Outlook Energi Indonesia 2009 E-3
2. Kebutuhan dan Penyediaan Energi
Kebutuhan energi Indonesia terus meningkat dari tahun 2006 sampai tahun 2025. Dalam buku ini digunakan dua skenario pertumbuhan yaitu skenario
rendah 4 per tahun dan skenario tinggi 6,5. Sedangkan analisis dilaksanakan pada dua kasus yaitu kasus harga minyak rendah HMR sebesar 30 barel dan
kasus harga minyak tinggi HMT sebesar 60 barel. Gambaran secara umum menunjukkan bahwa konsumsi energi pada harga minyak 30 barel dan 60
barel
tidak menunjukkan
perbedaan yang
signifikan, sedangkan
pertumbuhan ekonomi antara rendah dan tinggi menghasilkan perbedaan konsumsi energi yang cukup besar.
Kebutuhan energi berdasarkan sektor penggunanya menunjukkan bahwa selama periode studi sektor industri tetap merupakan sektor yang paling
dominan dalam konsumsi energi nasional, diikuti oleh sektor transportasi, sektor rumah tangga, sektor komersial dan sektor pertanian, konstruksi dan
pertambangan. Pangsa sektor industri di dalam kebutuhan energi final nasional makin dominan walaupun kenaikannya tidak besar. Sementara itu,
pangsa sektor rumah tangga menurun, sedangkan pangsa sektor yang lain tetap sama.
400 800
1200 1600
2000
30 60
30 60
30 60
30 60
30 60
30 60
30 60
30 60
2006 2010
2015 2020
2025 2010
2015 2020
2025
J u
ta S
B M
Lainnya Transportasi
Komersial Industri
Rumah Tangga
Pertumbuhan PDB Rendah
Pertumbuhan PDB Tinggi
Historikal
Gambar 1 Perbandingan realisasi dan proyeksi pemakaian energi final komersil tanpa biomasa per sektor
Hasil studi menunjukkan bahwa pertumbuhan kebutuhan energi di setiap sektor dalam kurun waktu 2006 - 2025 cenderung mengikuti pola yang telah
ada sekarang. Kebutuhan energi sektor industri, diantaranya industri manufaktur, yang tidak mengalami kenaikan mengindikasikan tidak adanya
perkembangan yang berarti dari sektor tersebut. Hasil prakiraan kebutuhan energi menunjukkan bahwa pola kebutuhan energi yang terjadi pada semua
kasus R30, R60, T30 dan T60 tidak mengalami perubahan yang signifikan hingga tahun 2025. Pola konsumsi energi sektoral ini relatif sama pada kasus
HMR maupun HMT. Gambar 1 menunjukkan kebutuhan energi final sektoral untuk kasus HMR dan HMT pada pertumbuhan rendah dan tinggi. Angka 30
menunjukkan perkiraan harga minyak mentah selama periode studi sebesar 30 barel, dan angka 60 sebesar 60 barel.
Outlook Energi Indonesia 2009
E-4
3. Kebutuhan Energi Berdasarkan Jenisnya