapa waktu kemudian yang ditentukan dan disepakati saat transaksi. Bahkan terkadang harus diklarifikasi lagi pada hari-hari yang telah ditetapkan oleh komite bursa dan ditentukan serah terimanya di muka. 5 Adapun yang dimaksud dengan transaksi spot adalah serah terima barang secara nyata bukan sekedar transaksi semu, atau bukan sekedar jual beli tanpa disertai barang ril sebagai objek yang diperjualbelikan. Sementara transaksi forward pada umumnya bertujuan untuk semacam investasi terhadap berbagai jenis harga tanpa keinginan untuk melakukan jual beli secara ril, dimana jual beli ini pada umumnya hanya transaksi pada naik turun harga saja. 4 Husein al-Syahatah dan Athiyyah Fayyadh, Bursa Efek: Tuntunan Islam Dalam Transaksi di Pasar Modal . Penerjemah A. Syakur Surabaya: Penerbit Pustaka Progressif, 2004, h.3. 5 Abdullah al-Mushlih dan Shalah al-Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam. Penerjemah Abu Umar Basyir Jakarta: Darul Haq, 2004, h.292.