Kriteria Efektivitas Efektivitas 1. Pengertian Efektivitas

9. Jalan pengajaran atau proses pengajaran haruslah efektif dan efisien. Serta teknik evaluasi yang harus disesuaikan dengan perubahan tingkah laku mahasiswa yang diharapkan. 9 Menurut Nana Sudjana 1989, indikator-indikator efektivitas pembelajaran meliputi : 1. Kesesuaian proses pembelajaran dengan kurikulum. 2. Keterlaksanaan program pembelajaran oleh dosen. 3. Keterlaksanaan program pembelajaran oleh mahasiswa. 4. Interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dan mahasiswa. 5. Keikutsertaan mahasiswa dalam proses pembelajaran. 6. Motivasi mahasiswa meningkat. 7. Keterampilan dan kemampuan dosen dalam menyampaikan materi. 8. Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh mahasiswa. 10 Sedangkan indikator-indikator efektivitas dalam pembelajaran al- Qur’an adalah : a. Anak didik dapat membaca al-Qu r’an dengan cepat dan bertajwid. b. Mahasiswa mampu membaca al- Qur’an dengan baik dalam waktu minimal 7 bulan. c. Mahasiswa mampu membaca al- Qur’an tanpa ditunjuk dalam waktu yang singkat. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, metode pembelajaran al- Qur’an bisa dikatakan efektif apabila: Dosen menguasai kelas, dosen menguasai materi pelajaran, dosen menguasai metode pengajaran, target kurikulum tercapai dan nilai kemampuan baca al- Qur’an mahasiswa, dan mahasiswa dapat menyelesaikan materi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Efektivitas pembelajaran hakekatnya adalah usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran “ tepat pada sasaran ”. Baik dari segi penggunaan waktu, tenaga, dana, dan sarana. Hal ini sejalan dengan beberapa pendapat para ahli sebagai berikut: 9 Tim Penyusun Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993 Cet. Ke-5, h. 164-166 10 Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1991, Cet. Ke-3 h. 60-63 Oemar Hamalik menyatakan bahwa: “Proses pengajaran dapat terselenggara secara lancar, efisien, dan efektif berkat adanya interaksi yang positif, konstruktif, dan produktif antara berbagai komponen yang terkandung di dalam sistem pengajaran tersebut”. Lebih lanjut ia menyatakan, “Pengajaran akan berjalan lebih efektif, apabila dosen dan mahasiswa mempergunakan alatmedia yang memadai”. Senada dengan pendapat Oemar Hamalik dan Azhar Arsyad menegaskan bahwa, “Dengan media tersebut terciptalah lingkungan pengajaran yang interaktif yang memberikan respons terhadap kebutuhan belajar mahasiswa dengan jalan menyiapkan kegiatan belajar yang efektif guna menjamin terjadinya belajar”. Sedangkan Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa ”Media adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas serta efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan seoptimal mungkin”. Dari pendapat para ahli di atas berarti, bahwa keefektifan suatu proses pembelajaran harus memuat sejumlah komponen yang saling berinterelasi, sedangkan dengan keberadaan media, maka pembelajaran akan lebih interaktif dan berjalan secara efektif dalam situasi lingkungan yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Pengertian Penyelenggaraan

Pengertian penyelenggaraan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengurus atau mengusahakan sesuatu, melakukan atau melaksanakan. 11 Proses pembelajaran selain diawali dengan perencanaan bijak, serta didukung dengan komunikasi yang baik, juga harus didukung dengan pengembangan strategi yang mampu membelajarkan siswa. Pengelolaan pembelajaraan merupakan suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Dunkin dan Biddle 1974:38, proses pembelajaran berada dalam empat 11 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta : Balai Pustaka Departemen Pendidikan Nasional, 2007, h.1019