3.9 Uji Sifat Pengembangan
Derajat pengembangan DP film ini dilakukan dalam dua pendekatan, yaitu berdasarkan pertambahan berat dan pertambahan luas film. Ditimbang berat
awal W
1
dan diukur lebar dan panjang dari film, ke dalam wadah disolusi dimasukkan 900 ml larutan medium dan diatur suhu 37 ± 0,5
o
Pengembangan = W2-W1
C dengan kecepatan pengadukan alat disolusi yaitu 100 rpm. Kemudian dimasukkan sediaan film
alginat-kitosan yang mengandung antasida. Pada interval waktu 15, 30, 60, 120, 180, 240 dan 360 menit sampel yang basah ditarik keluar dengan hati-hati dan
diusap antara kertas filter untuk menghilangkan kelebihan air dari permukaan, ditimbang kembali W2 dan diukur lebar dan panjangnya. Derajat pengembangan
diukur dalam jumlah relatif air yang diserap terhadap massa awal. Setiap pengujian diulangi 3 kali percobaan. Daya pengembangan dihitung sebagai
berikut:
------------ X 100 W1
3.10 Uji Bioadhesif secara in vitro
Alat untuk uji bioadhesif dirakit secara lokal menggunakan tensiometer
Uji dilakukan menggunakan jaringan mukosa lambung tikus. Tikus dianestesi dengan eter, lalu dikorbankan dengan cara dislokasi leher. Jaringan
, seperti Gambar 3.2., prinsipnya adalah mengukur kekuatan bioadhesif dinilai
dalam hal kekuatan tarikan dinecm yang dibutuhkan untuk melepaskan kontak antara sediaan film alginat-kitosan dengan jaringan mukosa. Pada alat ini diatur
bagian wadah tempat sampel sebagai tempat plat film, dan pada ujung kawat pengait di tempatkan jaringan mukosa lambung yang ditempelkan pada pelat.
Universitas Sumatera Utara
mukosa lambung dibuka sepanjang kurvatura mayor, dicuci dengan NaCl fisiologis dan diequilibrasi pada 37 ± 0,5
o
C dalam asam lambung buatan pH 1,2 selama 10 menit sebelum uji bioadhesif. Jaringan mukosa lambung dipotong kira-
kira 1 x 1 cm dan ditempelkan pada pelat akrilat, pelat akrilat dikaitkan dengan kawat penarik tensiometer dengan mukosa lambung menghadap ke bagian bawah.
Pada sisi tempat sampel dipasang film alginat-kitosan ukuran 2 x 5 cm yang telah dikondisikan dalam larutan asam pH 1,2 selama 10 menit sebelumnya. Kemudian
keduanya diposisikan secara bersentuhan dengan tekanan konstan selama 5 menit. Setelah 5 menit, pengait ditarik ke atas dengan memutar penarik tensiometer
sampai kontak antara film dan jaringan terlepas. Pada saat ini gaya dynecm yang diperlukan untuk melepaskan antara film dan jaringan diamati pada skala
tensiometer dan dicatat. Pengujian ini dilakukan tiga kali ulangan.
Gambar 3.3 Alat uji bioadhesif dengan tensiometer yang modifikasi
Pelat mukosa Sediaan filmsampel
Pemutar skala tensiometer
Universitas Sumatera Utara
3.11 Scanning Electron Microscopy SEM
Morfologi penampang melintang dan permukaan film ditentukan dengan
Scanning Electron Microscopy SEM .
Gambar alat SEM dapat dilihat pada Lampiran 21.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sediaan Film Alginat-Kitosan
Sediaan film gastroretentif antasida dibuat dari campuran alginat dan kitosan dengan rasio yang berbeda-beda sebagai polimer pembawa dan gliserin
sebagai plastisizer yang mengandung AlOH
3
, MgOH
2
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
2.
Tabel 4.1 Spesifikasi formula film alginat kitosan yang mengandung AlOH
Sediaan film dibuat sebanyak sembilan formula yang memberikan hasil berbeda-beda, beberapa formula dapat membentuk film dan ada
pula yang tidak bisa membentuk film tergantung dari komposisi dan rasio
formula, seperti terlihat pada Tabel 4.1 dan Lampiran 2.
3
, MgOH
2
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
No
2
Jenis Formula
Komposisi Panjang
lebar cm
Tebal mm
Berat g
P L
Rata- rata ±
SD Rata-
rata ± SD
1 F1
2,5 g larutan Alginat 4 + 300 mg AlOH
3
+ 2 tetes gliserin
5 2
0,37 ±
0,001 0,459
± 0,008
2 F2
2,5 g larutan Alginat 4 + 300 mg MgOH
2
+ 2 tetes gliserin
5 2
0,32 ±
0,014 0,445
± 0,004
3 F3
2,5 g larutan Kitosan 4 + 300 mg AlOH
3
+ 2 tetes gliserin
5 2
0,44 ±
0,005 0.495
±
0.034 4
F4 2,5 g larutan Kitosan 4 +
300 mg MgOH
2
+ 2 tetes gliserin
tidak bisa membentuk film 5
F5 1 g larutan Alginat 4 + 2 g
larutan Kitosan 4 + 300 mg AlOH
3
+ 4 tetes gliserin 5
2 0,53
± 0,012
0,796 ±
0,023 6
F6 1,5 g larutan Alginat 4 + 2
g larutan Kitosan 4 + 300 mg AlOH
3
+ 4 tetes gliserin 5
2 0,58
± 0,011
0,852 ±
0,01
Universitas Sumatera Utara