97
6.3.9. Hubungan Status Gizi dengan Resiko ISPA pada Balita
Status gizi merupakan keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi. Status gizi balita dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah status sosial ekonomi, pendidikan ibu, sanitasi dan pelayanan kesehatan dasar. Balita dengan gizi buruk atau gizi kurang
akan mempermudah terkena penyakit infeksi dibandingkan dengan balita gizi baik. Hal ini karena status gizi berkaitan dengan daya tahan tubuh
Arisman, 2004. Dalam penelitian ini, menggunakan kategori gizi baik dan gizi
kurang karena tidak ditemukan anak dengan gizi buruk. Balita yang memiliki status gizi kurang sebanyak 21,7. Status gizi menggambarkan
baik atau buruknya konsumsi zat gizi seseorang. Zat gizi ini berfungsi untuk membentuk zat-zat kekebalan tubuh seperti antibodi. Semakin baik
konsumsi zat gizi seseorang maka akan menyebabkan semakin baik pula kekebalan tubuhnya Elyana, 2009.
Pada Tabel 5.22 menunjukkan bahwa balita yang memiliki gizi kurang dan mempunyai gejala ISPA adalah sebanyak 100. Keadaan gizi
yang buruk muncul sebagai faktor resiko yang penting untuk terjadinya ISPA. Balita dengan gizi yang kurang akan lebih mudah terserang ISPA
dibandingkan dengan gizi normal karena faktor daya tahan tubuh yang
98
kurang. Penyakit infeksi sendiri akan menyebabkan balita tidak mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan gizi
Sukmawati, 2010. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh p value 0,005 p-
value0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi terhadap resiko ISPA pada balita di Desa Citeureup tahun
2014. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sukmawati 2010 dan Setiawan 2010. Hasil penelitian Sukmawati 2010 memberikan hasil
bahwa 40 balita yang mempunyai gizi kurang akan mengalami serangan ISPA secara berulang bahkan serangannya lebih berat.
Penelitian lain yang dilakukan Setawan 2010 memberikan hasil bahwa status gizi kurang mempunyai resiko terjadinya pneumonia 27 kali lebih
tinggi daripada balita yang mempunyai status gizi baik. Sebagian besar masyarakat di Desa Citeureup mempunyai status
gizi baik, namun masih terdapat beberapa masyarakat yang mempunyai status gizi kurang. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
gizi kurang pada masyarakat yaitu perlu diberikan penyuluhan mengenai pengaturan gizi yang baik. Kemudian dari pihak Puskesmas Citeureup
dapat melakukan pembinaan mengenai pentingnya perbaikan gizi.
99
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN