Permasalahan P E N D A H U L U A N

3 Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah KabupatenKota dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah maka lembaga kearsipan daerah harus menyesuaikan fungsi dan posisinya dalam struktur kepemerintahan di daerah dengan tetap mempunyai kewenangan untuk melaksanakan pengelolaan arsip statis secara mandiri. Pengelolaan arsip statis yang dimaksud adalah proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan publik dalam suatu sistem kearsipan nasional, sebagaimana dalam Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Kearsipan. Lembaga kearsipan daerah provinsi dan lembaga kearsipan daerah kabupaten kota sebagai organisasi mandiri di daerah dengan demikian merupakan organisasi pemerintah daerah di bidang kearsipan, keberadaannya menjadi bagian penyelenggaraan otonomi daerah. Menurut Josef Riwu Kaho, organisasi merupakan salah satu faktor yang mendukung penyelenggaraan otonomi daerah 2002: 206. Itu artinya, Lembaga kearsipan daerah provinsi dan lembaga kearsipan daerah kabupaten kota perlu mengoptimalkan kinerjanya terutama dalam mengelola arsip statis, terlebih lembaga kearsipan daerah provinsi juga mempunyai kewenangan melakukan pembinaan kearsipan di lembaga kearsipan daerah kabupatenkota. Keberhasilan penyelenggaraan kearsipan oleh lembaga kearsipan daerah provinsi tentunya diharapkan menjadi panutan bagi lembaga kearsipan kabupatenkota untuk menyelenggaran kearsipan kabupatenkota. Guna mengoptimalkan kinerja lembaga kearsipan daerah provinsi khususnya dalam meningkatkan pengelolaan arsip statis maka dukungan iklim organisasi yang efektif di lembaga kearsipan daerah provinsi menjadi hal yang mendesak. Itu artinya, kinerja lembaga kearsipan daerah provinsi dalam upayanya meningkatkan pengelolaan arsip statis perlu segera di dukung oleh iklim organisasi di lembaga kearsipan daerah provinsi. Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan kearsipan maka ANRI melakukan penelitian untuk mengetahui adakah hubungan iklim organisasi lembaga kearsipan dalam meningkatkan pengelolaan arsip statis., khususnya yang dilakukan oleh lembaga kearsipan daerah provinsi.

B. Permasalahan

Lembaga kearsipan daerah provinsi selaku penanggung jawab penyelenggaraan kearsipan provinsi mempunyai kewajiban melaksanakan pengelolaan arsip statis 4 sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 22 ayat 4 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Pengelolaan arsip statis merupakan proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan publik dalam suatu sistem kearsipan nasional. Sebagai bagian dari sistem kearsipan nasional maka pengelolaan arsip statis bertujuan untuk menjamin keselamatan arsip sebagai pertanggungjawaban nasional bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karenanya, lembaga kearsipan daerah provinsi dituntut tidak hanya sekedar menyelenggarakan kearsipan tetapi juga mempertinggi mutu penyelenggaraan kearsipan melalui terkelolanya arsip statis yang di dukung oleh iklim kinerja dari organisasi lembaga kearsipan. Keberadaan organisasi lembaga kearsipan daerah provinsi sejalan dengan berlakunya Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah menyebabkan terjadinya reorganisasi di sejumlah lembaga kearsipan daerah provinsi terutama banyaknya urusan kearsipan yang digabungkan dengan urusan perpustakaan, dan informasi. Adanya reorganisasi ini sedikit banyak berimbas kepada iklim organisasi lembaga kearsipan, seperti tugas, fungsi dan kebijakan organisasi, sistem birokrasi, budaya organisasi, dukungan top management , sistem imbalan, penyelesaian konflik dalam organisasi, penyusunan program kerja, perumusan visi dan misi, mutu pekerjaan, dan loyalitas personil dalam suatu organisasi. Namun berdasarkan data Direktorat Daerah Kedeputian Pembinaan ANRI 2010, masih banyak urusan kearsipan yang belum mandiri secara fungsi dan tugas. Adanya penggabungan beberapa urusan utamanya bidang kearsipan dan perpustakaan menyebabkan pengorganisasian lembaga kearsipan berjalan di tempat, fungsi utama lembaga kearsipan sebagai pengelola arsip statis cenderung belum optimal. Belum lagi adanya mutasi pejabat dalam lembaga kearsipan daerah provinsi, yang dengan sendirinya mempengaruhi iklim kerja organisasi. Iklim organisasi lembaga kearsipan yang belum optimal dalam pelaksanaannya dikhawatirkan mempengaruhi kinerja dari lembaga kearsipan dalam melaksanakan kewajibannya untuk mengelola arsip statis. Kondisi iklim organisasi lembaga kearsipan yang rendah tentunya berdampak pula terhadap kinerja lembaga kearsipan daerah kabupatenkota yang menjadi wilayah binaan lembaga kearsipan daerah provinsi. 5 Dari penjelasan di atas, menyiratkan perlunya iklim organisasi yang efektif di lembaga kearsipan daerah provinsi guna meningkatkan pelaksanaan pengelolaan arsip statis yang pada akhirnya mampu menjamin keselamatan dan keamanan arsip statis sebagai bukti pertanggungjawaban nasional bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

C. Pertanyaan Penelitian