BATUBARA 6 Rekomendasi Kebij akan

Out look Energi Indonesia 2009 6-1

BAB 6 BATUBARA

Bat ubara merupakan sumber energi yang mempunyai kedudukan st rat egis di Indonesia, yait u selain dapat dipergunakan unt uk memenuhi kebut uhan energi dalam negeri, j uga dipergunakan sebagai komodit as ekspor unt uk menghasilkan devisa negara. Berdasarkan besarnya cadangan, bat ubara j uga merupakan sumber energi yang paling pot ensial unt uk menggant ikan bahan bakar minyak BBM. Pengembangan bat ubara selain dipengaruhi ol eh besarnya cadangan, j uga dipengaruhi oleh harga bat ubara, ket ersediaan sumber energi lain, pert umbuhan ekonomi dan harga minyak ment ah dunia. Meningkat nya harga minyak ment ah dunia yang berakibat pada meningkat nya harga BBM diprakirakan akan menyebabkan semakin besarnya peluang pemanf aat an bat ubara; sebaliknya menurunnya harga minyak ment ah dunia, diprakirakan akan berakibat pada mengecil nya peluang pemanf aat an bat ubara sebagai sumber energi penggant i minyak. Sement ara it u, meningkat nya pert umbuhan ekonomi yang berdampak pada meningkat nya daya beli masyarakat , diprakirakan akan berakibat pada meningkat nya kebut uhan energi, t ermasuk peluang pemanf aat an bat ubara. Dengan demikian, perubahan harga minyak ment ah dunia dan pert umbuhan PDB mempunyai dampak berbeda t erhadap produksi dan konsumsi bat ubara. 6. 1 Sumber Daya dan Cadangan Batubara Indonesia mempunyai sumber daya dan cadangan bat ubara dengan berbagai j enis, yait u kualit as rendah 5. 100 kkal kg, kualit as sedang 5. 100 – 6. 100 kkal kg, kualit as t inggi 6. 100 – 7. 100 kkal kg, dan kualit as t inggi sekali 7. 100 kkal kg yang t ersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia Kalimant an, Sumat era, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Kalimant an mempunyai t ot al sumber daya dan cadangan bat ubara t erbesar, sebagian besar dari bat ubara di wilayah ini t erdiri at as bat ubara kualit as sedang, sedangkan j enis bat ubara kualit as t inggi sekali t idak ada di wilayah ini. Sumber daya dan cadangan bat ubara di Kalimant an t ersebut , t ersebar hampir di seluruh propinsi, sepert i Propinsi Kalimant an Timur, Propinsi Kalimant an Selat an, dan Propinsi Kalimant an Tengah. Selain Kalimant an, wilayah lain yang mempunyai t ot al sumber daya dan cadangan bat ubara dalam j umlah yang cukup besar adalah Sumat era. Lokasi sumber daya dan cadangan bat ubara di Sumat era t ersebut t ersebar di seluruh propinsi, sepert i Nanggroe Aceh Darussalam, Sumat era Ut ara, Riau, Sumat era Barat , Bengkulu, Jambi, Lampung, dan Sumat era Selat an yang mempunyai berbagai j enis bat ubara, yait u kualit as rendah, kualit as sedang, kualit as t inggi, dan kualit as t inggi sekali. Set iap t ahunnya t ot al sumber daya dan cadangan bat ubara Indonesia meningkat seiring dengan adanya penemuan baru sumber daya bat ubara, namun sebagian besar adalah bat ubara yang berkual it as rendah dan sedang Out look Energi Indonesia 2009 6-2 kualit as rendah dan kualit as sedang. Bat ubara kualit as rendah mempunyai kandungan air t inggi dengan nilai kalor rendah dan sampai saat ini bel um dimanf aat kan, karena selain kandungan airnya t inggi j uga mudah t erbakar dengan sendirinya, sehingga t erj adi kendala dalam pengangkut an. Oleh karena it u pemanf aat an bat ubara kualit as rendah t ersebut dapat dilakukan ant ara lain melalui pembangunan pembangkit list rik bat ubara di mulut t ambang dan mengkonversi bat ubara t ersebut ke bent uk lain melalui proses pencairan bat ubara coal l i quef act i on, proses gasif ikasi bat ubara coal gasi f i cat i on, dan proses briket bat ubara coal br i quet t i ng, unt uk masing- masing menj adi bat ubara cair, gas, dan briket . Kualit as sedang dan kualit as t inggi adalah j enis bat ubara yang banyak dimanf aat kan di indust ri dan pembangkit list rik di Indonesia dan biasanya dikat agorikan st eam coal , karena ke dua j enis bat ubara t ersebut mempunyai nilai kalor yang cukup t inggi, sedangkan kualit as t inggi sekal i adalah j enis bat ubara yang kandungan airnya rendah dengan nil ai kalor yang t inggi dan biasanya dimanf aat kan sebagai redukt or. Sumber: St at ist ik Direkt or at Geologi dan Sumber Daya Mineral 2000 – 2007, Dit j en Mineral Bat ubara dan Panas Bumi Gambar 6. 1 Perkembangan total sumber daya dan cadangan batubara Sumber daya bat ubara di Indonesia dapat digol ongkan menurut t ingkat kepast ian keberadaan yang t erdiri at as sumber daya hipot et ik, t ereka, t erunj uk, dan t erukur. Sumber daya hipot et ik merupakan sumber daya bat ubara yang mempunyai t ingkat keberadaan paling rendah, yait u sumber daya yang merupakan hasil t inj au. Selanj ut nya, sumber daya t ereka merupakan sumber daya bat ubara yang mempunyai t ingkat kepast ian keberadaan rendah, yait u merupakan sumber daya hasil proyeksi. Sumber daya t ereka t ersebut merupakan sumber daya yang paling dominan di Indonesia. Tingkat keberadaan sumber daya bat ubara yang lebih t inggi lagi, yait u sumber daya t erunj uk, yait u sumber daya yang merupakan hasil eksplorasi pendahul uan. Semakin t inggi t ingkat keberadaan maka akan semakin t inggi pula kemungkinan dapat dimanf aat kan secara ekonomis. Out look Energi Indonesia 2009 6-3 Perkembangan t ot al sumber daya dan cadangan bat ubara di Indonesia selama kurun wakt u t ahun 2000 - 2007 dit unj ukkan pada Gambar 6. 1. Sumberdaya dan cadangan bat ubara di Indonesia t erus menunj ukkan peningkat an set iap t ahun meskipun kegiat an eksploit asi penambangan t erus meningkat . Peningkat an t ersebut menunj ukkan bahwa set iap t ahun dit emukan sumberdaya dan cadangan baru melalui kegiat an eksplorasi dan j uga menunj ukkan t ingkat keberhasilan eksplorasi yang cukup t inggi. Cadangan bat ubara adalah sumber bat ubara yang dapat dit ambang mi neabl e, sedangkan sumberdaya bat ubara merupakan sumber bat ubara pot ensial. Dalam periode wakt u t ersebut , cadangan bat ubara meningkat sekit ar 2, 3 kali lipat yang mencapai 18, 7 milyar t on pada t ahun 2007 sedangkan sumberdayanya meningkat hampir 3, 5 kali lipat dan mencapai 93, 4 milyar t on pada t ahun 2007. Dari t ot al cadangan t ersebut yang merupakan cadangan t erbukt i hanya sebesar 5, 5 milyar t on. Berdasarkan t ingkat produksi rat a-rat a t ahun 2007 yait u sekit ar 212 j ut a t on per t ahun maka cadangan t erbukt i yang dapat dit ambang diprakirakan hanya cukup unt uk dimanf aat kan sekit ar 26 t ahun. Meskipun sumberdaya bat ubara di Indonesia cukup besar t et api hampir 86 dari sumber daya yang ada t ermasuk dalam kat egori bat ubara kualit as rendah. Di Kalimant an Selat an bat ubara kualit as rendah berada di wilayah Mulia dan Wara yang dikelol a oleh PT Arut min Indonesia dan PT Adaro Indonesia, sedang di Kalimant an Timur berada di wilayah Berau dan Kideco yang dikel ola oleh PT Berau Coal dan PT Kideco Jaya Agung. Sedangkan di Sumat era berada di wilayah Banko yang merupakan wilayah konsesi PT Tambang Bat ubara Bukit Asam. Saat ini cadangan bat ubara sudah dieksploit asi at au diproduksi unt uk memenuhi kebut uhan energi di dalam negeri, maupun unt uk diekspor ke luar negeri sebagai sumber devisa negara. Impor bat ubara dapat dil akukan ket ika produksi bat ubara dalam negeri t idak mencukupi, namun impor bat ubara j uga dapat dilakukan sebagai st rat egi perdagangan luar negeri. Pada bab ini akan dibahas l ebih lanj ut pengaruh berbagai skenario dan kasus t erhadap pengembangan produksi, konsumsi, ekspor, dan impor bat ubara. 6. 2. Produksi, Konsumsi, Ekspor, dan Impor Perkembangan produksi, konsumsi, dan ekspor bat ubara dari t ahun 1997 - 2007 dit unj ukkan pada Gambar 6. 2. Dari Gambar 6. 2 t erlihat bahwa rat a-rat a pert umbuhan produksi bat ubara pada kurun wakt u t ersebut adalah sebesar 65, 8, pert umbuhan konsumsi sebesar 47, 8, dan pert umbuhan ekspor sebesar 61, 1. Sement ara it u, unt uk t iga t ahun t erakhir, yakni dari t ahun 04 - 2007, t ingkat pert umbuhan produksi, konsumsi, dan ekspor t idak sebesar rat a- rat a selama 10 t ahun, t et api masing-masing mencapai 17, 7, 20, dan 19, 2. Out look Energi Indonesia 2009 6-4 50 100 150 200 250 ju ta t o n Produksi Konsumsi domestik Ekspor Produksi 54.9 61.2 73.3 76.3 92 102.8 114.2 130.3 165.6 196.5 212.4 Konsumsi domestik 13.2 15.3 19 22.1 27.3 29.1 30.6 36.4 41.3 51.5 62.8 Ekspor 40.9 46.2 53.3 56.9 64.3 73.4 85.2 93.7 111.6 144.1 158.7 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Sumber: St at ist ik Direkt orat Geol ogi dan Sumber Daya Mineral 2000 – 2007, Dit j en Mineral, Bat ubara dan Panas Bumi Gambar 6. 2 Produksi, konsumsi, ekspor, dan impor batubara 6. 2. 1 Kasus Dasar R30 Neraca bat ubara yang t erdiri at as pasokan bat ubara yang diperoleh dari produksi dari t ambang-t ambang bat ubara dalam negeri dan impor bat ubara dari luar negeri, sert a konsumsi dan ekspor bat ubara diprakirakan akan meningkat t erus dari t ahun ke t ahun sesuai dengan perkembangan penduduk dan ekonomi. Prakiraan neraca bat ubara t ersebut selain dipengaruhi oleh f akt or-f akt or bat ubaranya sendiri sepert i j umlah cadangan dan harga bat ubara, j uga dipengaruhi oleh f akt or luar, ant ara lain harga minyak ment ah dunia dan ket ersediaan sumber-sumber energi lainnya.

A. Produksi Berdasarkan kasus dasar kasus R30, produksi bat ubara dari 2006 - 2025

diprakirakan akan meningkat sekit ar 3, 6 per t ahun, sehingga produksi bat ubara pada periode wakt u t ersebut akan meningkat lebih dari 2, 1 kali lipat , yait u dari hampir 194 j ut a t on pada t ahun 2006 menj adi 377 j ut a t on pada t ahun 2025. Produksi bat ubara t ersebut diperoleh dari t ambang bat ubara yang berada di wilayah Kalimant an dan Sumat era, namun sebagian besar at au lebih dari 90 dari produksi bat ubara Indonesia diperoleh dari t ambang bat ubara di wilayah Kalimant an, sedangkan sisanya diproduksi dari t ambang di Sumat era. Semakin dominannya pangsa produksi bat ubara dari Kalimant an daripada Sumat era t ersebut menunj ukkan lebih pesat nya perkembangan eksploit asi t ambang bat ubara di Kalimant an dibandingkan di Sumat era. Out look Energi Indonesia 2009 6-5 Prakiraan produksi bat ubara sangat erat kait annya dengan t ingkat ekspor bat ubara. Pada kasus dasar, ekspor diasumsikan t erbat as sebesar 150 j ut a t on per t ahun. Berdasarkan dat a cadangan yang ada sekarang maka dengan t ingkat produksi pada t ahun 2025 diprakirakan rasio cadangan t erhadap produksi r eser ve pr oduct i on at au R P adalah sebesar 35 yang berart i penyediaan bat ubara Indonesia masih mencukupi hingga 35 t ahun set elah t ahun 2025. Sebagai gambaran neraca bat ubara t erkait dengan t ingkat ekspor diperlihat kan pada Gambar 6. 3. Jika ekspor bat ubara meningkat dengan pert umbuhan rat a-rat a sebesar 3 per t ahun maka produksi bat ubara diprakirakan mencapai 478 j ut a t on pada t ahun 2025 yang menyisakan R P selama 26 t ahun. Lebih lanj ut , j ika ekspor meningkat dengan rat a-rat a pert umbuhan sebesar 10 maka pada t ahun 2025 diperlukan produksi bat ubara sebesar 1, 1 milyar t on at au sisa R P hanya selama 7 t ahun saj a. Mengacu pada kecenderungan pert umbuhan ekspor selama t ahun 2004 - 2007 yang mencapai 19, 2, maka hal ini pat ut menj adi perhat ian dalam hal pengel olaan sumberdaya bat ubara mengingat bat ubara diprakirakan akan menj adi sumberdaya energi ut ama Indonesia dimasa mendat ang. 200 400 600 800 1000 1200 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 Ju ta T o n Potensial Production ekspor tumbuh 10thn Potensial Production ekspor tumbuh 3thn Produksi sesuai Kasus Dasar ekspor dibatasi 150 juta tontahun Ekspor 10thn Ekspor 3thn Impor Ekspor sesuai Kasus Dasar dibatasi 150 juta tontahun Konsumsi RP = 7 thn RP = 26 thn RP = 35 thn Gambar 6. 3 Proyeksi produksi, konsumsi, ekspor, dan impor batubara untuk kasus dasar dengan berbagai skenario ekspor Saat ini pengel olaan t ambang bat ubara bukan saj a dilaksanakan oleh perusahaan negara, t et api j uga oleh perusahaan swast a, baik swast a nasional maupun swast a asing. Sebagian besar t ambang bat ubara di Sumat era dikelola oleh perusahaan negara, sepert i PT Tambang Bat ubara Bukit Asam sedangkan perusahaan swast a yang mengel ola pert ambangan di Sumat era ant ara lain: PT Allied Indo Coal, PT Danau Mashit am, dan PT Bukit Sunur. Sement ara it u t ambang bat ubara yang ada di Kalimant an umumnya dikelola oleh perusahaan-perusahaan swast a ant ara lain: PT Kalt im Prima Coal, PT Adaro Out look Energi Indonesia 2009 6-6 Indonesia, PT Arut min Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Tanit o Harun, sert a PT Berau Coal. Peningkat an produksi bat ubara t ersebut perlu diant isipasi dengan perencanaan pengembangan sarana dan prasarana bat ubara, sej ak dari lokasi t ambang, pelabuhan pengiriman, sampai pelabuhan penerima. Pengembangan sarana dan prasarana yang dibut uhkan ant ara lain meliput i peningkat an kapasit as pengangkut an t ruk, bel t conveyor , dan kapal, dan peningkat an kapasit as j alan, pel abuhan, dan t empat penimbunan. Sebagai cont oh, kenaikan produksi bat ubara di Sumat era dari 24 j ut a t on pada t ahun 2006 menj adi 51, 7 j ut a t on pada t ahun 2025 perlu diant isipasi dengan peningkat an kapasit as sarana dan prasarana pengembangan bat ubara sebesar t iga kali lipat . Demikian pula produksi bat ubara di Kalimant an meningkat lebih dari dua kali lipat dalam periode yang sama, berart i Kalimant an memerlukan peningkat an kapasit as sarana dan prasarana dist ribusi bat ubara dari t ambang ke konsumen sebesar dua kali lipat dari sarana dan prasarana yang ada sekarang. Selain it u, peningkat an kapasit as sarana dan prasarana t ersebut perlu j uga dilakukan di lokasi penerimanya, sepert i di Jawa. B. Konsumsi Berdasarkan kasus R30, konsumsi bat ubara dalam negeri dari t ahun 2006 - 2025 diprakirakan akan meningkat dengan pert umbuhan rat a-rat a lebih dari 9, 2 per t ahun. Tot al konsumsi bat ubara t ersebut meningkat lebih dari lima kali lipat yait u dari hampir 43 j ut a t on pada t ahun 2006 menj adi lebih 226 j ut a t on pada t ahun 2025. Pada awal periode t ahun 2006 sebagian besar produksi dipergunakan baik sebagai bahan bakar maupun sebagai bahan baku pada sekt or indust ri, sepert i indust ri-indust ri semen, baj a, pupuk, kert as, dan t ekst il. Namun mulai t ahun 2008 sampai 2025, dominasi konsumsi bat ubara di sekt or indust ri bergeser ke penggunaan bat ubara unt uk pembangkit list rik, baik unt uk pembangkit list rik PT PLN maupun pembangkit l ist rik non PLN sepert i pembangkit unt uk penggunaan sendiri capt i ve power . Selain it u, bat ubara j uga dipergunakan unt uk bahan baku briket bat ubara pada sekt or rumaht angga, namun pangsa penggunaan bat ubara unt uk bahan baku briket bat ubara t ersebut kecil sekali, yait u sel ama periode 19 t ahun yang akan dat ang rat a-rat a kurang dari sat u persen. Pada awal periode, yait u pada t ahun 2006 - 2019, pangsa konsumsi bat ubara lebih kecil daripada pangsa ekspor. Namun dengan pesat nya pert umbuhan kebut uhan bat ubara dalam negeri, sehingga pemenuhan kebut uhan bat ubara dalam negeri menj adi priorit as, maka diprakirakan pangsa ekspor bat ubara akan menurun digant ikan dengan peningkat an pangsa konsumsi mulai t ahun 2020. Oleh karena it u dari t ahun 2020 sampai akhir periode 2025, sebagian besar dari penggunaan bat ubara dipergunakan unt uk memenuhi kebut uhan dalam negeri. Out look Energi Indonesia 2009 6-7

C. Ekspor Indonesia merupakan negara pengekspor bat ubara t erbesar kedua set elah

Aust ralia dengan menggeser China. Sebagian besar bat ubara yang diekspor t ersebut diperoleh dari produksi bat ubara Kalimant an, sedangkan sisanya diperoleh dari produksi bat ubara Sumat era. Selama kurun wakt u sepul uh t ahun t erakhir 1997 - 2007, sebagian besar at au rat a-rat a 70 dari t ot al produksi bat ubara set iap t ahun dipergunakan unt uk ekspor, sedangkan sisanya unt uk memenuhi kebut uhan bat ubara dalam negeri Pusdat in DESDM, 2007. Besarnya pangsa ekspor bat ubara t ersebut disebabkan lebih menariknya harga bat ubara ekspor dibandingkan dengan harga bat ubara domest ik. Negara t uj uan ekspor bat ubara Indonesia adalah Asia Jepang, Hongkong, India, Korea Selat an, Malaysia, Taiwan, Thailand, Philipina, dan Singapura, Eropa It alia, Spanyol, Swiss, Inggris, Jerman, Croat ia, Belanda, dan Yunani, dan Amerika USA, Brazilia, Chile, dan Peru. Jepang merupakan negara t uj uan ekspor bat ubara Indonesia t erbesar, diikut i ol eh Taiwan, Hongkong, India, Korea Selat an, Thailand, Malaysia, Philipina, dan China. Sement ara it u, Aust ralia walaupun sebagai pengekspor bat ubara nomor sat u di dunia, j uga pernah mengimpor bat ubara Indonesia karena bat ubara Indonesia mempunyai kandungan abu dan sul f ur yang relat if rendah. Pangsa ekspor bat ubara t erhadap produksinya diasumsikan akan semakin menurun di masa dat ang. Hal t ersebut disebabkan kebut uhan energi dalam negeri yang semakin meningkat , sedangkan pasokan minyak sebagai sumber energi domest ik semakin t erbat as. Dengan demikian Indonesia diharapkan dapat lebih mendayagunakan semua sumber energi yang ada unt uk memenuhi kebut uhan energi dalam negeri. Hal ini dapat t ercapai bila ada kebij akan DMO bat ubara yang t egas.

D. Impor Indonesia meskipun merupakan salah sat u produsen bat ubara t erbesar, namun

j uga mengimpor bat ubara unt uk memenuhi kebut uhan energi dalam negerinya. Bat ubara yang diimpor t ersebut t erdiri at as bat ubara kualit as t inggi sekali, kualit as rendah, dan st eam coal yang diperoleh dari berbagai negara, ant ara lain: Jerman, Korea Selat an, Aust ral ia, India, China, Jepang, Pakist an, Af rika Selat an, dan Inggris. Kebut uhan impor bat ubara t ersebut relat if kecil dibandingkan dengan produksi bat ubara dalam negeri, yait u kurang dari sat u j ut a t on per t ahun selama periode 2006 - 2025, dari 120 ribu t on pada t ahun 2006 menj adi 270 ribu t on pada t ahun 2025 at au meningkat dengan pert umbuhan rat a-rat a 4, 4 per t ahun. Kebut uhan impor bat ubara disebabkan oleh alasan t eknis bukan al asan kekurangan pasokan, yait u karena memerlukan bat ubara dengan spesif ikasi khusus yang t idak dapat t erpenuhi dari pasokan dalam negeri. Out look Energi Indonesia 2009 6-8

6. 2. 2 Kasus T30 Pada kasus T30 skenario t inggi dan harga minyak 30 barel diprakirakan