4 Infrastruktur Gas Bumi, LPG, dan LNG 4. 1 Gas Bumi

Out look Energi Indonesia 2009 5-16 meskipun pada saat yang sama j uga dilakukan ekspor unt uk memenuhi kebut uhan didalam negeri. Perbandingan j umlah produksi, konsumsi, ekspor dan impor LPG pada skenario maupun kasus harga minyak yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 5. 7. Pada Tabel ini t erlihat bahwa konsumsi dan impor gas merupakan bagian t erpent ing dari neraca LPG, sement ara produksi dan ekspor LPG mempunyai peran yang relat if kecil. Pada skenario t inggi, akt if it as ekonomi yang t inggi t elah mendorong konsumsi dan impor LPG yang t inggi. Pada skenario yang sama, harga minyak bumi 30 barel mengakibat kan j umlah konsumsi dan impor LPG yang l ebih banyak daripada harga minyak bumi 60 barel. Sement ara it u, produksi LPG pada harga minyak 60 barel lebih banyak daripada harga minyak 30 barel. Jumlah LPG yang diekspor bervariasi sesuai dengan neraca LPG yang ada. Tabel 5. 7 Perbandingan produksi, konsumsi, ekspor dan impor LPG j uta ton Kasus Komoditi 2006 2010 2015 2020 2025 Total Produksi 1, 12 0, 80 0, 87 1, 31 1, 55 5, 64 Konsumsi 1, 21 5, 61 8, 76 10, 41 12, 22 38, 21 Ekspor 0, 47 0, 97 0, 86 1, 08 0, 04 3, 42 Impor 0, 46 5, 54 8, 70 10, 09 10, 85 35, 64 R30 Produksi 1, 12 0, 78 0, 82 1, 49 1, 72 5, 92 Konsumsi 1, 21 5, 84 9, 50 11, 31 13, 46 41, 32 Ekspor 0, 47 0, 75 0, 71 0, 61 0, 13 2, 67 Impor 0, 46 5, 76 9, 63 10, 46 12, 10 38, 42 T30 Produksi 1, 12 0, 80 1, 50 1, 91 1, 91 7, 23 Konsumsi 1, 21 5, 25 8, 37 9, 93 11, 68 36, 43 Ekspor 0, 47 0, 50 0, 67 0, 13 0, 13 1, 90 Impor 0, 46 5, 18 7, 71 8, 15 9, 94 31, 44 R60 Produksi 1, 12 0, 78 1, 22 1, 56 1, 79 6, 46 Konsumsi 1, 21 5, 71 9, 37 11, 18 13, 27 40, 76 Ekspor 0, 47 0, 61 0, 39 0, 17 0, 09 1, 73 Impor 0, 46 5, 92 8, 85 9, 77 11, 55 36, 56 T60 5. 4 Infrastruktur Gas Bumi, LPG, dan LNG 5. 4. 1 Gas Bumi Sarana penyediaan gas bumi, LNG, dan LPG nasional t erdiri dari lapangan gas bumi, kilang LNG, kilang LPG, dan dist ribusi gas j aringan pipa, t anker, dan r ecei vi ng t er mi nal . Set iap sarana mempunyai f ungsi yang berbeda, sepert i lapangan gas bumi berf ungsi unt uk memproduksi gas bumi, kilang LNG dan LPG berf ungsi unt uk memproduksi LNG dan LPG, sedangkan j aringan pipa menyalurkan gas bumi ke kilang LPG dan LNG ke konsumen, sedangkan t anker Out look Energi Indonesia 2009 5-17 menyalurkan LPG dan LNG ke konsumen melalui r ecei vi ng t er mi nal . Perincian dari masing-masing sarana penyediaan gas dapat dilihat pada bagian berikut . A. Lapangan Gas Bumi Lapangan gas bumi t erdapat di wilayah Aceh, Sumat era Ut ara, Jambi, Riau, Sumat era Selat an, Jawa Barat , Jawa Timur, Kalimant an Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selat an dan Papua Barat . Sebagian besar lapangan-lapangan gas bumi di wilayah t ersebut t el ah berproduksi dan memiliki sarana sumur gas bumi sert a pipa pengumpul hasil gas bumi. Pada wilayah Sulawesi Tengah dan Papua Barat , sumur gas yang ada belum dieksploit asi, sehingga bel um memiliki pipa pengumpul hasil gas bumi. Kegiat an pengambilan gas bumi dimulai dengan dilakukannya pengebor sumur pengembangan, selanj ut nya gas bumi yang diperoleh dikumpul kan pada pipa pengumpul unt uk dialirkan ke j aringan t ransmisi bil a konsumennya t erl et ak j auh dari lapangan gas at au ke j aringan dist ribusi bil a konsumennya t erlet ak didekat lapangan gas. B. Sistem Distribusi dan Transmisi Gas Bumi Dist ribusi gas bumi adalah sist em penyaluran gas bumi dari sumur gas ke konsumen di rumah-t angga, indust ri, komersial, pembangkit l ist rik maupun st asiun pengisian bahan bakar gas SPBG. Secara umum sist em dist ribusi gas t erdiri dari j aringan pipa t ransmisi dan j aringan pipa dist ribusi. Jaringan pipa gas t erdapat di wilayah Aceh, Sumat era Ut ara, Jambi, Riau, Sumat era Selat an, Jawa Barat , Jakart a, Jawa Timur, Kalimant an Timur dan Sulawesi Selat an. Pada wilayah-wilayah t ersebut , gas bumi digunakan unt uk keperluan rumah t angga, indust ri, komersial dan pembangkit list rik. Beberapa j aringan pipa t ransmisi gas pent ing t erdapat di wilayah Riau, Sumat era Selat an dan Jawa Barat . Adapun perincian dari pipa-pipa t ransmisi t ersebut adalah sebagai berikut . • Riau Jaringan pipa gas Grissik - Duri melalui Sakerman sepanj ang 550 km dengan diamet er 28 i nch. Jaringan pipa gas ini t ersebut memasok gas unt uk enhanced oi l r ecover y EOR Duri. Selanj ut nya ekspor gas ke Singapura j uga dilakukan melalui Sakernan - Bat am - Pulau Sakra di Singapura dengan pipa sepanj ang 335 km berdiamet er 28 i nch. Jaringan pipa gas Nat una Barat ke Singapura sepanj ang 471 km dengan diamet er 28 i nch. Jaringan pipa gas di bawah laut ini memasok gas unt uk ekspor ke Singapura. • Sumatera Selatan Terdapat dua j alur j aringan pipa dari Sumat era Selat an ke Jawa Barat , yait u j alur Grissik – Pagardewa - Rawa Maj u dan j alur Pagardewa - Serpong. Jaringan pipa t ersebut bert uj uan unt uk menghubungkan lapangan Conoco Philips di Grissik, Sumat era Tengah dan lapangan gas Pert amina di Pagardewa, Sumat era Selat an ke Jawa Barat . Jalur pert ama t erdiri dari j aringan pipa Grissik – Pagardewa sepanj ang 196 km dengan diamet er 36 i nch dan j aringan pipa Pagardewa – Rawa Maj u sepanj ang 463 km dengan diamet er 32 i nch, Out look Energi Indonesia 2009 5-18 sedangkan j alur kedua adalah Pagardewa – Serpong sepanj ang 455 km dengan diamet er 32 i nch. • Jawa Barat Jaringan pipa gas Cilamaya – Cilegon sepanj ang 220 km dengan diamet er 24 inch. Jaringan pipa gas ini menghubungkan Cilamaya yang merupakan t empat pengumpul an gas dari lapangan gas dilepas pant ai Jawa Barat dengan indust ri baj a di Cil egon. Jaringan pipa gas ini t elah beroperasi sej ak awal t ahun 1970- an. Pipa t ersebut j uga memasok berbagai konsumen yang lain, sepert i indust ri-indust ri di Cikampek dan Cibinong dan rumah t angga di Jawa Barat . • Jawa Timur Jaringan pipa gas dari BP Kangean di Bali Ut ara ke Gresik sepanj ang 423 km dengan diamet er 28 i nch. Jaringan pipa gas ini menghubungkan lapangan gas dilepas pant ai Jawa Timur dan Gresik unt uk memenuhi kebut uhan gas bagi indust ri pupuk, pembangkit list rik, dan PGN. Selanj ut nya j aringan pipa gas t ersebut j uga memasok gas unt uk konsumen rumah t angga di Gresik dan Surabaya. • Kalimantan Timur Jaringan pipa gas dari lapangan gas di wilayah Kalimanat an Timur ke Bont ang sepanj ang 953 km dengan diamet er 28 i nch. Jaringan pipa gas ini t erut ama unt uk menyediakan gas ke kilang LNG dan indust ri-indust ri di wilayah Kalimant an Timur. Sumber: Pusdat in-DESDM Gambar 5. 13 Jaringan transmisi pipa gas nasional Grissik Semarang Pacific Ocean AUSTRALIA Indian Ocean Bangko Phnom Penh Ban Mabtapud Ho Chi Minh City CAMBODIA VIETNAM THAILAND LAOS Khanon Songkhla Erawan Bangkot Lawit Jerneh WEST MALAYSIA Penang Kerteh Kuala Lumpur Manila Philipines South China Sea Singapu ra Gas Trunklin e Natuna Alpha Kota Kinibalu BRUNEI Bandara Seri Begawan Bintul u EAST MALAYSIA Kuchin g Banda Aceh Lhokseumawe Medan Duri Padang S U M A T R A Jambi Bintan SINGAPURA Samarinda Balikpapan Bontang LNG Plant Export Terminal Attaka Tunu Bekapai KALIMANTAN Banjarmasin Manado SULAWESI Ujung Pandang BURU SERAM Ternate HALMAHER A Sorong IRIAN JAYA Jakarta J A V A Surabaya Bangkalan BALI SUMBAW A Pagerungan LOMBOK FLORES SUMBA TIMOR I N D O N E S I A Duyong Port Dickson Port Klang Mogpu Dumai Batam Guntong Ardjuna Fields MADURA Jayapura Merauke Maluku W e st N a t u n a Palembang Cirebon

10.4 80

51.6 01

Existing Pipeline Planned LNG Receiving CNG LNG Out look Energi Indonesia 2009 5-19 • Sulawesi Selatan Jaringan pipa gas Sengkang – Makasar sepanj ang 200 km dengan diamet er 16 i nch. Jaringan pipa gas ini menghubungkan lapangan gas di Sengkang dan Uj ung Pandang unt uk memenuhi kebut uhan gas bagi pembangkit list rik. Adapun j aringan t ransmisi pipa gas bumi nasional yang t elah ada maupun yang akan ada dapat dilihat pada Gambar 5. 13. 5. 4. 2 CNG Dalam bent uk CNG, gas bumi dapat disimpan dan dibawa dengan kerapat an energi yang t inggi ol eh kendaraan bermot or. Dalam proses pembuat an dan dist ribusi CNG, dikenal 2 sist em yait u sist em onl i ne dan mot her -daught er . Pada sist em onl i ne, pasokan gas dari pipa dist ribusi diproses menj adi CNG di SPBG dan dij ual dalam bent uk CNG. Pada sist em mot her -daught er , pasokan gas dari pipa t ransmisi diproses menj adi CNG di unit proses yang t erdapat pada pipa t ransmisi t ersebut , selanj ut nya gas dalam bent uk CNG diangkut ke SPBG unt uk disimpan, didist ribusikan dan dij ual dalam bent uk CNG. Gambaran t ent ang sist em dist ribusi gas bumi dapat dilihat pada Gambar 5. 14. Sumber: Dit j en Migas Gambar 5. 14 Sistem distribusi gas bumi CNG dalam rangka Program Langit Biru t elah dikembangkan di Jakart a, Surabaya, Medan, dan Palembang pada t ahun 1987. Pada t ahun 1996 – 1998, t erdapat beberapa ribu t aksi dan beberapa pul uh bus sert a mikrolet yang menggunakan CNG. Berdasarkan t eknologi yang digunakan, t aksi dan mikrolet adalah kendaraan berbahan bakar premium yang memasang conver si on ki t agar dapat menggunakan CNG. Sement ara it u t erdapat dua j enis bus, yait u bus yang dapat menggunakan dua j enis bahan bakar diesel dan CNG sert a bus yang hanya menggunakan CNG. Out look Energi Indonesia 2009 5-20 Pemakaian CNG mengalami penurunan pada t ahun 2000, karena Pert amina sebagai pemasok CNG t idak t ert arik unt uk melanj ut kan kegiat an usaha CNG t ersebut . Hal ini disebabkan karena Pert amina harus menanggung sendiri selisih harga CNG ant ara yang dit et apkan pemerint ah dan harga keekonomiannya. Pada t ahun 2006, program pemakaian CNG digiat kan kembali, sej alan dengan program busway oleh Pemda DKI Jakart a. Adapun j enis bus yang dipilih adalah bus yang hanya menggunakan CNG. 5. 4. 3 LPG Pada prinsipnya kilang LPG mengambil senyawa but ana dan propana dari kandungan gas bumi at au minyak bumi. Kil ang LPG yang memproduksi dari gas bumi ant aranya adalah kilang Arj una, Mundu dan Tunu, sedangkan LPG yang dihasilkan bersama dengan LNG Pl ant , berasal dari LPG Arun dan LPG Bont ang. Selanj ut nya LPG j uga dihasilkan dari beberapa kilang minyak, sepert i kilang Dumai, Musi, Cilacap, Balikpapan dan Balongan. Sesuai dengan kebut uhannya, proses pengambilan LPG dapat dibuat agar menghasilkan senyawa but ana dan propana murni at au campuran senyawa but ana dan propana dengan komposisi t ert ent u. Pada saat ini, LPG yang digunakan di dalam negeri memiliki komposisi perbandingan ant ara but an dan propan sebanyak 70 dan 30. Jalur dist ribusi LPG dari kilang sampai ke konsumen dit unj ukkan pada Gambar 5. 15. Sumber: Dit j en Migas Gambar 5. 15 Jalur distribusi LPG dari kilang LPG ke konsumen Sekit ar 50 produksi LPG t elah didist ribusikan ke rumah t angga dan indust ri di dalam negeri. Wilayah pemasaran LPG biasanya unt uk memenuhi kebut uhan rumah t angga dan indust ri yang berlokasi dekat dengan depot LPG, agen, sub- agen, agen pengisian dan penj ualan LPG APPEL, Pert amina LPG depot , sert a st asiun pengisian dan penj ualan bahan bakar LPG SPPBE. Adapun t uj uannya agar biaya t ransport asinya rendah. Wilayah-wilayah pemasaran LPG ini ant ara Out look Energi Indonesia 2009 5-21 lain, DKI Jakart a, Cilegon, Cirebon, Surabaya, Semarang, Uj ung Pandang, Palembang, Dumai dan Balikpapan. Pada saat ini, penj ualan LPG ke rumah t angga dilakukan dalam t abung baj a dengan isi 12 kg. Sej alan dengan program pemerint ah unt uk mengkonversi pemakaian minyak t anah di rumah t angga ke LPG, maka pada awalnya LPG dalam t abung baj a isi 3 kg besert a kompornya diberikan kepada masyarakat . Selanj ut nya, LPG dal am t abung baj a isi 3 kg j uga dij ual ke rumah t angga. Perlu diket ahui bahwa program konversi minyak t anah ke LPG menghadapi berbagai kendala, sepert i belum merat anya pembagian t abung baj a isi 3 kg dan kompornya ke rumah t angga yang seharusnya menerima, sement ara it u pasokan minyak t anah ke masyarakat oleh Pert amina t elah dikurangi. 5. 4. 4 LNG Kilang LNG pada int inya memisahkan kandungan met ana dalam j umlah yang besar, et ana dan propana dalam j umlah yang kecil, sert a sedikit but ana dari senyawa-senyawa yang t erkandung dalam gas bumi. Selanj ut nya senyawa met ana yang diperol eh dimurnikan dari i mpur i t i es yang dapat menghambat proses pembuat an LNG it u sendiri, sepert i CO 2 , air, sul phur dan mer cur y. Pada saat ini t erdapat 2 kilang LNG yang t elah beroperasi di Indonesia, sebuah kilang LNG yang sedang dalam pembangunan dan sebuah kilang masih dalam t ahap perencanaan. Kilang LNG yang t elah beroperasi adalah kilang LNG Arun sebanyak 6 t r ai n dengan t ot al kapasit as t erpasang sebesar 13, 2 j ut a met rik t on t ahun dan kilang LNG Bont ang sebanyak 8 t r ai n dengan t ot al kapasit as t erpasang sebesar 22, 5 j ut a met rik t on t ahun. Kilang LNG yang sedang dal am pembangunan adalah kilang LNG Tangguh sebanyak 2 t r ai n dengan t ot al kapasit as t erpasang sekit ar 7, 6 j ut a met rik t on t ahun. Kilang LNG yang masih dalam t ahap perencanaan adalah kilang LNG Donggi sebanyak sat u t rain dengan kapasit as yang direncanakan sekit ar 2 j ut a met rik t on t ahun. Tr ai n 1 kil ang LNG Arun mulai mengekspor LNG pada t ahun 1978. Kilang LNG Arun selain menghasilkan LNG j uga menghasilkan LPG. Menurunnya j umlah cadangan gas alam yang ada mengakibat kan PT Arun menghent ikan operasi 2 dari 6 t r ai n LNG yang ada pada Februari 2000, sehingga produksi LNG mengalami penurunan dan t idak ada lagi LPG yang diproduksi dari Arun. Pada t ahun 2005, hanya 3 t r ai n kilang LNG yang dioperasikan di Arun. Tr ai n A kilang LNG Bont ang mulai mengekspor LNG pada t ahun 1977. Kilang LNG Bont ang selain menghasilkan LNG j uga menghasilkan LPG dan kondensat . Menurunnya j umlah cadangan gas alam yang ada mengakibat kan LNG Bont ang menurunkan produksi LNG, sehingga t erdapat beberapa kont rak yang t idak dapat t erpenuhi. Pada saat ini, seluruh produksi LNG diekspor. Tr ai n 1 kilang LNG Tangguh diharapkan dapat mulai beroperasi pada bul an April 2009, sedangkan Tr ai n 2 pada bulan Mei 2009. Seluruh produk LNG yang dihasilkan direncanakan akan di ekspor ke berbagai negara, sepert i China, Korea Selat an, Philipina, dan Amerika Serikat . Out look Energi Indonesia 2009 5-22 Tr ai n kilang LNG Donggi pada saat ini sedang membuat engi neer i ng desi gn sebelum akhirnya mencapai kegiat an pembangunan. Secara umum, kendal a ut ama unt uk membangun sebuah kil ang LNG adalah masalah dana. Diperolehnya kont rak penj ual an LNG dengan pembeli yang pot ensial, biasanya merupakan dasar unt uk mendapat pinj aman dana dan memulai pembangunan kilang LNG. 5. 5 Alternatif Penyediaan Gas Sebagai al t ernat if penyediaan gas, bat ubara dapat digasif ikasi, dimana sebagai hasilnya diperoleh gas alam sint et ik yang dapat digunakan sepert i halnya gas bumi, baik sebagai energi maupun sebagai bahan baku. Gasif ikasi adalah reaksi konversi bahan padat at au sol i d yang mengandung karbon menj adi gas sint et is synt het i c nat ur al gas SNG dengan komponen- komponen ut amanya hidrogen H 2 dan karbon monoksida CO. Gas ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar at au sebagai bahan baku kimia unt uk memproduksi berbagai macam produk kimia sepert i amonia, met anol, BBM sint et is dan banyak lagi produk lain. Produksi gas sint et is t ersebut dapat memberikan art i pent ing dalam mengurangi ket ergant ungan t erhadap gas bumi, sert a dapat melindungi keamanan pasokan energi nasional, menyediakan pengembangan indust ri baru, dan memberikan insent if baru unt uk produksi bat ubara, khususnya bat ubara kualit as rendah yang banyak t ersedia di Indonesia dan bel um t ermanf aat kan sama sekali. Dalam beberapa aplikasi, t eknologi gasif ikasi bat ubara digabung dengan t eknologi konversi yang lain dengan t uj uan unt uk mencapai t ingkat ef isiensi yang t inggi dengan emisi yang rendah, sepert i penggabungan gasif ikasi dan t urbin gas i nt egr at ed gasi f i cat i on combi ne cycl e, IGCC, penggabungan gasif ikasi dengan proses t eknologi Fischer Tropsch FT f uel s gas t o l i qui d, penggabungan gasif ikasi dengan proses pembuat an bahan kimia met anol dan amoniak. Perkembangan gasif ikasi secara komersial sangat dipengaruhi oleh harga bahan bakar minyak bumi dan gas. Perubahan harga bahan bakar yang sangat drast is dalam j angka wakt u 5 t ahun t ahun t erakhir ini t elah mendorong orang unt uk melihat bat ubara dan biomassa sebagai sumber energi alt ernat if t erut ama dari sudut pandang ket ersediaannya yang melimpah. Pada t ahun 2007, kapasit as t ot al gas sint et ik yang dihasilkan dengan proses gasif ikasi diseluruh dunia adal ah sekit ar 57 GW, dimana sebagai besar kapasit as t ersebut digunakan unt uk pembuat an bahan kimia dan F-T f uel s. Out look Energi Indonesia 2009 5-23

5. 6 Rekomendasi Kebij akan