45
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian epidemiologi dengan rancangan cross sectional study. Desain ini dianggap sesuai karena tujuan penelitian ini
salah satunya untuk melihat prevalensi Murti, 2013. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan konsentrasi SO
2,
anggota keluarga yang merokok, penggunaan kayu bakar sebagai bahan bakar memasak, penggunaan obat anti
nyamuk bakar, ASI Eksklusif, imunisasi, BBLR dan status gizi dengan gejala ISPA pada balita di Desa Citeureup. Variabel konsentrasi SO
2
diukur pada tiap cluster yang diwakili oleh posyandu di masing-masing RW di Desa Citeureup,
sedangkan variabel lainnya diamati pada setiap balita dengan bantuan kuesioner,
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Desa Citeureup. Desa Citeureup termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Citeureup. Luas wilayah kerja Puskesmas Citeureup
adalah 9,35 km
2
dengan jumlah penduduk 204.028 jiwa. Desa Citeureup sendiri memiliki batas wilayah geografis sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Gunung Putri
46
Sebelah Selatan : Desa Karangasem Timur dan Desa Tarikolot Sebelah Barat : Desa Karangasem Barat dan Desa Puspanegara
Sebelah Timur : Desa Gunung Sari dan Desa Tarikolot
4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan bulan Maret-April 2014.
4.3. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah balita yang tinggal di Desa Citeureup. Balita dipilih sebagai sampel karena balita sangat rentan untuk terkena gangguan
pernapasan atau ISPA. Dalam penelitian ini, jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus
estimasi beda dua proporsi menurut Lemeshow 1997 adalah sebagai berikut:
Keterangan: n
= Besar sampel minimal untuk masing-masing kelompok α
= probabilitas menolak Ho, padahal Ho benar Dalam penelitian ini α = 5 ; Z
1- α2
= 1,96 β
= probabilitas kesalahan menerima Ho, padahal Ho salah Dalam penelitian digunakan β = 20 ; Z
1- β
= 0,842
47
P1 dan P2 = Proporsi penelitian sebelumnya P
= Rata-rata proporsi P1+P22
Pada penelitian ini menggunakan derajat kemaknaan 5 dan kekuatan uji 80. Perhitungan sampel dilakukan berdasarkan variabel yang akan diteliti yang
telah dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelumnya.
Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Sampel
Variabel P1
P2 N
Anggota Keluarga
yang Mengalami ISPA
88,6=0,886 48,1=0,481
19 x 2 = 38
Anggota Keluarga Merokok 76,2= 0,762
23,8= 0,238 13 x 2 = 26
Penggunaan Bahan
Bakar Memasak
82,6= 0,826 17,4= 0,174
8 x 2 = 16
Penggunaan Anti Nyamuk Bakar 85,7 = 0,857 14,3= 0,143
6 x 2 = 12 Imunisasi
64,9 = 0, 649 35,1 = 0,351 42 x 2 = 84
Status Gizi 74,5 = 0, 745 25,5 = 0, 255 15 x 2 = 30
Berdasarkan perhitungan sampel secara uji beda dua proporsi maka didapatkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 84 balita. Kemudian dari 84 balita
tersebut ditambah dengan 10 dari hasil perhitungan sampel, sehingga didapatkan 84 balita + 8 balita = 92 balita.
48
4.4. Teknik Pengambilan Sampel