48
4.4. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel ditentukan berdasarkan metode cluster 2 tahap. Cluster sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana pemilihannya mengacu
pada kelompok bukan pada individu. Cara seperti ini baik sekali untuk dilakukan apabila tidak terdapat atau sulit menemukan kerangka sampel, meski
dapat juga dilakukan pada populasi yang kerangka sampelnya sudah ada Notoadmojo, 2010.
Tahap pertama adalah menentukan cluster dari Desa Citeureup. Dari data sekunder yang diperoleh, terdapat 8 RW di Desa Citeureup yang
mempunyai posyandu. Posyandu ini yang akan dijadikan cluster dalam penelitian. Sehingga dalam sampel penelitian ini terdapat 8 cluster, yaitu
posyandu Belimbing, posyandu Karya Mulya, posyandu Anggur, posyandu Delima, posyandu Durian, posyandu Lengkeng, posyandu Karya Sari 2, dan
posyandu Karya Sari 1. posyandu Belimbing = 150 balita
posyandu Karya Mulya = 300 balita posyandu Anggur = 160 balita
posyandu Delima = 150 balita posyandu Durian = 90 balita
posyandu Lengkeng = 111 balita posyandu Karya Sari 2 = 160 balita
49
posyandu Karya Sari 1 = 280 balita Tahap kedua adalah menentukan balita di masing-masing posyandu yang
akan dijadikan sampel dipilih secara random dengan proporsi balita di masing- masing posyandu sebagai berikut.
posyandu Belimbing = 1501401 x 92 = 10 balita posyandu Karya Mulya = 3001401 x 92= 20 balita
posyandu Anggur = 1601401 x 92= 10 balita posyandu Delima = 1501401 x 92= 10 balita
posyandu Durian = 901401 x 92= 6 balita posyandu Lengkeng = 1111401 x 92= 7 balita
posyandu Karya Sari 2 = 1601401 x 92= 18 balita posyandu Karya Sari 1 = 2801401 x 92= 11 balita
4.5. Metode Penelitian Pengukuran
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner dan melakukan pengukuran konsentrasi SO
2,
dengan menggunakan midget impinger.
Cara Pengukuran menggunakan midget impinger
Alat yang diperlukan untuk sampling udara ambien adalah: Midget Impingertabung penyerap
Low Volume Air Sampler LVAS Pompa penghisap udara Vaccum Pump
50
Bahan yang diperlukan untuk sampling udara ambien adalah: Absorber SO
2
Aquadest Filter Hidrofobik pori 0,5 µm diameter 110 cm
Botolwadah sample+penutupnya Plastik polietilenPE
Prosedur: 1.
Persiapan
Pembuatan larutan penyerap Absorber SO
2
Larutan penyerap tetrakloromerkurat TCM 0,04 M Larutkan 10,86 gram merkuri II klorida HgCl
2
dengan 800 mL air suling ke dalam gelas piala 1000 Ml.
Tambahkan berturut-turut 5,96 gram kalium klorida kCl dan 0,066 gram EDTA HOCOCH
2
NCH
2
COONa
2
. 2H
2
O lalu aduk sampai homogen. Pindahkan ke dalam labu ukur, encerkan dengan air
suling sampai batas tera. b.
Filter yang diperlukan disimpan di dalam desikator selama 24 jam agar mendapatkan kondisi stabil.
51
c. Filter kosong pada 1.a ditimbang sampai diperoleh berat konstan,
minimal 3 kali penimbangan sehingga diketahui berat filter sebelum pengambilan sampel, catat berat filter blanko B1 dan filter sampel
W1. Masing-masing filter tersebut ditaruh dalam plastic PE setelah diberi kode sebelum dibawa ke lapangan.
d. Pompa penghisap udara dikalibrasi dengan kecepatan laju aliran udara
1Lmenit dengan menggunakan flow meter. Flow meter harus dikalibrasi oleh laboratorium pengkalibrasi
e. Masing-masing absorber ditempatkan pada botol sample sebanyak 10
mL dan diberi kode. 2.
Pengambilan sampel 1
Bawa seluruh peralatan dan bahan ke lokasi sampling yang sudah ditentukan.
2 Hubungkan midget impinger dan LVAS ke pompa hisap udara dengan
menggunakan selang silicon atau Teflon. Pasang flowmeter pada selang. Pastikan tidak ada kebocoran pada setiap sambungan selang baik yang
berhubungan dengan LVAS dan midget impinger maupun ke pompa penghisap udara.
3 LVAS diletakkan pada titik pengukuran.
4 Bilas tabung midget impinger dengan aquades lalu masukkan larutan
absorber SO
2
masing-masing 10 mL ke tabung midget impinger sesuai dengan gas yang akan diuji.
52
5 Filter sampel dimasukkan ke dalam LVAS holder dengan menggunakan
pinset dan tutup bagian atas holder. 6
Pompa penghisap udara dihidupkan Power On dan lakukan pengambilan sampel dengan kecepatan laju aliran udara flow rate
1Lmenit 7
Atur timer selama 1 jam. Lama pengambilan sampel dapat dilakukan selama beberapa menit hingga satu jam tergantung pada kebutuhan,
tujuan, dan kondisi di lokasi pengukuran. 8
Setelah 1 jam pompa penghisap udara dimatikan Power off. 9
Pindahkan masing-masing absorber pada midget impinger ke botol sampel sesuai dengan kode gas yang diuji. Tutup rapat botol sampel dan
masing-masing diberi label kode sampel, titik sampling, lokasi sampling, hari, tanggal. Bilas kembali dengan aquades masing-masing
tabung pada midget impinger. 10
Pindahkan filter sampel yang ada di LVAS ke plastic PE. Beri label pada wadah tersebut kode sampel, titik sampling, lokasi sampling,
hari, tanggal, dan tenaga sampler. 11
Setelah selesai pengambilan sampel, debu pada bagian luar holder dibersihkan untuk menghindari kontaminasi.
12 Kemasi peralatan. Selanjutnya bawa sampel gas dan debu ke
laboratorium untuk dianalisa. Filter dimasukkan ke dalam desikator selama 24 jam.
53
Gambar 4.1. Peta Wilayah Desa Citeureup Sumber: Profil Desa Citeureup Tahun 2014
4.6. Teknik Pengolahan Data