Daya Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa sediaan F6 dalam air tidak memberikan perubahan pH yang signifikant selama 7 jam. Hal ini disebabkan karena pengaruh kitosan yang tidak larut dalam air, sehingga hampir tidak ada obat yang terlepas dari sediaan. Selanjutnya profil netralisasi sediaan F6 dalam 30 ml HCl 0,1 N terlihat bahwa kemampuan menetralisir asam lebih tinggi dari simulasi sekresi asam adanya asam yang keluar berkesinambungan, namun peningkatan pH maksimum hanya dicapai sekitar pH 4,3. Sedangkan untuk profil netralisasi terhadap simulasi sekresi asam terlihat bahwa sediaan dalam 1 jam sudah meningkatkan sekitar pH 3, pH maksimum dicapai sekitar 3,4 dan penambahan asam yang keluar 10mljam masih mampu dinetralisir di atas pH 3 selama hampir 6 jam, baik untuk simulasi sekresi asam dengan mengabaikan pengosongan lambung maupun memperhitungkan pengosongan lambung.

4.5 Daya Pengembangan

Daya pengembangan sediaan film dilakukan dalam dua pendekatan yaitu berdasarkan pertambahan luas dan pertambahan berat, yang ditunjukkan pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.12. Hasil pengukuran daya pengembangan sediaan film dapat dilihat pada Lampiran 12. Dari kedua pendekatan tersebut dapat dilihat bahwa daya pengembangan dari sediaan film pada intinya memberikan hasil yang identik, yaitu formula yang mempunyai nilai daya pengembangan dari yang terendah ke yang tinggi secara berurutan yaitu sediaan F1, F9, F6, dan F5. Universitas Sumatera Utara Daya pengembangan swelling dengan pertambahan Luas 20 40 60 80 100 120 140 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 waktu menit s we lling F1 F5 F6 F9 Daya Pengembangan swelling dengan pertambahan berat 50 100 150 200 250 60 120 180 240 300 w aktu m enit s w e llin g F1 F5 F6 F9 Tabel 4.9 Sifat daya pengembangan sediaan film Waktu menit swelling Pertambahan Luas Pertambahan Berat F1 F5 F6 F9 F1 F5 F6 F9 10 1,82 113,04 89,54 24,13 46,30 193,29 159,21 48,83 15 7,95 122,26 98,88 31,20 47,39 193,66 184,85 49,83 30 7,95 131,65 101,68 31,20 49,13 194,16 185,08 53,97 60 7,95 131,65 111,30 31,20 49,57 194,91 185,31 58,44 120 7,95 131,65 111,30 31,20 50,00 195,28 185,43 63,91 180 7,95 131,65 111,30 31,20 50,65 195,53 185,66 149,39 240 7,95 131,65 111,30 31,20 51,09 196,02 185,90 150,50 A B Gambar 4.12 Grafik daya pengembangan sediaan film A Pendekatan luas, dan B pendekatan berat Universitas Sumatera Utara Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah kitosan yang digunakan dalam suatu sediaan maka semakin tinggi daya pengembangannya, dan sebaliknya semakin besar jumlah alginat yang digunakan semakin rendah daya pengembangannya. Alginat merupakan polimer yang tidak larut dalam asam, sedangkan kitosan merupakan polimer yang mempunyai sifat menarik cairan dan akan mengembang dalam suasana asam Felt, et al., 1998. Dengan adanya kemampuan mengembang sediaan film dalam larutan asam akan sangat membantu dan menunjang untuk suatu sediaan gastroretentif antasida yang kita rancang. Daya pengembangan yang diharapkan di sini adalah kemampuan dalam pertambahan ukuran luas, karena dengan bertambahnya ukuran luas dari sediaan film ketika membentang dalam lambung akan menghalangi sediaan melewati pilorus dan tetap bertahan di lambung dalam waktu yang lebih lama. Contoh sifat pengembangan sediaan film yang memberikan bertambahnya ukuran luas sediaan film ketika mengembang dapat dilihat pada Gambar 4.13 berikut: Gambar 4.13 Contoh daya pengembangan sediaan film alginat kitosan yang mengandung antasida Film awal Setelah mengembang 4,3 cm 6 cm Universitas Sumatera Utara

4.6 Sifat Bioadhesif secara in vitro