BEBAN TENAGA KERJA PERSONNEL EXPENSES

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2015, 2014 AND DECEMBER 31, 2014 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued - 97 - Rekonsiliasi antara pendapatan bunga bersih disesuaikan dengan laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Are conciliation between net interest income with income before tax are as follows: 30 Juni 30 Juni June 2015 June 2014 Rp Juta Rp Juta Rp Million Rp Million Pendapatan bunga - bersih 345,263 115,472 Interest revenues - net Pendapatan operasional lainnya 107,890 88,822 Other operating revenues Beban operasional lainnya 262,992 78,065 Other operating expenses Beban non operasional - bersih 697 Non operating expenses - net Laba sebelum pajak penghasilan 189,464 126,229 Income before tax Segmen geografis Geographical segment Jawa Barat Jakarta Lainnya Eliminasi Jumlah West Java Jakarta Others Elimination Total Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Penghasilan bunga - bersih 272,373 41,101 - 31,789 - - 345,263 Interest revenues - net Pembentukan cadangan Allowance for kerugian penurunan nilai impairment losses on atas aset keuangan 8,291 11,530 - 1,346 - - 1,893 financial assets Pendapatan operasional lainnya 430,087 216,922 - 114,293 - 653,412 107,890 Other operating income Beban tenaga kerja 80,057 13,183 - 16,483 - - 109,723 Personnel expense General and administrative Beban umum dan administrasi 621,341 74,505 - 112,728 - 653,412 155,162 expenses Laba operasional - bersih 7,229 181,865 15,525 - 190,161 Operating income - net Beban non operasional - Non operating expenses - bersih 135,592 119,149 - 15,746 - - 697 net Laba sebelum pajak 142,821 301,014 31,271 - 189,464 Income before tax Beban pajak 3,523 10,831 - - - - 14,354 Tax expense Laba bersih 146,344 290,183 31,271 - 175,110 Net income Jumlah aset 9,011,863 8,846,614 - 1,738,733 - 1,380,878 18,216,332 Total assets Jumlah liabilitas 8,113,645 5,765,854 - 1,667,814 - 1,380,878 14,166,435 Total liabilities 30 JuniJune 2015 Jawa Barat Jakarta Lainnya Eliminasi Jumlah West Java Jakarta Others Elimination Total Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Penghasilan bunga - bersih - 115,472 - - - - 115,472 Interest revenues - net Pembentukan cadangan Allowance for kerugian penurunan nilai impairment losses on atas aset keuangan - 14,015 - - - - 14,015 financial assets Pendapatan operasional lainnya - 88,822 - - - - 88,822 Other operating income Beban tenaga kerja - 12,017 - - - - 12,017 Personnel expense General and administrative Beban umum dan administrasi - 52,033 - - - - 52,033 expenses Laba operasional - bersih - 126,229 - - 126,229 Operating income - net Beban non operasional - Non operating expenses - bersih - - - - - - - net Laba sebelum pajak - 126,229 - - 126,229 Income before tax Beban pajak - 32,522 - - - - 32,522 Tax expense Laba bersih - 93,707 - - 93,707 Net income Jumlah aset - 5,779,447 - - - - 5,779,447 Total assets Jumlah liabilitas - 4,023,255 - - - - 4,023,255 Total liabilities 30 JuniJune 2014 NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2015, 2014 AND DECEMBER 31, 2014 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued - 98 - 43. MANAJEMEN RISIKO

43. RISK MANAGEMENT

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan, Bank senantiasa dihadapkan pada berbagai risiko finansial maupun risiko non-finansial. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks sehingga Bank harus mampu menerapkan manajemen risiko yang baik agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1125PBI2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 521DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Surat Edaran No. 1323DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum juga Peraturan Bank Indonesia No. 131PBI2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE No. 1324DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. In conducting its function as a financial intermediary institution, the Bank always faces financial and non-financial risks. The rapid development in banking business externally and internally have resulted in a more complex risk for banks which forces the Bank to implement a proper risk management to adapt with the banking business. Therefore, the risk management principle implemented will highly support the Bank to operate in a prudent manner. The risk management principles have become a standard for banking industry in which the implementation is regulated by Bank Indonesia through BI regulation No. 58PBI2003 dated May 19, 2003 amended by BI regulation No. 1125PBI2009 dated July 1, 2009 concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank” and BI Circular Letter No. 521DPNP dated September 29, 2003 amendment by BI circular letter No. 1323DPNP dated October 25, 2011 concerning the implementation of “Risk Management for Commercial Bank” also BI regulation No. 131PBI2011 dated January 5, 2011 and BI circular letter No 1324DPNP dated October 25, 2011 concerning “Bank Soudness”. Risiko kredit Credit risk Risiko kredit merupakan potensi kerugian yang terjadi disebabkan oleh kegagalan debitur maupun pihak lawan counterparty dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya kepada Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank terutama aktivitas perkreditan dan aktivitas tresuri baik yang tercatat dalam banking book maupun trading book. Credit risk represents a potential loss arising from the failure of a debtor or a counterparty to fulfil their contractual obligation to the Bank. The credit risk could incur from several functional activities of the Bank particularly credit and treasury activities including those recorded in the banking book or trading book. Manajemen risiko kredit diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit yang berprinsip kehati-hatian prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non Performing Loan NPL, serta mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Oleh karena itu, Bank Saudara menetapkan kebijakan dan pedoman tertulis yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank, Kebijakan Pelaksanaan Perkreditan, Kebijakan Penyelesaian Kredit Bermasalah, Kebijakan Surat Berharga dan Kebijakan Interbank Money Market Credit risk management is mainly to improve the balance of credit expansion and the prudent credit management that could mitigate the risk of the deterioration of loan quality or loans become non- performing loan, and to optimise the use of capital allocated for the credit risk. Therefore, the Bank sets a written policy and procedure which includes the Bank‟s Credit Policy, Credit Implementation Policy, Non performing Loans Settlement Policy, Marketable Securities Policy, and Interbank Money Market Policy. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2015, 2014 AND DECEMBER 31, 2014 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued - 99 - Faktor utama yang berperan dalam pengendalian dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis. Dalam penyaluran kredit Bank menentukan besaran maksimum angsuran kredit yang didasari atas kemampuan debitur. Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio dan risiko kredit merupakan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko. The main factor that controls and reduces credit risk is the ability of the credit unit to analyse the credit, which results in a balance between the credit risk and business development consideration. The Bank also set a maximum loan instalment based on the debtor‟s capacity. At the same time, portfolio management and credit risk is the responsibility of the Risk Management Committee. i Pengukuran risiko kredit i Credit risk measurement Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan estimasi kerugian saat debitur kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya dan estimasi kerugian atas kewajiban debitur yang telah wanprestasi. Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, secara rutin Bank melakukan analisa terhadap portofolio kredit berdasarkan segmentasi bisnis dan kualitas kredit dari debitur. In determining the estimation of credit risk, the Bank considers the loss estimation when the debtor may not fulfill its obligation and loss estimation when the debtor has failed to pay. To manage and monitor the risk in loan disbursement, the Bank performs analysis of its loan portfolio on regular basis based on business segments and loan quality of its debtors. Bank telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan dua komponen: i „ probability of default ‟ PD klien atau counterpart atas kewajiban kontraktualnya; ii kemungkinan rasio pembalikan atas kewajiban yang telah wanprestasi „ loss given default ‟ LGD. Model ini terus ditelaah untuk memonitor tingkat akurasi model, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika diperlukan untuk mengoptimalisasi keefektivitasannya. The Bank has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring default risks. In measuring the credit risk of loans, whereby the Bank considers two components: i the „ probability of default‟ PD by the client or counterparty on its contractual obligations; ii the likely recovery ratio on the defaulted obligations the „loss given default‟ LGD. The models are reviewed to monitor their robustness relative to actual performance and amended as necessary to optimise their effectiveness. Loss given default merupakan ekspektasi Bank atas besarnya kerugian dari suatu klaim pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. Loss given default biasanya bervariasi sesuai dengan tipe rekanan, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan agunan atau pendukung kredit lainnya. Loss given default represents the Bank‟s expectation of the extent of loss on a claim should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. Loss given default typically varies by the type of counterparty, type and seniority of claim and availability of collateral or others credit support. ii Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi ii Risk limit control and mitigation policies Untuk menghindari risiko konsentrasi kredit, Bank menetapkan limit eksposur untuk setiap nasabah baik pihak berelasi maupun pihak ketiga dalam kebijakan dan pedoman batas maksimum pemberian kredit. To minimise the credit concentration risk, the Bank sets an exposure limit to each related and non-related parties as mentioned in the maximum lending limit policy. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2015, 2014 AND DECEMBER 31, 2014 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued - 100 - Bank mengelola, membatasi dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit - baik secara khusus, terhadap debitur individu maupun kelompok, dan industri maupun geografis. The Bank manages limits and controls the credit concentration risk - in particular, to individual counterparties and groups, and to industries and geographic. Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi dan telaahan kredit secara periodik dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi. Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of probability of default. Dalam proses pengajuan kredit, pembelian surat berharga maupun penempatan pada bank lain, Bank menetapkan dual control dalam rangka four eyes principles yang melibatkan petugas marketing, petugas pemeriksa dan pejabat pemutus yang memiliki kewenangan. In the loan application process, purchase of securities and placement with other banks, the Bank sets dual control as part of four eyes principles which involve marketing officers, supervisors and authorised approvers. Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini: Some other specific controls and the mitigation measurement are explained as follows: Agunan Collateral Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit meliputi: The Bank applies policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan. Collateral types that can be used to mitigate the risk include: • Kas • Tanah danatau bangunan • Standby LC • Mesin • Kendaraan bermotor • Piutang • Persediaan • Garansi perusahaan maupun garansi perorangan • Cash • Land andor building • Standby LC • Machinery • Vehicle • Trade receivable • Inventory • Company or personal guarantee Kredit modal kerja dan kredit investasi biasanya dijamin sepenuhnya. Untuk kredit konsumsi, biasanya tidak diperlukan jaminan. Pemberian kredit jangka panjang kepada debitur korporasi pada umumnya disertai agunan. Untuk meminimalisasi kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat indikasi penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan. Working capital and investment loans are generally fully secured origination. For consumer loans, usually no collateral are obtained. In addition, in order to minimise the credit loss, the Bank will ask for additional collaterals from the counterparty as soon as impairment indicators are identified for the relevant individual loans. Berikut adalah portofolio kredit yang dimiliki Bank beserta agunan yang menjadi jaminannya dengan pengelompokkan berdasarkan jenis kredit yang diberikan: The following are loan portfolio owned by the Bank and its collateral by grouping based on type of loan: NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2015, 2014 AND DECEMBER 31, 2014 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued - 101 - Pinjaman Pinjaman Pinjaman Konsumsi Modal Kerja Investasi Consumer Working capital Investment Jumlah Loan Loan Loan Total Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Eksposur kredit 6,479,221 5,771,346 465,135 12,715,702 Credit exposure Nilai jaminan 308,135 4,485,171 205,479 4,998,785 Collateral value Jumlah eksposur kredit - - - Total unsecured tanpa jaminan 6,171,086 1,286,175 259,655 7,716,916 credit exposure Porsi eksposur piutang Unsecured portion tanpa jaminan 95 22 56 61 of credit exposure Jenis agunan Types of collateral Kendaraan 3,963 152 674 4,789 Vehicles Tanah dan bangunan 3,158,557 320,460 54,473 3,533,490 Land and buldings Tagihan piutang 118,903 - - 118,903 Receivables Mesin-mesin - 672 - 672 Machineries Giro dan deposito Current account and berjangka 267,843 119,140 10,716 397,699 time deposits Lainnya 877,306 43,962 21,964 943,232 Others Jumlah 4,426,572 484,386 87,827 4,998,785 Total 30 JuniJune 2015 Pinjaman Pinjaman Pinjaman Konsumsi Modal Kerja Investasi Consumer Working capital Investment Jumlah Loan Loan Loan Total Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Eksposur kredit 5,585,059 5,465,222 418,031 11,468,312 Credit exposure Nilai jaminan 149,880 4,273,123 311,844 4,734,847 Collateral value Jumlah eksposur kredit 5,435,179 1,192,099 106,187 6,733,465 Total unsecured tanpa jaminan credit exposure Porsi eksposur piutang 97 22 25 59 Unsecured portion tanpa jaminan of credit exposure Jenis agunan Types of collateral Kendaraan 3,754 144 639 4,537 Vehicles Tanah dan bangunan 86,819 3,032,336 303,352 3,422,507 Land and buldings Tagihan piutang - 112,079 - 112,079 Receivables Mesin-mesin - 636 - 636 Machineries Giro dan deposito Current account and berjangka 58,808 312,198 6,094 377,100 time deposits Lainnya 499 815,730 1,759 817,988 Others Jumlah 149,880 4,273,123 311,844 4,734,847 Total 31 DesemberDecember 2014 Asuransi Insurance Selain agunan kredit, Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit dengan mengharuskan pembuatan polis asuransi bagi setiap debitur konsumer asuransi kredit, asuransi jiwa, asuransi PHK maupun asuransi kerugian. In addition to the loan collateral, the Bank implements a policy to mitigate the credit risk by requiring the insurance policies each consumer debtor for credit insurance, life insurance, employee termination insurance and loss insurance. iii Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya iii Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2015, 2014 AND DECEMBER 31, 2014 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued - 102 - Eksposur maksimum risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan pada tanggal 30 Juni 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Credit risk exposures relating to assets in statement of financial position‟s as of June 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows: 30 Juni 31 Desember June 2015 December 2014 Rp Juta Rp Juta Rp Million Rp Million Laporan posisi keuangan: Statement of financial position: Current accounts Giro pada Bank Indonesia 1,159,171 1,021,276 with Bank Indonesia Giro pada bank lain 55,433 247,872 Current accounts with other bank Penempatan pada Bank Indonesia 28,996 453,928 Placement with Bank Indonesia Efek-efek 1,822,585 845,171 Marketable securities Penyertaan saham 449 449 Investment in shares Pinjaman yang diberikan - bersih Loans - net Modal kerja 5,665,256 5,383,729 Working Capital Investasi 442,954 405,153 Investment Konsumsi 6,411,185 5,517,750 Consumer Tagihan Akseptasi 85,375 62,035 Acceptances receivables Pendapatan yang masih harus diterima 80,756 73,081 Accrued income Tagihan klaim asuransi 52,302 52,274 Claim insurance receivables Aset lain-lain 70,913 13,608 Other assets Jumlah 15,875,375 14,076,326 Total Eksposur Maksimum Maximum Exposure Eksposur maksimum risiko kredit terhadap komitmen dan kontinjensi pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Maximum credit risk exposures relating to commitments and contingencies as of June 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows: 30 Juni 31 Desember June 2015 December 2014 Rp Juta Rp Juta Rp Million Rp Million Komitmen dan Kontijensi: Commitments and Contigencies : Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan 10,183 12,207 Unused loan facility Irrevocable letters of credit Outstanding irrevocable yang masih berjalan 111,776 283,992 letters of credits Garansi yang diberikan 312,952 326,031 Guarantee issued Jumlah 434,911 622,230 Total Eksposur Maksimum Maximum Exposure Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 30 Juni 2015 dab 31 Desember 2014, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. The above table represents a worst-case scenario of credit risk exposure to the Bank as at June 30, 2015 and December 31, 2014, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. Seperti yang telah dijelaskan di atas, pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar 78.51 2014: 80,32 dari jumlah eksposur maksimum berasal dari pinjaman yang diberikan. As explained above, as of June 30, 2015, 78.51 2014: 80.32 of the total maximum exposure is derived from loans. Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara minimal eksposur risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Bank resulting from its loans based on the following: