Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain Prepayments and other assets

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2015, 2014 AND DECEMBER 31, 2014 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued - 41 - ai. Aset takberwujud ai. Intangible assets Hubungan nasabah dan merek Customer relationship and brand Bank mengakuisisi aset takberwujud sebagai bagian dari kombinasi bisnis.Aset takberwujud yang diakuisisi dalam kombinasi bisnis disajikan sebesar nilai wajar pada saat akuisisi dan disajikan terpisah dari goodwill. Aset takberwujud yang dianggap memiliki masa manfaat ekonomis terbatas diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan ekspektasi manfaat. Aset takberwujud yang dianggap memilki masa manfaat ekonomis tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Estimasi masa manfaat dari aset takberwujud dalam bentuk hubungan nasabah adalah 16 tahun, sementara aset takberwujud dalam bentuk merek memiliki masa manfaat tidak terbatas. The Bank acquires intangible assets as part of a business combination. Intangible assets acquired in a business combination are recorded at their fair value at the date of acquisition and recognized separately from goodwill. Intangible assets that are considerd to have a finite economic useful life are amortised on a straight line basis over the period of expected benefit. Intangible assets that are considered to have an indefinite economic useful life are not amortised but tested for impairment on annual basis, or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Estimated economic useful lives of intangible assets in the form of customer relationship is 16 years, meanwhile intangible assets in the form of brand has indefinite useful life.

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND

ESTIMATES Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan. The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods. Pertimbangan kritis dalam penerapan kebijakan akuntansi Critical judgments in applying accounting policies Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, in which the managements has made in the process of applying the Bank ‟s accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements. Investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan Investments in sukuk measured at cost Manajemen telah menelaah investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan sesuai dengan model usaha yang bertujuan untuk memperoleh arus kas kontraktual didasarkan pada tujuan investasi Bank. Rincian dan jumlah tercatat investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan dijelaskan dalam Catatan 8. The management has reviewed the Bank‟s investments in sukuk measured at cost in accordance with the Bank ‟s business model that is intended to obtain contractual cash flows based on the Bank ‟s investment purpose. Detailsand the carrying amountof investmentsin sukukmeasured atcost aredescribed in Note 8. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2015, 2014 AND DECEMBER 31, 2014 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued - 42 - Sumber estimasi ketidakpastian Key sources of estimation uncertainty Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini: The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that havea significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below: Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Provision for losses on impairment of financial assets Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang. At each reporting date of the financial position, the Bank evaluates whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan estimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset keuangan dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows. Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas threshold tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Bank performs assessment of the impairment amounts in two ways, namely: a. Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtors earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations.