Proses Belajar secara Efektif

Pencapaian tujuan banyak digunakan dalam pengukuran keefektivitasan organisasi. Hasil-hasil output organisasi dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. b. Tersedianya Sumber Daya Kriteria yang kedua ini lebih berkaitan dengan input dari pada output organisasi dipandang efektif jika memiliki faktor-faktor produksi seperti bahan mentah, tenaga kerja, modal, keahlian manajerial, dan teknis. c. Proses Internal Kriteria keefektivitasan ket iga mengacu pada pendekatan “ sistem kesehatan”. Organisasi dikatakan sebagai sistem kesehatan jika saluran informasi berjalan baik, adanya loyalitas pegawai, adanya komitmen, kepuasan kerja, dan kepercayaan. Tujuan bisa disusun berdasarkan proses internal ini. d. Kepuasan Anggota Organisasi bergantung pada orang dan sikap terhadap hidupnya. Akibatnya, kepuasan adalah kunci bagi pengukuran efektivitas organisasi. Dalam organisasi, biasanya terdiri atas orang-orang yang memiliki interes tertentu. Tidak jarang dalam organisasi terjadi konflik inters. Kuncinya adalah bagaimana pemimpin organisasi membuat keseimbangan para anggota dalam mencapai kepuasan, walaupun dalam kadar minimal, dalam semua urusan.

6. Indikator Efektivitas dalam Pembelajaran al- Qur’an

Untuk mengetahui apakah temuan belajar telah tercapai secara efektif atau tidak maka dapat diketahui dengan tingkat prestasi hasil belajar yang telah dicapai oleh mahasiswa. “Tingkat keberhasilan dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf, yaitu istimewa maksimal, baik sekali optimal, baik minimal, dan kurang ”. 8 8 Syafiul Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002 a. Istimewamaksimal : Apabila seluruh 100 bahan pengajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh mahasiswa. b. Baik sekalioptimal : Apabila sebagian besar 76-99 bahan pengajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh mahasiswa. c. Baikminimal : apabila hanya 60-75 bahan pengajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh mahasiswa. d. Kurang : Apabila bahan pengajaran yang diajarkan itu kurang dari 60 dapat dikuasai oleh mahasiswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran adalah ketercapaian suatu tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan ketercapaian tujuan pembelajaran ini maka suatu kegiatan pembelajaran dikatakan memiliki tingkat efektivitas yang baik sekali bila dapat mencapai minimal 80 dari tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Suatu proses bealajar dapat dikatakan efektif jika telah diuji melalui beberapa kriteria efektivitas, baik efektivitas bagi dosen, maupun bagi mahasiswa. Sebagaimana telah ditemukan oleh tim penyusun didaktik metodik kurikulum IKIP Surabaya, bahwa demi ketetapan dan keobjektifan dalam pengamatan dan penilaian terhadap proses belajar mengajar seorang dosen, maka perlu digunakan sebuah daftar pertimbangan dan penilaian efektivitas mengajar yang berisi 10 kriteria efektivitas mengajar yang perlu diperhatikan oleh para pengajar yaitu sebagai berikut : 1. Persiapan : seperti peralatan mengajar , buku pegangan dan sebagainya. 2. Sikap dosen harus berwibawa dan suara di dalam mengajar harus jelas. 3. Perumusan kompetensi dasar, harus dinyatakan secara kongkrit. 4. Bahan pelajaran harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 5. Menguasai bahan pelajaran. 6. Penguasaan situasi kelas. 7. Pilihan dan pelaksanaan metode mengajar. 8. Penggunaan alat pengajaran. 9. Jalan pengajaran atau proses pengajaran haruslah efektif dan efisien. Serta teknik evaluasi yang harus disesuaikan dengan perubahan tingkah laku mahasiswa yang diharapkan. 9 Menurut Nana Sudjana 1989, indikator-indikator efektivitas pembelajaran meliputi : 1. Kesesuaian proses pembelajaran dengan kurikulum. 2. Keterlaksanaan program pembelajaran oleh dosen. 3. Keterlaksanaan program pembelajaran oleh mahasiswa. 4. Interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dan mahasiswa. 5. Keikutsertaan mahasiswa dalam proses pembelajaran. 6. Motivasi mahasiswa meningkat. 7. Keterampilan dan kemampuan dosen dalam menyampaikan materi. 8. Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh mahasiswa. 10 Sedangkan indikator-indikator efektivitas dalam pembelajaran al- Qur’an adalah : a. Anak didik dapat membaca al-Qu r’an dengan cepat dan bertajwid. b. Mahasiswa mampu membaca al- Qur’an dengan baik dalam waktu minimal 7 bulan. c. Mahasiswa mampu membaca al- Qur’an tanpa ditunjuk dalam waktu yang singkat. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, metode pembelajaran al- Qur’an bisa dikatakan efektif apabila: Dosen menguasai kelas, dosen menguasai materi pelajaran, dosen menguasai metode pengajaran, target kurikulum tercapai dan nilai kemampuan baca al- Qur’an mahasiswa, dan mahasiswa dapat menyelesaikan materi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Efektivitas pembelajaran hakekatnya adalah usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran “ tepat pada sasaran ”. Baik dari segi penggunaan waktu, tenaga, dana, dan sarana. Hal ini sejalan dengan beberapa pendapat para ahli sebagai berikut: 9 Tim Penyusun Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993 Cet. Ke-5, h. 164-166 10 Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1991, Cet. Ke-3 h. 60-63