Wakalah Akad-Akad Yang Digunakan Pada Deposito Berbasis Komoditi Murabahah
apabila janji tersebut dikaitkan dengan suatu sebab dan sebab tersebut diungkapkan dalam pernyataan janji. Kalau kedua belah pihak membuat
perjanjian bersama untuk transaksi jual beli yang akan dilakukan kemudian, Imam Syafi’i mengatakan kalau transaksi tersebut tidak sah. Namun demikian
kalau hanya salah satu pihak berjanji untuk membeli komoditi tersebut, hal ini tidak akan terlalu berpengaruh banyak. Sebagian daripada para ulama
mengatakan kalau janji sepihak tidak dapat dipaksa untuk diimplementasikan, sementara itu para ulama kontemporer yang pro konsep ini merasa demi
kepentingan kelancaran transaksi komersil pada saat ini, maka janji sepihak haruslah mengikat
7
B. Pemenuhan Rukun Dan Syarat Akad-Akad Yang Digunakan Pada Deposito Berbasis Komoditi Murabahah
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam konsep komoditi murabahah ini terdiri dari beberapa akad baik akad utama dan akad
bawaan. Akad utamanya yaitu akad jual beli murabahah dan jual beli musawamah dan akad bawaan yaitu wakalah. Akad-akad ini tidak bisa dipisah-pisahkan dalam
analisis, karena kesemuanya saling berhubungan. Jadi tidak bisa dilihat secara parsial.
8
Berikut ini akan dijelaskan pemenuhan rukun dan syarat pada akad-akad tersebut;
7
Nibra hosen.
”Tawarruq”. diakses
pada 7
Desember 2010
dari http:nibrahosen.multiply.comjournalitem21 http:nibrahosen.multiply.comjournalitem21
8
Luqman Hakim Handoko, “CMP dalam perspektif hukum ekonomi Islam”, diakses pada 5 September 2010 dari http:lukmanomic.files.wordpress.com