mediator, bahwa semoga permasalahan yang telah mereka hadapi dianggap selesai. Kalaupun akhirnya mereka tidak bisa berdamai dan
memutuskan untuk bercerai, dapat dijadikan pengalaman bagi mereka sebagai dasar untuk mengerti betapa pentingnya saling intropeksi diri,
menyadari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat sehingga dikemudian hari tidak terulang kembali. Kemudian mediator
memberikan ucapan penutup. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa peran BP4
KUA Kec. Cipayung sangat penting dan memberikan nila-nilai positif karena perjalanan hidup berumah tangga tidak selalu indah. Dengan
mengikuti kegiatan mediasi, diharapkan dapat membantu masyarakat terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di dalam rumah tangga dan
keinginan-keinginan untuk bercerai dapat tercegah.
2. Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Mediasi
Mediasi memiliki beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan mediasi, yaitu:
a. Itikad Baik Pasangan Suami Istri
Pasangan memiliki keinginan-keinginan untuk berdamai agar permasalahan-permasalahan di dalam rumah tangga mereka dapat
segera terbantu, hal ini merupakan salah satu dari pendukung untuk pelaksanaan mediasi dapat terlaksanan dengan baik, karena jika dari
pihak yang bersengketa sudah tidak ada keinginan untuk menyelesaikan permasalahnya, mediasi tidak akan berjalan dengan baik.
b. Lingkungan Sosial yang Mendukung
Setelah keinginan-keinginan dari pasangan untuk berdamai sudah ada diantara mereka, kemudian dukungan-dukungan dari
keluarga, seperti orang tua, keluarga besar, teman-teman ataupun kerabat lainnya juga bisa memberi peran penting bagi pihak yang
bersengketa suami istri sehingga mereka mendapatkan semangat dan dukungan agar klien bisa mengikuti mediasi sampai tuntas dan
permasalahan yang ada di dalam rumah tangga mereka dapat terselesaikan dengan baik tanpa harus berlanjut ke Pengadilan Agama.
c. Peningkatan Kualitas Mediator
Mediator yang santun, ramah, memahami karakter-karakter dari masing-masing klien dan mampu mengelola konflik serta tidak lepas
dari keahlian dalam berkomunikasi sehingga diupayakan dapat membantu klien dan bisa mempermudah menemukan titik-titik
permasalahan yang ada di dalam rumah tangga dapat segera terbantu dan mediator bisa memberikan alternatif-alternatif solusi dengan tidak
memihak salah satu diantara mereka, namun lebih pada bersifat netral yaitu bijak dalam memberikan suatu solusi. Karena kemampuan dari
seorang mediator merupakan salah satu yang akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan mediasi.
Peningkatan mutu dan kualitas mediator itu sendiri, walaupun peran mediator hanya sekedar fasilitator saja. Diharapkan mediator
sudah bersertifikat, jadi ada standart dari mediator agar mediasi dilakukan secara serius, tepat, dan praktis.