GAS BUMI, LPG, DAN LNG

Out look Energi Indonesia 2009 5-1

BAB 5 GAS BUMI, LPG, DAN LNG

5. 1 Cadangan Gas Bumi Berdasarkan inf ormasi yang disampaikan dalam Int er nat i onal Ener gy Out l ook 2007, cadangan t erbukt i gas bumi dunia per Januari 2007 adalah sebesar 6183 t r i l l i on cubi c f eet TCF. Sekit ar 57, 7 dari cadangan gas bumi t ersebut t erdapat di Rusia, Iran dan Qat ar. Sement ara it u, j umlah cadangan t erbukt i gas bumi Indonesia adalah set ara dengan 1, 6 dari cadangan gas bumi dunia. Cadangan gas bumi Indonesia berdasarkan wilayahnya dibagi dalam enam wilayah, yait u Sumat era, Nat una, Jawa, Kalimant an, Papua dan Pulau Lainnya. Dalam pembagian ini, Pulau Lainnya mencakup Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Cadangan gas berdasarkan t ingkat kepast iannya t erbagi at as P1 pr oven, P2 pr obabl e dan P3 possi bl e. Adapun perincian cadangan gas dalam masing-masing wilayah berdasar t ingkat kepast iannya pada t ahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 5. 1. Tabel 5. 1 Cadangan gas bumi berdasarkan wilayah BCF Cadangan Proven P1 Probable P2 Possible P3 Sumat era 27. 751, 7 7. 590, 4 13. 449, 8 Nat una 33. 762, 9 23. 365, 5 9. 051, 9 Jawa 10. 517, 7 2. 449, 8 6. 356, 7 Kalimant an 11. 947, 0 9. 276, 7 2. 622, 4 Pulau Lainnya 1. 838, 2 1. 862, 0 4. 542, 0 Papua 14. 399, 3 3. 956, 4 5. 381, 9 Tot al 100. 216, 7 48. 500, 7 41. 404, 6 Sumber: BP Migas, 2006 Pada t abel ini t erlihat bahwa wilayah Nat una memiliki t ot al cadangan gas pr oven dan cadangan pr obabl e t erbesar, sedangkan Sumat era memiliki cadangan possi bl e t erbesar. Gas dari lapangan D-Alpha, Nat una Timur memiliki kandungan CO 2 sebesar 70, meskipun demikian j umlah gas senyawa hidrokarbon yang ada masih set ara dengan t iga kali cadangan gas di lapangan Arun, Sumat era. Nat una dan Sumat era merupakan wilayah penyedia gas yang ut ama di Indonesia. Pada beberapa t ahun ini, t erj adi peningkat an j uml ah cadangan gas bumi dengan dit emukannya beberapa cadangan gas bumi baru, sepert i cadangan gas bumi Donggi di Sulawesi Tengah dan Masela di Maluku. Peningkat an j umlah cadangan gas bumi yang ada t ersebut t erkait dengan banyaknya kegiat an eksplorasi cadangan hidrokarbon yang dilakukan dan j enis hidrokarbon yang dit emukan adalah berupa gas bumi, bukan minyak bumi. Selanj ut nya, penemuan cadangan gas bumi pada kurun wakt u 2000 - 2006 Out look Energi Indonesia 2009 5-2 lebih besar dibandingkan dengan produksinya, sehingga selama kurun wakt u t ersebut , set iap t ahunnya cadangan gas bumi cenderung meningkat , sayangnya sebagian besar cadangan gas bumi t ersebut t erkonsent rasi di Indonesia bagian barat , sehingga unt uk ke depan, kegiat an eksplorasi perlu di dorong ke arah Indonesia bagian t imur. Adapun perkembangan cadangan gas bumi di Indonesia selama kurun wakt u 2000 - 2006 dit unj ukkan pada Gambar 5. 1. 50 100 150 200 Cad an g an G as T S C F Proven 94.8 92.1 90.3 91.2 90.5 97.3 94.0 Potential 75.6 76.1 86.3 87.0 97.8 88.5 93.1 Total 170.3 168.2 176.6 178.2 188.3 185.8 187.1 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber: Dirj en MIGAS dalam Handbook of Ener gy Economi c St at i st i cs of Indonesi a, 2007. Gambar 5. 1 Perkembangan cadangan gas bumi Coal bed met hane CBM, j uga t elah dianggap sebagai sumber gas dimasa depan. Secara umum CBM dapat dit emukan pada cekungan-sumberdaya bat ubara. Diperkirakan pot ensi CBM diseluruh Indonesia sekit ar 450 TCF. Adapun perincian pot ensi sumberdaya CBM pada masing-masing cekungan bat ubara dapat dilihat pada Tabel 5. 2. Tabel 5. 2 Potensi sumberdaya coal bed met hane Cekungan Potensi TCF Sumat era Selat an 183, 0 Sumat era Tengah 52, 5 Ombilin 0, 5 Bengkulu 3, 6 Jat ibarang 0, 8 Barit o 101, 6 Kut ei 80, 4 Tarakan 17, 5 Pasir Asem-Asem 3, 0 Berau 8, 4 Sulawesi 2, 0 Tot al 453, 3 Sumber : Dirj en Migas, 2007 Out look Energi Indonesia 2009 5-3 5. 2 Pasokan dan Pemanfaatan Gas Bumi Berdasarkan inf ormasi yang disampaikan dalam Int er nat i onal Ener gy Out l ook 2007, rasio ant ara cadangan t erbukt i dan produksi C P gas bumi dunia per Januari 2007 adalah sebesar 65 t ahun. Sebagai perbandingan, Rusia memiliki C P sekit ar 80 t ahun, rat a-rat a negara-negara Timur Tengah memiliki C P sekit ar 100 t ahun. Adapun Indonesia memiliki C P sekit ar 30 t ahun. Produksi gas dilakukan oleh Pert amina, perusahaan-perusahaan yang mengelola wilayah usaha pert ambangan Pert amina dalam bent uk daerah operasi hulu DOH, j oi nt oper at i on body JOB, dan t echni cal assi st ant cont r act TAC sert a perusahaan-perusahaan yang mengelola wilayah usaha pert ambangan pemerint ah dalam bent uk pr oduct i on shar i ng cont r act PSC. Produksi gas nasional dari t ahun 2000 - 2006 mengalami peningkat an rat a-rat a sebesar 0, 3 per t ahun. Peningkat an produksi gas bumi disebabkan adanya peningkat an pemanf aat an gas bumi domest ik dan meningkat nya ekspor gas bumi. Ekspor gas bumi selain dal am bent uk LNG, j uga dilakukan dalam bent uk gas pipa, yang dimulai dari t ahun 2001. Perkembangan produksi, konsumsi domest ik dan ekspor gas bumi di Indonesia selama kurun wakt u 2000 - 2006 dit unj ukkan pada Gambar 5. 2. 800 1,600 2,400 3,200 Ga s B u m i BSC F Produksi 2,901 2,807 3,042 3,155 3,030 2,985 2,954 Domestik 1,017 1,146 1,246 1,197 1,128 1,121 1,020 Ekspor 1,584 1,522 1,740 1,832 1,811 1,693 1,598 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber: DESDM Gambar 5. 2 Perkembangan produksi gas bumi Pada gambar ini t erlihat bahwa ekspor gas bumi dalam kurun wakt u 2000 – 2006 rat a-rat a mencapai 56 dari t ot al produksi gas bumi, sedangkan pemakaian gas bumi di dalam negeri rat a-rat a hanya sekit ar 38 dari t ot al produksi di dalam negeri. Sisanya sebesar 6 digunakan unt uk kegiat an proses produksi maupun dibakar. Out look Energi Indonesia 2009 5-4 Produksi gas berdasarkan wilayahnya dapat dikelompokkan kedalam 13 wilayah. Adapun perincian produksi gas berdasarkan wilayahnya pada t ahun 2000 – 2006 dapat dilihat pada Tabel 5. 3. Pada Tabel ini t erlihat bahwa produksi gas t erbesar adalah wilayah Kalimant an Timur, diikut i oleh wil ayah Aceh, DKI + Bant en + Jabar dan Riau + Jambi Sumat era Tengah. Berdasarkan j umlah gas yang diproduksi, peningkat an produksi gas t erj adi di wilayah Nat una, Sumat era Tengah, Papua dan Sulawesi Selat an, sedangkan penurunan produksi gas t erj adi di wilayah Aceh, Sumat era Ut ara, DKI + Bant en + Jabar dan Jawa Timur. Tabel 5. 3 Produksi gas bumi berdasarkan wilayahnya BSCF Wilayah 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Nat una 54, 71 95, 61 139, 79 202, 36 218, 42 231, 18 212, 44 Aceh 458, 93 268, 12 557, 87 601, 67 507, 10 379, 13 340, 17 Sumat era Ut ara 49, 68 42, 10 36, 11 30, 39 30, 56 26, 32 2, 60 Riau+Jambi SumTeng 219, 69 223, 76 233, 80 258, 99 279, 81 327, 12 428, 20 SumSel 153, 94 160, 96 147, 45 145, 03 157, 38 129, 44 171, 97 DKI+Bant en+Jabar 343, 84 345, 19 351, 09 359, 48 330, 85 303, 84 321, 04 Jawa Tengah Jawa Timur 132, 62 135, 04 118, 77 109, 09 106, 82 95, 57 90, 59 Kalt im 1. 478, 04 1. 524, 36 1. 442, 33 1. 432, 41 1. 363, 69 1. 422, 38 1. 320, 69 Kalsel Papua 3, 66 4, 88 5, 96 4, 54 5, 20 24, 85 23, 77 Sulsel 6. 27 7, 14 8, 69 11, 18 30, 05 44. 92 41, 42 Seram, Bula 112 264 594 1, 21 Tot al 2. 901, 38 2. 807, 15 3. 041, 87 3. 155, 25 3. 030, 13 2. 985, 34 2. 954, 10 Sumber: St at ist ik Migas - Expl oi t at ion Penurunan produksi gas bumi yang t erj adi di wilayah Aceh mengakibat kan menurunnya produksi LNG dan pasokan gas ke indust ri, sedangkan di wilayah Sumat era Ut ara, DKI + Bant en + Jabar dan Jawa Timur mengakibat kan menurunnya pasokan gas unt uk pembangkit list rik dan pasokan gas ke indust ri. Upaya menambah pasokan gas ke Jawa Barat dilakukan dengan membangun j alur pipa t ransmisi dari lapangan gas di Sumat era Tengah ke Sumat era Selat an dan akhirnya ke Jawa Barat . Hal lain yang direncanakan adalah membangun t erminal penerima LNG di Jawa Barat dan Jawa Timur. Sebagaimana diket ahui, LPG di Indonesia selain diperoleh dari kilang gas j uga dapat diperoleh dari kilang minyak. Pengambilan LPG dari gas bumi hanya dapat dilakukan t erhadap j enis gas yang banyak mengandung propan dan but an. LPG yang dihasilkan dari kilang gas diperunt ukkan ekspor, sedangkan LPG yang dihasilkan dari kil ang minyak dimanf aat kan unt uk memenuhi kebut uhan domest ik. Sebuah kilang minyak dapat menghasilkan LPG karena j enis t eknologi yang ada dan j enis minyak ment ah yang diolah pada kilang minyak t ersebut . Kilang gas yang menghasilkan LPG adalah kilang Badak, Arj una, Sant an, Mundu, Arar, Sumbagut , dan Jabung. Sement ara it u, dari sembilan kil ang Out look Energi Indonesia 2009 5-5 minyak yang ada di Indonesia, l ima kilang minyak diant aranya menghasilkan LPG, yait u kilang Dumai, Musi, Cilacap, Balikpapan dan Bal ongan. Secara umum t erj adi penurunan produksi LPG, baik LPG hasil produksi kilang minyak maupun kilang gas. Besarnya produksi LPG dari kedua j enis kilang t ersebut dit unj ukan pada Gambar 5. 3. 500 1000 1500 2000 2500 P rod uk s i LP G R ib u T o n Kilang minyak 766.6 772.1 814.2 819.3 896.4 832.7 382.1 Kilang Gas 1321.0 1415.5 1285.6 1143.3 1119.6 1058.0 897.3 Total 2087.6 2187.6 2099.8 1962.6 2016 1890.7 1279.4 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber: Dirj en MIGAS dalam Handbook of Ener gy Economi c St at i st i cs of Indonesi a, 2007 Gambar 5. 3 Produksi LPG berdasarkan sumbernya Berdasarkan karakt erist iknya, LPG yang dihasilkan dari kilang minyak memiliki kandungan but an yang lebih banyak daripada kandungan propan, sement ara it u LPG yang dihasilkan dari kilang gas memiliki kandungan propan yang lebih banyak dari kandungan but an. Perbedaan t ersebut menyebabkan LPG hasil kilang minyak dapat disimpan pada t emperat ur at mosf ir, sedangkan LPG hasil kilang gas harus disimpan pada t emperat ur lebih rendah dari t emperat ur at mosf ir. Keamanan dalam cara penyimpanan t ersebut menyebabkan LPG hasil kilang minyak digunakan di dalam negeri, sedangkan LPG hasil kilang gas diekspor. Bila LPG hasil kilang gas hendak digunakan di dalam negeri, maka senyawa but an harus dit ambahkan pada LPG t ersebut . Produksi gas bumi selain digunakan unt uk memenuhi kebut uhan di dal am negeri, j uga merupakan komodit i ekspor. Gas bumi Indonesia diekpor dal am bent uk gas pipa, LNG, dan LPG. Besarnya volume ekspor dari masing-masing bent uk gas dit unj ukan pada Tabel 5. 4. Tabel 5. 4 Jenis dan volume ekspor gas bumi Jenis Satuan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Gas pipa MMSCF 31. 967 82. 619 118. 112 129. 342 181. 246 161. 555 LNG Jut a BTU 1. 399, 8 1. 238, 8 1. 035, 5 1. 300, 8 1. 322, 4 1. 217, 8 1. 176, 3 LPG Ribu Ton 1. 306, 3 1. 484, 5 1. 268, 1 1. 106, 4 1. 034, 3 1. 015, 4 289, 7 Sumber: St at ist ik Migas - Tr ade Mulai t ahun 2001, gas bumi dari lapangan gas Nat una Barat diekspor melalui pipa bawah laut dengan t uj uan Singapura Sakra Isl and, kemudian j uga Out look Energi Indonesia 2009 5-6 dilakukan ekspor gas dari lapangan gas Grissik Sumat era Tengah ke Singapura. Terakhir dilakukan ekspor gas dari lapangan gas Nat una Barat ke Duyong, Malaysia. Jumlah gas pipa yang diekspor selama j angka wakt u 2001- 2006 mengalami peningkat an yang pesat , dengan laj u pert umbuhan rat a-rat a sebesar 38, 5 per t ahun. Berlainan dengan gas bumi yang pemasarannya memerlukan f asilit as j aringan pipa, pemasaran LNG menggunakan t anker unt uk mengangkut nya. LNG diproduksi dari Arun, Aceh dan Bont ang, Kalimant an Timur. Pada saat ini seluruh produk LNG diekspor ke Jepang, Korea Selat an, dan Taiwan. Jepang adalah t uj uan ut ama unt uk ekspor LNG, dimana sekit ar 65 dari t ot al produksi LNG diserap oleh negara t ersebut . Pada t ahun 2002 t erj adi penurunan ekspor LNG, hal ini berhubungan dengan dihent ikannya produksi LNG dari kilang Arun sebagai akibat adanya konf lik senj at a di daerah Aceh. Secara keseluruhan j umlah LNG yang diekspor mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh menurunnya j umlah cadangan gas bumi unt uk bahan baku kilang LNG Arun maupun LNG Bont ang. Penurunan ekspor LNG mengakibat kan Indonesia harus menggant i kekurangan penj ualan LNG sesuai dengn kont rak yang t elah disepakat i. Pilihan yang mungkin adalah mengimpor LNG dari negara lain at au memasok LNG dari kil ang LNG baru yang akan dibangun. Negara Jepang selain pengimpor LNG yang ut ama, j uga merupakan negara pengimpor LPG ut ama dengan j umlah sekit ar 75 dari t ot al LPG yang diekspor dari Indonesia. Selain ke Jepang, LPG dari Indonesia j uga diekspor ke Hongkong, Taiwan, Aust ralia, Singapura, Fil ipina, dan China. Jumlah LPG yang diekspor ke negara-negara t ersebut berf l ukt uasi dari t ahun ke t ahun. Secara keseluruhan t erj adi penurunan j umlah LPG yang diekspor, hal ini t erkait dengan meningkat nya j umlah LPG yang dikonsumsi di dalam negeri. Indonesia selain mengekspor LPG j uga mengimpor LPG. Impor LPG dilakukan karena t erj adi lonj akan permint aan LPG di dalam negeri. LPG impor t ersebut sebet ulnya diproduksi di dalam negeri dengan perunt ukkan unt uk ekspor. Berhubung LPG t ersebut digunakan di dalam negeri, maka LPG t ersebut dikat egorikan sebagai impor. Jumlah LPG yang diimpor dapat dilihat pada Gambar 5. 4. Sumber: Dirj en MIGAS dalam Handbook of Ener gy Economi c St at i st i cs of Indonesi a, 2007 Gambar 5. 4 Impor LPG Out look Energi Indonesia 2009 5-7 Pemakaian gas bumi nasional secara keseluruhan mengalami peningkat an karena gas bumi berf ungsi sebagai bahan bakar penggant i BBM. Adapun laj u pert umbuhan rat a-rat a pemakaian gas bumi adalah sebesar 4, 6 per t ahun. Berdasarkan sekt or pemakainya, konsumsi gas domest ik dibedakan at as gas l i f t r ei nj ect i on, kil ang minyak, gas kot a, indust ri dan pembangkit list rik, sedangkan konsumsi gas unt uk kilang LNG t idak diperhit ungkan sebagai konsumsi gas di dalam negeri, mengingat seluruh produk LNG diekspor. Perlu diket ahui, bahwa indust ri pada sekt or pemakai disini adalah gas yang disalurkan langsung oleh Pert amina ke indust ri yang merupakan pemakai akhir, umumnya indust ri-indust ri ini berskala besar. Gas kot a pada sekt or pemakai disini adalah gas bumi yang disalurkan ke Perusahaan Gas Negara PGN, selanj ut nya PGN menyalurkan gas t ersebut kepemakai akhir, sepert i ke rumah t angga, t ransport asi dan indust ri, umumnya indust ri-indust ri ini berskala lebih kecil bila dibandingkan dengan indust ri yang membeli langsung dari Pert amina. Perincian gas yang dikonsumsi pada masing-masing sekt or dapat dilihat pada Gambar 5. 5. 250 500 750 1000 1250 P e m anf aat an G as BC F Gas Lift Reinjection 256.4 382.6 472.1 460.7 431.6 422.3 322.7 Kilang Minyak 32.3 29.4 30.9 22.8 20.8 16.2 48 Gas Kota 69.4 76.7 86.8 95.5 105.1 108.2 111.4 Industri 398.4 422.4 436.6 409.7 365.8 406.5 526.9 Pembangkit Listrik 228.8 222.4 192.9 184.3 176.4 143 220.6 Total 985.3 1133.5 1219.3 1173 1099.7 1096.2 1229.6 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber: Dirj en MIGAS dalam Handbook of Ener gy Economi c St at i st i cs of Indonesi a, 2007 Gambar 5. 5 Konsumsi gas nasional berdasarkan peruntukkannya Pada gambar ini t erlihat bahwa gas l i f t r ei nj ect i on dan indust ri merupakan dua konsumen ut ama, kedua konsumen t ersebut mengkonsumsi sekit ar 66 - 76 dari t ot al gas domest ik. Konsumsi gas unt uk indust ri meliput i gas unt uk bahan baku sepert i pada indust ri pupuk dan pet rokimia maupun unt uk bahan bakar. Pemakaian gas bumi berdasarkan sekt or ekonomi dapat dikelompokkan menj adi sekt or indust ri, rumah t angga, t r ansport asi dan pembangkit list rik. Neraca menyeluruh t ent ang j umlah gas bumi yang diproduksi, diekspor, dan dimanf aat kan di dalam negeri baik unt uk proses produksi maupun unt uk digunakan pada pemakai akhir diberikan pada neraca gas bumi. Perincian Out look Energi Indonesia 2009 5-8 neraca gas bumi pada t ahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 5. 5. Perlu diket ahui, bahwa t abel ini hanya memberikan gambaran t ent ang gas bumi saj a. Dalam hal LNG dan LPG, yang disaj ikan pada neraca ini adalah gas bumi yang digunakan di kil ang LNG dan LPG, sedangkan LNG maupun LPG yang dihasilkan t idak t erlihat dalam neraca t ersebut . Tabel 5. 5 Neraca gas bumi tahun 2006 Keterangan MMSCF 1. Pasokan energi primer 2, 256, 546 a. Produksi 2, 513, 770 b. Impor c. Ekspor -257, 224 d. Perubahan st ok 2. Transf ormasi energi -1, 675, 635 a. Kilang minyak -15, 159 b. Kilang LPG -32, 879 c. Kilang LNG -1, 436, 093 d. Pengolahan bat ubara e. Pembangkit list rik -191, 504 - PLN -157, 894 - Non PLN -33, 610 3. Penggunaan sendiri rugi-rugi -32, 744 a. Dalam Proses Transf ormasi b. Transmisi Dist ribusi -32, 744 4. Pasokan energi f inal

548, 168