Abdullah „Ulwan berpendapat bahwa tugas guru ialah melaksanakan pendidikan ilmiah, karena ilmu mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pembentukan kepribadian dan emansipasi harkat manusia. Sebagai pemegang amanat orang tua dan sebagai salah satu pelaksanaan pendidikan Islam, guru
tidak hanya betugas memberikan pendidikan ilmiah. Tugas guru hendaknya merupakan kelanjutan dan sinkron dengan tugas orang tua, yang juga
merupakan tugas pendidik muslim pada umumnya, yaitu memberikan pendidikan yang berwawasan manusia seutuhnya.
5
Untuk itu, guru pendidikan agama Islam mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik. Baik
potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik berdasarkan ajaran agama Islam kearah terbentuknya kepribadian yang utama.
Guru profesional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode,
rasa tanggung jawab, pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual dan kesejawatan.
Untuk membangun siswa-siswa yang memiliki moral dan spritual yang handal maka di butuhkan guru yang memiliki kompetensi kepribadian yang
handal di samping kompetensi yang lainnya. Salah satu kompetensi kepribadian yang di harapkan dalam konteks pendidikan Islam adalah di
milikinya kecakapan dalam hal ubudiyahnya. Berdasarkan kebutuhan tersebut FITK sejak berdiri sampai sekarang telah
menyelenggarakan praktik ibadah dan qira’at untuk memberikan bekal kepada mahasiswa agar memiliki kecakapan ubudiyah sehingga guru tersebut
dipandang mampu membina para siswanya di kemudian hari. Praktik ibadah dan qira’at diberlakukan untuk semua mahasiswa FITK
termasuk mahasiswa jurusan PAI. Dari tujuan di atas jurusan Pendidikan Agama Islam mengembangkannya
menjadi program-program yang diantaranya adalah program praktik qira’at.Program praktik telah ada sejak awal berdiri IAIN dengan
5
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu 1999, h.95.
pembimbingan dalam 1 semester, dan diganti dengan test out pada tahun angkatan 2002-2009, dan akhirnya Program tersebut diubah kembali menjadi
PIQI Hafalan 1 juz dalam 1 Tahun pada tahun 2009-sekarang
.
6
Dari perubahan-perubahan tersebut peneliti tertarik untuk membahas dan meneliti kenapa pada program praktik qira’at yang bertujuan untuk
menghasilkan kajian keilmuan yang memberikan pengaruh pada wacana dan praktik Pendidikan Agama Islam sering berubah dan penulis menduga
sepertinya FITK UIN Jakarta kurang mencari format Praktik qira’at yang efektif, dan hal ini penting dan menarik untuk diteliti.Sehingga penulis perlu
mengkaji lebih dalam permasalahan tersebut dalam sebuah skripsi yang berjudul : “Efektivitas Penyelenggaraan Praktik Qira’at FITK UIN Jakarta
Bagi Mahasiswa Jurusan PAI”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah
di atas,
penulis dapat
mengidentifikasikan masalah pada beberapa item, yaitu :
1. Bagaimana Proses Bimbingannya? 2. Implemntasinya dalam Kendala Penyelenggaraan Bimbingan?
C. Pembatasan Masalah
Guna mencapai pembahasan yang maksimal, maka penulis membatasi penggarapan skripsi ini adalah seberapa efektivitasnya penyelenggaraan
praktik qira’at di Laboratorium FITK UIN Jakarta bagi Mahasiswa Jurusan
PAI.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalahan di atas, penulis dapat merumuskan masalahsebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi praktik qira’at di FITK UIN Jakarta ?
6
Berdasarkan Hasil Wawancara Bapak. Yudhi Munadi Kepala Laboratorium FITK UIN Jakarta Tgl. 23 Juni 2011
2. Bagaimana e fektivitas penyelenggaraan praktik qira’at di FITK UIN
Jakarta ?
E. Tujuan Penelitian
Penulisan skripsi ini bagi penulis bertujuan untuk tiga hal, yakni: 1. Dapat menjelaskan keefektivitasan penyelenggaraan praktikq
ira’at terhadap hasil nilai praktikan mahasiswa jurusan PAI.
2. Menjelaskan kendala apa saja yang dihadapi laboratorium FITK UIN Jakartaterhadap
penyelenggaraan praktik qira’at bagi mahasiswa jurusan PAI.
F. Manfaat Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memiliki beberapa harapan sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui cara penyelenggaraanbimbingan yang baik dan benar. 2. Memilih metode bimbingan yang tepat untuk laboratorium FITK UIN
Syari Hidayatullah Jakarta dalam membimbing mahasiswa khususnya mahasiswa PAI agar lebih baik dalam membaca al-Qurân.
3. Pada ranah kegunaan, skripsi ini diharapkan dapat memberikan sedikit manfaat bagi dunia keilmuan, khususnya dilingkungan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Efektivitas 1. Pengertian Efektivitas
Kata efektivitas merupakan kata sifat dari kata efektif yang berarti “ada
efeknya akibat, pengaruh, kesan, manjur atau mujarab, dapat membawa hasil; berhasil guna
”.
1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti “dapat membawa hasil guna atau tepat guna”.
2
Efektivitas adalah merupakan salah satu kriteria keberhasilan mahasiswa dalam pembelajaran. Sebagaimana diungkapkan oleh Etzioni 1964 bahwa:
“efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya
”.
3
Sesuatu dikatakan bisa efektif jika dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai telah direncanakan sebelum
melakukan hal tersebut. Jadi, berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
secara umum efektivitas berarti ketercapaian suatu usaha dengan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Dalam dunia pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi efektivitas mengajar dosen dan segi efektivitas belajar mahasiswa.
“Efektivitas mengajar dosen terutama menyangkut jenis-jenis kegiatan
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar bahasa Indonesia Jakarta : Balai Pustaka, Cet.Ke-8, h.961
2
Department pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.250
3
www.Sisdiknas.Co.Id, 20 april 2011
belajar mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Efektivitas belajar mahasiswa terutama menyangkut tujuan-tujuan pelajaran
yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang ditempuh
”.
4
2. Prinsip Efektivitas
Prinsip efektivitas yang dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan,
dalam proses pendidikan, efektivitas dapat dilihat dari dua sisi, yakni :
a. Efektivitas mengajar pendidik berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan dengan baik.
b. Efektivitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauh mana tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar
mengajar yang telah dilaksanakan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas
Menciptakan suatu proses belajar mengajar yang baik tidaklah mudah, hal ini disebabkan permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar begitu
kompleks, dalam arti untuk menciptakan keadaan kondusif yang efektif sangatlah dipengaruhi oleh komponen-komponen yang ada dalam proses
belajar mengajar itu sendiri baik yang sifatnya intern maupun ekstern. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar
adalah:
a. Faktor Internal faktor dari dalam mahasiswa, yakni kondisi keadaan jasmani dan rohani mahasiswa.
b. Faktor Eksternal faktor dari luar mahasiswa, yakni kondisi lingkungan sekitar mahasiswa;
4
Madya, Eko Susilo, Dasar-dasar Pendidikan, Semarang : Efthar offset, 1990, Cet. Ke-1, h.63