75
BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian yaitu: 1.
Penentuan resiko ISPA tidak menggunakan tenaga medis sehingga hanya didasarkan pada informasi dari responden.
2. Pengukuran konsentrasi SO
2
pada masing-masing tempat hanya dilakukan selama 30 menit sehingga tidak dapat dibandingkan dengan baku mutu udara
ambien. Hal ini dilakukan karena keterbatasan alat yang tidak dapat dilakukan dalam waktu yang lama.
3. Pada variabel anggota keluarga yang merokok, penggunaan obat anti nyamuk
bakar, dan bahan bakar memasak dapat terjadi bias informasi karena tergantung pada kejujuran responden.
76
6.2. Resiko ISPA pada Balita di Desa Citeureup
Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari
hidung hingga kantong paru alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinusrongga di sekitar hidung sinus para nasal, rongga telinga tengah dan
pleura. ISPA merupakan penyakit yang paling sering dialami oleh bakita dan anak-anak. Dalam setahun, akan terjadi sekitar 3-6 kali Kementerian
Kesehatan, 2009. Etiologis pneumonia atau ISPA sulit ditegakkan karena sulit
mengeluarkan dahak pada balita. Sedangkan prosedur pemeriksaan imunologi belum memuaskan untuk menetukan adanya bakteri sebagai penyebab
pneumonia. Hanya biakan spesimen fungsi atau aspirasi paru serta pemeriksaan spesimen darah yang dapat diandalkan untuk membantu menegakkan diagnosis
pneumonia. Pemeriksaan ini efektif untuk mendapatkan jenis bakteri namun berbahaya dan bertentangan dengan etika Gertrudis, 2010.
Dalam penelitian ini, balita dikatakan mengalami ISPA dan tidak mengalami ISPA berdasarkan adanya tanda dan gejala seperti pilek, batuk-
batuk, demam, dan sukar bernafas yang terjadi dalam kurun waktu 2 minggu terakhir. Dari hasil penelitian terhadap 92 balita, terdapat 71 balita 77,2
yang mengalami ISPA dan 21 balita 22,8 yang tidak mengalami ISPA.
77
ISPA merupakan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme atau kuman yang menyerang saluran pernapasan, berkembang biak sampai
menimbulkan gejala penyakit dalam waktu yang berlangsung sampai 14 hari Afandi, 2012.
Namun, Depkes 2009 menyatakan bahwa ISPA dapat disebabkan oleh polusi udara seperti asap rokok, asap pembakaran di rumah tangga, gas buang
sarana transportasi dan industri, kebakaran hutan, dan lain-lain.
6.3. Analisis Bivariat 6.3.1. Hubungan Konsentrasi SO