28. Faktor-faktor apa yang menyebabkan klien tidak dapat di damaikan?
Mungkin karena masalahnya terlalu lama atau terlalu mendarah daging susah untuk dicabut kembali atau tidak adanya maaf barang kali itu, kalau dia
punya rasa maaf, dia takut sama Allah, dia mengartikan maaf itu lebih baik, memberi maaf itu lebih baik dari pada minta maaf, pasti akan terselesaikan.
Kalau lama itu mungkin dia tidak menyadari apa arti saling memaafkan dan juga barangkali meraka tidak mengerti bahwa kesalahan itu tidak datang
hanya pada satu pihak, tapi dia mau menyadari kesalahan itu datang dari kedua belah pihak, tidak mungkin kesalahan itu datang dari salah satu pihak
saja.
29. Apa hasil yang telah dicapai dari kegiatan mediasi tersebut?
Tentunya hasilnya mereka lebih bisa berdamai, tentunya pasti menginginkan hasil itu, mereka bisa berdamai kembali dan bisa di dalam
berumah tangga itu tercipta komunikasi yang baik, kan rumah tangga itu pisah karena komunikasi yang tidak lancar, suka diem, tidak cerita tapi kalau
ini bisa di komunikasi dengan baik, insya’allah hasilnya tidak akan timbul lagi permasalahan yang baru.
30. Apakah kelemahan dari BP4 KUA Kec. Cipayung terhadap kegiatan
mediasi?
Kekurangan tenaga, fasilitas juga yang kurang memadai, misalnya kalau umpanya petugasnya banyak mungkin akan lebih enak lagi bicaranya,
terus juga ruangannya yang enak dan nyaman, masalah cepet selesai.
31. Apa harapan BapakIbu setelah kegiatan mediasi terlaksana?
Tentu ibu berharap dapat hasil yang memuaskan, dapat mendamaikan kedua belah pihak, sehingga rumah tangganya kembali utuh, kemudian kalau
rumah tangganya sudah utuh tentu terciptalah rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmah sehingga tercapailah tujuan pernikahan mereka itu.
Kan tujuan pernikahan itu untuk mencapai keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, itulah harapan kita setelah diberikan kegiatan mediasi
ini ya kita harapkan itu tadi, rumah tangga kembali utuh, jadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, kalau pun juga ada masalah selanjutnya
mereka bisa mer edam dengan pengalaman yang sudah ada itu, “oiya kalau
kemarin suami saya keras, saya keras “, jadi gini, diantara mereka itu ada yang jadi air ada yang jadi api, seandainya ada yang jadi api, yang satu
sedang panas, yang satu harus kita ademin, sehingga dengan adanya pengalaman mereka itu diharapkan akan menjadi rumah tangga yang bahagia.
32. Apa faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?
Iya itu tadi, faktornya tentunya pertama keterbukaan dia itu, kejujurannya, kalau dia salah ya salah, kalau dia benar ya benar. Tentunya
dengan ada keterbukaan itu permasalahan mudah dicarikan jalan keluarnya. Oh ini masalahnya kita analisis, kita ketahui, oh ini harus begini, gitu aja.
Kalau mereka tertutup tentu tidak bisa kita memberikan solusinya, kemudian waktunya yang kurang tepat, dukungan.
33. Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?
Faktornya tentunya biasanya itu pertama waktu ya, waktunya yang kurang tepat, dia datang kita tidak, ada atau waktu-waktu yang sangat sibuk,
yang kemudian yang kedua tentunya kadang-kadang mereka itu tidak mau datang berdua, ada yang begitu.
Permasalahan datang sendiri-sendri, kalau berdua kan kita bisa langsung tanya gimana-gimananya gitu, kita cari solusinya, titik
permasalahannya atau barangkali ketidakterbukaan mereka, tidak mau bercerita apa adanya, kadang-kadang merasa dia yang benar, dia tidak akan
keluarkan kesalahan dia , kesalahan pasangannya saja yang dikemukakan, tapi seandainya itu kedua-duanya mereka terbuka, supaya cepat selesai
permasalahannya.