Anggota Keluarga yang Merokok Bahan Bakar Memasak Penggunaan Obat Anti Nyamuk Bakar

33 Baku Mutu PM 10 Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara, baku mutu udara ambient nasional selama 24 jam untuk PM 10 adalah sebesar 150 µgm 3 . 1.9.3.2.Pencemaran Udara Dalam Ruangan 1. Anggota Keluarga yang Mengalami ISPA Salah satu penularan ISPA adalah melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan. Adanya bibit penyakit di udara umumnya berbentuk aerosol yaitu suspensi yang melayang di udara Gertrudis, 2010. Menurut Roe 1994 dalam Gertrudis 2010, keberadaan penderita ISPA serumah menyebutkan bahwa adanya anggota keluarga lain yang terkena infeksi pernafasan merupakan faktor resiko batuk pilek pada balita.

2. Anggota Keluarga yang Merokok

Rokok bukan hanya masalah perokok aktif tetapi juga perokok pasif. Penelitian yang dilakukan oleh Gertrudis 2010 dan memberikan hasil bahwa asap rokok mempunyai hubungan dengan resiko ISPA. Anak-anak yang keluarganya 34 terdapat perokok lebih rentan terkena penyakit gangguang pernafasan dibanding dengan anak-anak yang bukan keluarga perokok.

3. Bahan Bakar Memasak

Bahan bakar yang digunakan untuk memasak sehari- hari dapat menyebabkan kualitas udara menjadi rusak. Menurut Chahaya 2004 bahan bakar memasak dapat menyebabkan resiko ISPA. Bahan bakar yang biasa dipakai masyarakat untuk kegiatan memasak sehari-hari adalah minyak tanah, kayu, gas, dan listrik. Pada daerah pedesaan masih sering dijumpai rumah tangga yang menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi utama karena mudah didapat. Namun, kayu bakar dan minyak tanah dapat mencemari udara dan mengganggu kesehatan manusia, karena hasil pembakarannya mengandung partikulat PM 10 , PM 2,5 , sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, fluorida, aldehida, dan senyawa hydrocarbon Kusnoputranto, 2000. 35

4. Penggunaan Obat Anti Nyamuk Bakar

Penggunaan anti nyamuk bakar sebagai alat untuk menghindari gigitan nyamuk dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan karena menghasilkan asap dan bau tidak sedap. Adanya pencemaran udara di lingkungan rumah akan merusak mekanisme pertahanan paru-paru sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernafasan Chahaya, 2004. Menurut penelitian Wattimena 2004, menyatakan bahwa rumah yang menggunakan obat anti nyamuk bakar berpeluang meningkatkan kejadian ISPA pada balita 7,1 kali dibandingkan dengan rumah balita yang tidak menggunakan obat anti nyamuk bakar.

2.10. Kerangka Teori

Berdasarkan teori dan tinjauan pustaka, maka didapat suatu kerangka teori. Kerangka teori ini dimulai dengan adanya pajanan berupa agen-agen di lingkungan. Udara yang sudah mengandung agen tersebut kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui proses inhalasi, dengan dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor lingkungan, dan faktor karakteristik balita yang dapat menyebabkan ISPA.