maupun di laboratorium. Pelaksanaanya dapat berupa survei atau
percobaaneksperimen.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data primer yang diperoleh dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan. Data sekunder pada
umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari
hasil penelitian dari beberapa sumber seperti Badan Pusat Statistika, Media Masa, Lembaga Pemerintah atau Swasta dan sebagainya.
2.4 Skala Pengukuran Data
Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri
tersebut. Skala pengukuran dibagi atas 4 bagian yaitu: 1.
Skala Nominal Skala nominal tingkatan pengukuran yang paling sederhana. Dasar
penggolongan ini agar kategori yang tidak tumpang tindih mutually exclutive dan tuntas exhaustive. Angka yang ditunjuk untuk suatu
kategori tidak mereflesikan bagaimana kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau kode sehingga
skala yang diterapkan pada data yang hanya dibagi ke dalam kelompok- kelompok tertentu dan pengelompokan tersebut hanya dilakukan untuk
tujuan identifikasi. Contoh: penggolongan mobil ke dalam kategori sedan, mini, truk, dan bus
atau penggolongan jenis kelamin, suku dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Skala Ordinal
Skala ini memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut atribut tertentu.
Skala yang diterapkan pada data yang dapat dibagi dalam berbagai kelompok dan bisa dibuat peringkat di antara kelompok tersebut.
Contoh: sebuah produk yang diproduksi sebuah pabrik dapat dikategorikan ke dalam skala sangat bagus, bagus dan kurang bagus.
3. Skala Interval
Seperti hal ukuran ordinal, ukuran interval adalah mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut. Interval atau jarak yang sama pada skala
interval dipandang sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada objek yang diukur. Skala yang diterapkan pada data yang dapat
dirangking dan dengan peringkat tersebut bisa mengetahui perbedaan di antara peringkat-peringkat dan bisa menghitung besarnya perbedaan,
namun harus diperhatikan bahwa dalam skala ini perbandingan rasio yang ada tidak diperhitungkan.
Contoh: nilai mahasiswa A mempunyai IP 4,00; B 3,50; C 3,00; D 2,50; E 2,00, maka interval mahasiswa A dan C 4
– 3 = 1 adalah sama dengan interval antara mahasiswa C dan E 3
– 2 = 1.
4. Skala Rasio
Skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama.
Contoh: umur manusia dan ukuran timbangan keduanya tidak memiliki angka nol negatif. Artinya seseorang tidak dapat berumur di bawah nol
tahun dan seseorang harus memiliki timbangan di atas nol pula, sedangkan data interval dapat dinyatakan bahwa orang yang berumur 50 tahun adalah
umurnya dua kali dari pemuda yang berumur 25 tahun.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Skala untuk Instrumen Skala Sikap