2.4 Natrium alginat
Natrium alginat merupakan produk pemurnian karbohidrat yang diekstraksi dari alga coklat Phaeophyceae dengan menggunakan basa lemah
Grasdalen, et al., 1979. Alginat ini diperoleh dari spesies Macrocystis pyrifera, Laminaria, Ascophyllum dan Sargassum. Alginat merupakan bahan yang non
toksik, non alergi biokompatibel dan biodegradabel Rehm, 2009. Asam alginat adalah kopolimer biner yang terdiri dari residu
β-D- mannuronat M dan
α-L-asam guluronat G yang tersusun dalam blok-blok yang membentuk rantai linear. Kedua unit tersebut berikatan pada atom C1 dan C4
dengan susunan homopolimer dari masing-masing residu MM dan GG dan suatu blok heteropolimer dari dua residu MG Thom, et al., 1981. Struktur alginat
dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2. 6 Struktur Kimia Alginat Thom, et al., 1981
2.5 Kitosan
Kitosan merupakan aminopolisakarida hasil deasetilasi dari kitin, kitosan terdapat dalam cangkang crustacea seperti udang, lobster dan kepiting. Kitosan
menunjukkan sifat polimer biomedis seperti nontoksik, biokompatibel dan biodegradabel Felt, et al., 1998. Kitosan merupakan biopolimer yang linear,
tidak bercabang, polimer yang dibangun dari monomer-monomer glukosamin dan N-asetilglukosamin yang terikat pada pola
β-1-4. Struktur kimia dari kitosan ditunjukkan seperti pada Gambar 2.7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2 .7 Struktur Kimia Kitosan Felt, et al., 1998
2.6 Interaksi antara alginat dengan kitosan
Alginat yang merupakan polianionik dan kitosan yang merupakan polikationik dapat berinteraksi melalui gugus asam karboksilat dari alginat dan
gugus amino dari kitosan membentuk kompleks polielektrolit dari muatan mereka yang berlawanan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.8.
Kompleks polielektrolit yang terbentuk diharapkan dapat memberikan aplikasi farmasetika yang lebih baik karena keunikan struktur dan sifatnya
Takahashi, et al., 1990.
Gambar 2. 8 Reaksi antara Alginat dan Kitosan Takahashi, et al., 1990
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental yang meliputi pembuatan sediaan film alginat-kitosan yang mengandung AlOH
3
, MgOH
2,
dan kombinasi AlOH
3
dan MgOH
2
3.1 Alat dan Bahan
, evaluasi dan karakterisasi sediaan, dan uji in vitro. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi
USU, Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU dan Laboratorium Terpadu LIDA USU.
3.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah
neraca listrik Boeco,
alat-alat gelas, magnetic stirrer, pelat kaca, rangkaian alat infus, statif dan klem,
lumpang, stamper, penangas air,
lemari asam, desikator,
pH meter Hanna
, hot plate, Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi Z-2000, dan Scanning Electron
Microscopy SEM.
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah, kitosan Wako Pure Chemical Industries, Ltd Japan, natrium alginat 500~600 Wako Pure
Chemical Industries, Ltd. Japan, gliserin Merck, cangkang kapsul 00 PT. Bratachem, magnesium hidroksida MgOH
2,
dan aluminium hidroksida
AlOH
3
. Pereaksi yang digunakan: asam klorida HCl 98, asam asetat 98, natrium hidroksida NaOH, asam nitrat HNO
3
65, dan
larutan standar
Universitas Sumatera Utara