30
disebabkan SO
2
akan mengakibatkan batuk, sekresi lendir yang berlebihan, peningkatan gejala asma dan bronkitis kronis
serta membuat manusia lebih mudah mendapatkan infeksi pada saluran pernapasan WHO, 2005.
Rute pajanan SO
2
ke tubuh manusia yang utama adalah melalui inhalasi. Pencemar SO
2
mudah larut dalam air sehingga dapat terabsorbsi di dalam hidung dan sebagian
besar juga ke saluran pernapasan Satriyo, 2008.
Baku Mutu SO
2
Nilai baku mutu SO
2
dalam udara ambien berdasarkan WHO adalah rata-rata per 24 jam 20 µg m
3
atau 0,008 ppm dan rata-rata per 10 menit 500 µg m
3
atau 0,2 ppm. Baku mutu SO
2
dalam udara ambien di Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara yaitu 900 µg m
3
.
2. Zat Pencemar NO
2
Karakteristik NO
2
Nitrogen dioksida NO
2
adalah salah satu dari kelompok polutan NO
x.
Nitrogen dioksida adalah gas toksik, kelarutannya dalam air rendah, tetapi mudah larut dalam
31
alkali, karbon disulfide dan kloroform. Gas ini berwarna coklat kemerahan dan pada suhu dibawah 21,2
o
C akan berubah menjadi cairan berwarna kuning. Baunya khas dan
mengganggu bahkan dapat mengiritasi saluran napas pada konsentrasi 1-3 ppm Handayani dkk, 2003.
Pajanan nitrogen dioksida dapat berpengaruh pada saluran pernapasan. Bukti ilmiah bahwa pajanan NO
x
selama 30 menit hingga 24 jam akan memberikan dampak yang
merugikan bagi pernapasan yaitu inflamasi atau peradangan saluran napas pada orang sehat dan peningkatan gejala pada
penderita asma. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peningkatan konsentrasi NO
2
dengan peningkatan kunjungan rumah sakit dan UGD yang berkaitan dengan penyakit pernapasan terutama asma U.S.
Environmental Protection Agency, 2010. Inhalasi NO
2
dapat menyebabkan gangguan paru dan saluran pernapasan kemudian dapat masuk ke peredaran darah
dan menimbulkan akibat di organ tubuh lain. Kelarutan NO
2
dalam air rendah sehingga dapat mudah melewati trakea, bronkus, dan mencapai alveoli. Di dalam saluran pernapasan
NO
2
akan terhidrolisis membentuk asam nitrit HNO
2
dan
32
asam nitrat HNO
3
yang bersifat korosif terhadap mukosa permukaan saluran napas Handayani dkk, 2003.
Baku Mutu NO
2
Baku mutu NO
2
dalam udara ambient berdasarkan WHO adalah rata-rata tahunan 40 µgm
3
atau 0,016 ppm dan rata- rata per jam 200 µgm
3
atau 0,08 ppm WHO,2005. Di Indonesia baku mutu NO
2
dalam udara ambient mengacu pada peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pencemaran Udara yaitu 400 µgm
3
.
3. Zat Pencemar PM
10
Karakteristik PM
10
PM
10
adalah partikulat padat atau cair yang melayang di udara dengan nilai median ukuran diameter serodinamik
kurang dari 10 mikron. Partikulat ukuran kurang dari 10 mikron mempunyai beberapa nama lain yaitu PM
10
sebagai inhalable particles, respirable particulate, respirable dust dan
inhalable dust. PM
10
merupakan kelompok partikulat yang dapat diinhalasikan inhalable Gertrudis, 2010.
33
Baku Mutu PM
10
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara, baku mutu
udara ambient nasional selama 24 jam untuk PM
10
adalah sebesar 150 µgm
3
.
1.9.3.2.Pencemaran Udara Dalam Ruangan 1.
Anggota Keluarga yang Mengalami ISPA
Salah satu penularan ISPA adalah melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran
pernafasan. Adanya bibit penyakit di udara umumnya berbentuk aerosol yaitu suspensi yang melayang di udara
Gertrudis, 2010. Menurut Roe 1994 dalam Gertrudis 2010,
keberadaan penderita ISPA serumah menyebutkan bahwa adanya anggota keluarga lain yang terkena infeksi pernafasan
merupakan faktor resiko batuk pilek pada balita.
2. Anggota Keluarga yang Merokok