3 Pasokan dan Pemanfaatan BBM 3. 1 Pasokan BBM

kenaikan sebesar 31. Pola yang sama pun t erlihat dalam perilaku impor. Impor sebesar 553 j ut a barel pada kasus dasar mengalami peningkat an menj adi 654 j ut a barel di t ahun 2025 unt uk kasus T60. Tabel 4. 1 Perbandingan pasokan minyak bumi untuk setiap kasus j uta barel Tahun Kasus Parameter 2006 2010 2015 2020 2025 Total Produksi 378 353 299 203 129 1362 Ekspor 135 99 234 Impor 97 86 233 479 553 1448 Konsumsi 340 340 532 683 683 2578 R30 Produksi 378 353 299 203 129 1362 Ekspor 135 99 1 235 Impor 97 86 83 521 700 1487 Konsumsi 340 340 380 725 829 2614 T30 Produksi 378 353 299 203 129 1362 Ekspor 135 99 1 235 Impor 97 86 62 233 408 886 Konsumsi 340 340 359 436 537 2012 R60 Produksi 378 353 299 203 129 1362 Ekspor 135 135 Impor 97 86 233 479 654 1549 Konsumsi 340 340 532 683 783 2678 T60 4. 3 Pasokan dan Pemanfaatan BBM 4. 3. 1 Pasokan BBM Set elah t erj adinya krisis ekonomi pada t ahun 1998 t idak dilakukan penambahan kapasit as kilang. Kondisi ini menyebabkan produksi BBM dalam kurun wakt u 2000 - 2006 relat if konst an. Sement ara it u, meningkat nya akt if it as perekonomian t elah mendorong peningkat an konsumsi BBM, khususnya minyak sol ar, minyak t anah dan minyak bakar di dalam negeri. Guna mengat asi peningkat an konsumsi BBM t ersebut , maka perlu dilakukan impor BBM. Gambar 4. 5 menyaj ikan perkembangan produksi, ekspor, dan impor BBM dari t ahun 2000 - 2006. Dari gambar t ersebut t erlihat bahwa dengan j umlah produksi BBM yang relat if konst an, maka diperlukan peningkat an impor BBM dari t ahun ke t ahun dengan laj u rat a-rat a sebesar 7, 6 per t ahun. Sesuai dengan j enis minyak ment ah yang diolah dan j enis proses yang ada pada sebuah kilang, maka kilang-kilang yang ada pada saat ini t idak dapat memenuhi kebut uhan semua j enis BBM yang diperlukan di dalam negeri. Kekurangan j enis BBM t ersebut harus dipenuhi dengan impor. Impor BBM di masa dat ang akan t erus meningkat , mengingat kecepat an peningkat an Out look Energi Indonesia 2009 4-5 kebut uhan BBM di dalam negeri lebih pesat daripada kecepat an peningkat an kapasit as kilang minyak yang memproduksi BBM. 100 200 300 B B M J u ta ba rel Produksi 277 284 279 278 283 269 258 Ekspor 3 3 5 3 Impor 91 89 107 107 154 166 141 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber: Dit j en Migas Gambar 4. 5 Perkembangan produksi, impor, dan ekspor BBM Perincian j umlah produksi, impor, ekspor, dan konsumsi BBM unt uk kasus R30 disaj ikan dalam Gambar 4. 6. Sedangkan perbandingan neraca BBM ant ara kasus dasar dengan ket iga kasus lainnya dapat dilihat pada Tabel 4. 2. Gambar 4. 6 Prakiraan produksi, impor, dan ekspor BBM untuk kasus dasar R30 Produksi BBM pada t ahun 2010 masih sama dengan produksi BBM pada t ahun 2006, hal ini t erkait dengan belum adanya penambahan kapasit as kilang yang ada. Impor BBM merupakan pilihan unt uk memenuhi konsumsi BBM di dalam negeri. Pada t ahun 2025, t erdapat penambahan kapasit as minyak, sehingga dapat diproduksi lebih banyak BBM. Meskipun demikian, j enis BBM yang diproduksi t idaklah sesuai dengan kebut uhan BBM di dalam negeri, sehingga impor dan ekspor dari j enis BBM yang berbeda masih harus dilakukan. Out look Energi Indonesia 2009 4-6 Sebagai cont oh, pada t ahun 2015 kilang yang ada menghasilkan bensin yang lebih banyak daripada yang dibut uhkan di dalam negeri. Pada saat yang sama, minyak solar yang dihasilkan lebih sedikit daripada yang dibut uhkan di dalam negeri, sehingga produk bensin dapat diekspor sedangkan produk solar harus diimpor. Pada Tabel 4. 2 dapat dilihat perbandingan neraca BBM unt uk kedua skenario dan dua harga minyak ment ah yang dipilih. Dari t abel ini dapat dilihat bahwa pada laj u pert umbuhan PDB t inggi, konsumsi BBM menj adi t inggi, hal t ersebut j uga diikut i oleh impor BBM yang t inggi. Selanj ut nya pada laj u pert umbuhan PDB yang sama, konsumsi BBM menurun pada saat harga minyak ment ah menj adi mahal. Tabel 4. 2 Perbandingan neraca BBM untuk setiap kasus j uta barel Tahun Kasus Parameter 2006 2010 2015 2020 2025 Total Produksi 252 252 281 538 615 1938 Ekspor 59 128 146 278 310 921 Impor 182 208 217 91 95 793 Konsumsi 404 396 425 488 554 2267 R30 Produksi 252 252 266 323 398 1491 Ekspor 49 81 65 167 158 519 Impor 180 244 269 306 427 1427 Konsumsi 383 415 471 575 780 2624 T30 Produksi 252 252 394 505 505 1909 Ekspor 30 71 94 118 80 393 Impor 182 209 110 99 136 736 Konsumsi 404 389 411 487 561 2252 R60 Produksi 252 252 394 618 580 2096 Ekspor 48 81 110 154 81 475 Impor 179 245 181 96 269 971 Konsumsi 383 416 465 560 768 2593 T60

4. 3. 2 Pemanfaatan BBM Dalam kurun wakt u 2000 - 2006 pemanf aat an BBM di dalam negeri mengalami