35
4. Penggunaan Obat Anti Nyamuk Bakar
Penggunaan anti nyamuk bakar sebagai alat untuk menghindari gigitan nyamuk dapat menyebabkan gangguan
saluran pernafasan karena menghasilkan asap dan bau tidak sedap. Adanya pencemaran udara di lingkungan rumah akan
merusak mekanisme
pertahanan paru-paru
sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernafasan Chahaya,
2004. Menurut penelitian Wattimena 2004, menyatakan
bahwa rumah yang menggunakan obat anti nyamuk bakar berpeluang meningkatkan kejadian ISPA pada balita 7,1 kali
dibandingkan dengan rumah balita yang tidak menggunakan obat anti nyamuk bakar.
2.10. Kerangka Teori
Berdasarkan teori dan tinjauan pustaka, maka didapat suatu kerangka teori. Kerangka teori ini dimulai dengan adanya pajanan berupa agen-agen di
lingkungan. Udara yang sudah mengandung agen tersebut kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui proses inhalasi, dengan dipengaruhi berbagai
faktor seperti faktor lingkungan, dan faktor karakteristik balita yang dapat menyebabkan ISPA.
36
Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA yang menyerang saluran pernapasan dimulai dari hidung sampai alveoli tidak hanya disebabkan oleh
mikroorganisme, seperti bakteri tapi juga disebabkan oleh pencemaran udara.. ISPA akibat polusi udara adalah ISPA yang disebabkan oleh faktor resiko polusi
udara, seperti asap rokok, asap bahan bakar memasak di rumah tangga, asap transportasi, industri, dan lain-lain Depkes, 2009.
Pencemaran udara dibagi menjadi 2 yaitu pencemaran udara luar ruangan dan pencemaran udara dalam ruangan. Faktor penyebab ISPA yang berasal dari
pencemaran udara luar ruangan misalnya pencemaran yang disebabkan oleh adanya suatu industri. Salah satu industri yang menghasilkan pencematan udara
adalah industri semen. Industri semen dalam proses produksinya menghasilkan SO
2
, NO
2
dan PM
10
. Selain pencemaran udara luar ruangan, pencemaran dalam ruangan juga
mempunyai pengaruh terhadap terjadinya ISPA. Pencemaran udara dalam ruangan misalnya adalah anggota keluarga yang mengalami ISPA, anggota
keluarga merokok, bahan bakar merokok, penggunaan anti nyamuk bakar. Selain pencemaran udara, lingkungan fisik rumah juga mempengaruhi
terjadinya ISPA. Diantaranya adalah ventilasi, lantai rumah, dinding rumah, atap rumah, dan kepadatan hunian. Faktor penyebab ISPA lainnya adalah
karakteristik balita yang dapat dillihat dari umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan status gizi, BBLR, ASI eksklusif, dan imunisasi.
37
Gambar 2.1. Kerangka Teori Indoor Air Pollution
Anggota keluarga yang mengalami ISPA
Anggota keluarga merokok Bahan bakar memasak
Penggunaan anti nyamuk bakar
Outdoor Air Pollution SO
2
NO
2
PM
10
Lingkungan Fisik Rumah: Ventilasi
Lantai rumah Dinding rumah
Atap rumah Kepadatan hunian
ISPA
Karakteristik balita: Umur
Jenis kelamin Pendidikan orang tua
Status gizi BBLR
ASI Eksklusif Imunisasi
38
BAB IIII KERANGKA KONSEP
Pengukuran SO
2
dilakukan 1 kali sampling udara pada posyandu di masing- masing RW Desa Citeureup. Desa Citeureup mempunyai 8 RW yang terdapat
posyandu sehingga pengambilan sampel udara dilakukan sebanyak 8 kali.
3.1. Kerangka Konsep
Pencemaran udara yang terus menerus dan terbawa angin ke permukiman masyarakat dapat mengakibatkan ISPA. Pencemaran udara dibagi
menjadi 2 yaitu pencemaran udara dalam ruangan dan pencemaran udara luar ruangan.
Sistem Pemantauan Lingkungan Global yang disponsori PBB memperkirakan bahwa 70 penduduk kota di dunia hidup dengan partikel yang
mengambang di udara melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO. Sebagian benda partikulat keluar dari cerobong asap pabrik yang dapat berpengaruh
terhadap kesehatan. Partikel-partikel halus ini dapat menembus bagian terdalam paru-paru yang dapat mengganggu sistem pernafasan. Sebagian besar partikel
halus ini terbentuk dengan polutan lain, terutama sulfur dioksida dan nitrogen dioksida Moore, 2007 dalam Gertrudis, 2010.
Pencemaran udara luar ruangan di Desa Citeureup dapat disebabkan oleh aktivitas dari industri. Pencemaran udara akibat industri yang terbesar