Rata-rata ada berapa banyak klien yang melakukan mediasi tiap

dengan tujuan dapat berkomunikasi dengan telepon, sekarangkan bisa telepon, kalau tidak bisa surat, sms.

23. Bagaimana pendekatan BapakIbu jika kedua klien tidak datang untuk

melaksanakan mediasi? Pertama kita menanyakan alasan ketidakhadiran, bisa melalui surat atau telepon dll, lalu menyampaikan kembali surat panggilan untuk mediasi, setelah itu kita menunggu konfirmasi lanjut dari mereka.

24. Apa yang BapakIbu lakukan jika usaha mendamaikan menemui jalan

buntu? Tentunya kita akan memberikan nasehat, pandangan-pandangan, kalau tidak bisa juga, kita menyerahkan penyelesainnya itu kepada masing-masing mereka, masing-masing pihak itu berfikir, menganalisa kembali, kalau mereka tidak mau “ya sudah kamu renungkan kembali deh”.

25. Apa saja yang sudah BapakIbu lakukan dalam membantu klien untuk

mediasi? Melakukan pemanggilan, memberiktahukan kepada pihak yang diadukan mengenai pengaduan yang telah diterima, dan memberikan konsultasi pemecahan masalah. 26. Bagaimana Respon klien saat menjalani proses mediasi? Bebas saja, responnya terserah mereka mau terima atau tidak itu urusan dia, kita kembalikan responnya dia itu tergantung kalau dia memahami, dia menerima dengan senang hati, tapi kalau dia tidak senang ya dia cuek aja. Kan tidak selalu senang orang diberikan nasehat, ada yang bisa menerima, ada yang tidak, kalau yang bisa menerima dia pasti akan bahagia merasa senang, masih ada orang yang sayang kepada saya. 27. Kapan sebaiknya pelaksanaan mediasi dapat dilaksanakan? Ya pasti waktunya yang tenang, itu lah yang tadi ibu bilang, kalau bisa kita ambil wudhu dulu, sholat sunah dulu, itu waktu yang paling tepat, tapi kalau kalau waktunya sudah panas, sudah marah-marah itu tidak akan baik, jadi sebaiknya itu kita tenangkan dulu, waktunya cari waktu yang nyaman. 28. Faktor-faktor apa yang menyebabkan klien tidak dapat di damaikan? Mungkin karena masalahnya terlalu lama atau terlalu mendarah daging susah untuk dicabut kembali atau tidak adanya maaf barang kali itu, kalau dia punya rasa maaf, dia takut sama Allah, dia mengartikan maaf itu lebih baik, memberi maaf itu lebih baik dari pada minta maaf, pasti akan terselesaikan. Kalau lama itu mungkin dia tidak menyadari apa arti saling memaafkan dan juga barangkali meraka tidak mengerti bahwa kesalahan itu tidak datang hanya pada satu pihak, tapi dia mau menyadari kesalahan itu datang dari kedua belah pihak, tidak mungkin kesalahan itu datang dari salah satu pihak saja. 29. Apa hasil yang telah dicapai dari kegiatan mediasi tersebut? Tentunya hasilnya mereka lebih bisa berdamai, tentunya pasti menginginkan hasil itu, mereka bisa berdamai kembali dan bisa di dalam berumah tangga itu tercipta komunikasi yang baik, kan rumah tangga itu pisah karena komunikasi yang tidak lancar, suka diem, tidak cerita tapi kalau ini bisa di komunikasi dengan baik, insya’allah hasilnya tidak akan timbul lagi permasalahan yang baru.

30. Apakah kelemahan dari BP4 KUA Kec. Cipayung terhadap kegiatan

mediasi? Kekurangan tenaga, fasilitas juga yang kurang memadai, misalnya kalau umpanya petugasnya banyak mungkin akan lebih enak lagi bicaranya, terus juga ruangannya yang enak dan nyaman, masalah cepet selesai. 31. Apa harapan BapakIbu setelah kegiatan mediasi terlaksana? Tentu ibu berharap dapat hasil yang memuaskan, dapat mendamaikan kedua belah pihak, sehingga rumah tangganya kembali utuh, kemudian kalau rumah tangganya sudah utuh tentu terciptalah rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmah sehingga tercapailah tujuan pernikahan mereka itu. Kan tujuan pernikahan itu untuk mencapai keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, itulah harapan kita setelah diberikan kegiatan mediasi ini ya kita harapkan itu tadi, rumah tangga kembali utuh, jadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, kalau pun juga ada masalah selanjutnya mereka bisa mer edam dengan pengalaman yang sudah ada itu, “oiya kalau

Dokumen yang terkait

Efektivitas mediasi Badan Penasehatan Pembinaan Pelestarian Perkawinan (Bp4) Dan Pengadilan Agama Di Kota Administratif Jakarta Timur

1 59 104

Revitalisasi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) bagi remaja usia nikah : studi kasus BP4 Kota Jakarta Selatan

0 9 104

Peran Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan Dalam Meminimalisir Terjadinya Perceraian (Studi Pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2012)

0 11 92

Peran (BP4) Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan dalam Mencegah Terjadinya Perceraian di Kabupaten Wonosobo

0 17 90

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 2 11

PENDAHULUAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen).

0 3 14

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 3 11

Eksistensi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam mewujudkan keluarga Sakinah di KUA Peterongan Jombang

0 0 16

Peran Badab Penasehatan, Pembinaan, dan Pelestarian perkawinan (BP4) dalam Menekan Angka Perceraian (Studi Kasus di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karanggede) - Test Repository

0 0 107

EFEKTIVITAS KERJA BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENGURANGI TERJADINYA PERCERAIAN DI KECAMATAN MAKASSAR

0 0 113