dan mempunyai aksi penetralan yang cepat, yang sangat cocok dikombinasi dengan AlOH
3
yang memiliki tindakan yang relatif lebih lambat. Selain itu, masalah efek samping juga menjadi dasar dari kombinasi MgOH
2
dan AlOH
3.
Magnesium bersifat pencahar dan dapat menyebabkan diare sedangkan aluminium hidroksida cenderung menyebabkan sembelit, kombinasi ini digunakan untuk
saling meminimalkan efek samping Berbeda dengan sediaan F6, karena hanya mengandung AlOH
3
maka pH maksimum yang dicapai hanya sampai pH 3,43 namun mampu menetralisir
asam yang keluar berkesinambungan dan mempertahankan pH di atas 3 sekitar 6 jam lebih. Hal ini terlihat bahwa AlOH
3
menetralisir asam secara terus menerus sesuai dengan pelepasan aluminium yang terjadi secara terkontrol dan bertahap.
Pelepasan aluminium secara terkontrol dan bertahap ini diharapkan dapat meminimalkan efek samping dari AlOH
3
itu sendiri, karena tidak sekaligus dilepas di lambung dalam jumlah yang banyak seperti sediaan konvensioanal.
Neal, 2002; Wallace, 2011.
4.4.3 Profil Netralisasi Sediaan F6 dalam berbagai Pendekatan
Dari hasil uji profil netralisasi terhadap simulasi sekresi asam lambung, sediaan F6 adalah formula yang dipilih paling baik dari formula lainnya dalam
kemampuan dan profil netralisasinya. Selanjutnya sediaan F6 juga dilihat kemampuan dan profil netralisasinya dalam berbagai pendekatan yang
ditunjukkan dalam Tabel 4.8 dan Gambar 4.11. Data hasil pengukuran dapat dilihat pada Lampiran 9, 10 dan 11.
Ada empat pendekatan yang dilakukan untuk profil netralisasi sediaan F6 yaitu, profil perubahan pH versus waktu sediaan F6 dalam air, profil netralisasi
sediaan F6 dalam 30 ml HCl 0,1 N, profil netralisasi sediaan F6 terhadap simulasi
Universitas Sumatera Utara
Profil Netralisasi Sediaan F6 dalam Berbagai Pendekatan
1 2
3 4
5 6
7 8
60 120
180 240
300 360
420 480
waktu menit p
H
F6 dlm HCl 30 ml F6 tanpa akumulasi penambahan HCl
F6 dg akumulasi penambahan HCl F6 dlm air
sekresi asam dengan akumulasi penambahan HCl 0,1 N mengabaikan pengosongan lambung, dan profil netralisasi sediaan F6 terhadap simulasi sekresi
asam tanpa akumulasi penambahan HCl 0,1 N memperhitungkan pengosongan lambung.
Tabel 4.8 Profil netralisasi sediaan F6 dalam berbagai pendekatan
Waktu menit
pH F6 dalam 30
ml HCl 0,1 N F6 tanpa
akumulasi penambahan HCl
F6 dg akumulasi penambahan HCl
F6 dalam air
1,2 1,2
1,2 7,20
10 1,5
1,53 1,53
7,45 15
1,8 1,73
1,77 7,47
30 2,67
2,33 2,23
7,50 60
3,53 3,13
3,0 7,50
120 3,9
3,33 3,30
7,50 180
4,13 3,33
3,33 7,50
240 4,23
3,2 3,37
7,50 300
4,33 3,03
3,43 7,53
360 4,3
3,0 3,33
7,60 420
4,3 2,83
3,23 7,60
Gambar 4.11
Grafik profil netralisasi sediaan F6 dalam berbagai pendekatan
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa sediaan F6 dalam air tidak memberikan perubahan pH yang signifikant selama 7 jam. Hal ini disebabkan
karena pengaruh kitosan yang tidak larut dalam air, sehingga hampir tidak ada obat yang terlepas dari sediaan. Selanjutnya profil netralisasi sediaan F6 dalam 30
ml HCl 0,1 N terlihat bahwa kemampuan menetralisir asam lebih tinggi dari simulasi sekresi asam adanya asam yang keluar berkesinambungan, namun
peningkatan pH maksimum hanya dicapai sekitar pH 4,3. Sedangkan untuk profil netralisasi terhadap simulasi sekresi asam terlihat bahwa sediaan dalam 1 jam
sudah meningkatkan sekitar pH 3, pH maksimum dicapai sekitar 3,4 dan penambahan asam yang keluar 10mljam masih mampu dinetralisir di atas pH 3
selama hampir 6 jam, baik untuk simulasi sekresi asam dengan mengabaikan pengosongan lambung maupun memperhitungkan pengosongan lambung.
4.5 Daya Pengembangan