alginat yang mengontrol pelepasan obat dan bertahan di lambung sebagai sediaan gastroretentif.
Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida dalam penelitian ini adalah sebagai model obat. Magnesium hidroksida memiliki aksi yang cepat
dalam penetralan asam, yang juga bersifat pencahar dan dapat menyebabkan diare. Aluminium hidroksida memiliki tindakan yang relatif lebih lambat dan
cenderung menyebabkan sembelit. Kombinasi senyawa magnesium dan aluminium dapat digunakan untuk saling meminimalkan efek samping,
Penelitian ini meliputi pembuatan sediaan film alginat-kitosan yang mengandung AlOH
kombinasi ini banyak dipilih oleh para ahli Neal, 2002; Wallace, 2011.
3,
MgOH
2
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
2
1.2 Perumusan Masalah
, evaluasi dan karakterisasi sediaan, serta uji in vitro.
1. Apakah AlOH
3
, MgOH
2
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
2
2. Apakah bentuk sediaan gastroretentif film alginat-kitosan yang mengandung AlOH
dapat diformulasi dalam bentuk film alginat-kitosan sebagai sediaan
Gastroretentive Drugs Delivery System GDDS?
3
, MgOH
2
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
2
sebagai antasida mampu mempertahankan pH 3 sampai 4 dalam waktu yang lebih lama dibandingkan sediaan konvesional yang diuji secara in
vitro?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Hipotesis
1. Alginat-kitosan merupakan suatu polimer yang dapat berinterakasi membentuk kompleks polielektrolit yang dapat diaplikasikan terhadap
AlOH
3
, MgOH
2
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
2
2. Sediaan GDDS dari film alginat-kitosan yang mengandung AlOH sebagai suatu
sediaan film yang bertahan lebih lama dalam lambungGDDS.
3
, MgOH
2
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
2
1.4 Tujuan Penelitian
sebagai antasida yang dilipat dan dimasukkan dalam kapsul mempunyai sifat elastis dan akan
membentang kembali ketika kapsul hancur di lambung sehingga mencegah obat melewati pilorus, ditambah lagi dengan kitosan yang bersifat
mukoadhesif serta mengembang dalam suasana asam akan lebih membantu sediaan tertahan di lambung dan menjaga pH 3 - 4 dalam waktu
yang lebih lama dibandingkan sediaan konvensional yang diuji secara in vitro.
1. Untuk membuat formula film alginat-kitosan yang dapat diformulasikan dengan AlOH
3
, MgOH
2
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
2
2. Untuk mengetahui kemampuan sediaan gastroretentif film alginat-kitosan yang mengandung AlOH
sebagai suatu sediaan antasida dalam bentuk film yang mampu bertahan lebih lama
dalam lambungGDDS.
3
, MgOH
2
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
2
tertahan di lambung dan menjaga pH antara 3 - 4 dalam durasi yang lebih lama dibandingkan sediaan konvensional yang diuji secara in
vitro.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan informasi dan kontribusi dalam pengembangan Sistem Penyampaian ObatDrug Delivery System DDS terutama dalam teknologi
sediaan obat-obat yang tertahan di lambung Gastroretentive Drugs Delivery System GDDS. Sediaan GDDS dapat mengontrol lamanya pelepasan obat dalam
lambung sehingga lebih efektif.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Kerangka Pikir Penelitian