Berdasarkan Tabel 3.6 terlihat bahwa seluruh item pertanyaan reliabel karena memberikan nilai alpha cronbach 0,80. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan pada kuesioner jalur birokrasi adalah reliabel.
c. Variabel Besar Biaya Pengurusan
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Biaya Pengurusan
Cronbachs Alpha
N of Items 0,858
6 Berdasarkan Tabel 3.7 terlihat bahwa seluruh item pertanyaan reliabel
karena memberikan nilai alpha cronbach 0,80. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertanyaan pada kuesioner biaya pengurusan
adalah reliabel.
d. Variabel Informasi Pengurusan
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Informasi Pengurusan
Cronbachs Alpha
N of Items 0,888
6 Berdasarkan Tabel 3.8 terlihat bahwa seluruh item pertanyaan reliabel
karena memberikan nilai alpha cronbach 0,80. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertanyaan pada kuesioner Informasi Pengurusan
adalah reliabel.
3.2 Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval
Pada penelitian ini digunakan instrumen berupa kuesioner yang memiliki jawaban skala likert yaitu data ordinal. Data ordinal harus diubah dalam bentuk interval,
sebab data ordinal adalah data kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Untuk mentransformasi data ordinal menjadi data interval digunakan MSI Method of
Universitas Sumatera Utara
Successive Interval. Perhitungan manual Method of Succesive Interval untuk variabel cara pelayanan pada butir soalitem pertama.
1. Menghitung Frekuensi
Frekuensi merupakan banyaknya tanggapan responden dalam memilih skala ordinal 1 sd 5 dengan jumlah responden 100. Skor jawaban dapat dilihat pada
Tabel 3.9
Tabel 3.9 Skor Jawaban Ordinal Variabel
Cara pelayanan Kategori Skor Jawaban
Ordinal Frekuensi
Butir soalitem 1
1 2
8 3
43 4
43 5
6 Jumlah
100
2. Menghitung Proporsi
Proporsi diperoleh dari hasil perbandingan antara jumlah frekuensi perpoin dengan total frekuensi, sehingga diperoleh proporsi sebagai berikut:
100
1
P 08
, 100
8
2
P 43
, 100
43
3
P 43
, 100
43
4
P 06
, 100
6
5
P
Universitas Sumatera Utara
3. Menghitung Proprosi Kumulatif PK
Proporsi kumulatif dihitung dengan menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap nilai, sehingga nilai diperoleh sebagai berikut:
1
k
P 08
, 08
,
2
k
P 51
, 43
, 08
,
3
k
P 94
, 43
, 51
,
4
k
P 1
06 ,
94 ,
5
k
P
4. Mencari Nilai Z
Nilai Z diperoleh dari tabel distribusi normal baku critical Value of Z, dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif berdistribusi normal baku.
Contoh untuk proporsi kumulatif 2 adalah
08 ,
2
k
P
. Nilai p yang akan dihitung adalah 0,5
– 0,08 = 0,42.
Tabel Z yang mempunyai daerah dengan proporsi 0,42
Z ……
0.00 0,01
. .
. 1,4
……. 0,4192
0,4207
Lihat Tabel Z pada Lampiran 5 yang mempunyai luas 0,42 terletak di antara nilai Z 1,40 dan 1,41. Oleh karena itu, nilai Z untuk daerah dengan proporsi 0,42
diperoleh dengan cara interpolasi: 0,4192+0,4207= 0,8399
Universitas Sumatera Utara
Cari nilai X sebagai pembagi interpolasi.
999 ,
1 42
, 8399
,
X
Keterangan: 0,8399 = jumlah antara dua nilai yang mendekati 0,3889 dari tabel z.
0,42 = nilai yang diinginkan sebenarnya.
2,42 = nilai yang digunakan sebagai pembagi dalam interpolasi.
Nilai z hasil interpolasi adalah:
405 ,
1 999
, 1
41 ,
1 40
, 1
Karena Z ada disebelah kiri nol, maka Z bernilai negatif. Dengan demikian untuk
08 ,
2
k
P
nilai Z
1
adalah -1,405.
Contoh untuk proporsi kumulatif 3 adalah
51 ,
3
k
P
. Nilai p yang akan dihitung adalah 0,51
– 0,5 = 0,01
Tabel Z yang mempunyai daerah dengan proporsi 0,01
Z ……
0,02 0,03
. .
. 0,00
….. 0,0080 0,0120
Lihat Tabel Z pada Lampiran 5 yang mempunyai luas 0,42 terletak diantara nilai Z 0,02 dan 0,03. Oleh karena itu, nilai Z untuk daerah dengan proporsi 0,01
diperoleh dengan cara interpolasi: 0,0080+0,0120= 0,02
Universitas Sumatera Utara
Cari nilai X sebagai pembagi interpolasi.
2 01
, 02
,
X
Keterangan: 0,02 = jumlah antara dua nilai yang mendekati 0,3889 dari tabel z.
0,01 = nilai yang diinginkan sebenarnya. 2,01 = nilai yang digunakan sebagai pembagi dalam interpolasi.
Nilai z hasil interpolasi adalah:
025 ,
2 03
, 02
,
Karena Z ada disebelah kanan nol, maka z bernilai positif. Dengan demikian untuk
51 ,
3
k
P
nilai Z
3
adalah 0,025. Begitu seterusnya untuk perhitungan
4 k
P
dan
5 k
P
dengan cara yang sama, sehingga nilai Z untuk proporsi kumulatif pada variabel cara pelayanan pada butiritem pertanyaan pertama, diperoleh dari tabel
distribusi normal baku, seperti pada Tabel 3.10
Tabel 3.10 Proporsi Kumulatif Proporsi
Kumulatif Nilai Z
0,08 -1,405
0,51 0,025
0,94 1,555
1
Universitas Sumatera Utara
5. Menghitung Densitas Fz
Nilai Fz dihitung dengan menggunakan rumus:
2
2 1
exp 2
1 Z
z F
Contoh untuk Z dengan nilai 0,5 hasilnya sebagai berikut:
14 ,
3 7
22 5
,
1
Z
2
5 ,
2 1
exp 7
22 2
1 5
, F
352 ,
Contoh untuk Z dengan nilai -1,405 hasilnya sebagai berikut:
14 ,
3 7
22 405
, 1
2
Z
2
405 ,
1 2
1 exp
7 22
2 1
405 ,
1 F
149 ,
14
, 3
7 22
025 ,
3
Z
2
025 ,
2 1
exp 7
22 2
1 025
, F
399 ,
14
, 3
7 22
555 ,
1
4
Z
2
555 ,
1 2
1 exp
7 22
2 1
555 ,
1 F
119 ,
5
Z
Universitas Sumatera Utara
6. Menghitung Scale Value
Menghitung scale value menggunakan rumus:
Lim it Lower
Below Area
Lim it Upper
Below Area
Lim it Upper
at Density
Lim it Lower
at Density
NS
Nilai dentitas batas bawah dikurangi dengan nilai dentitas batas atas sedangkan nilai area batas atas dikurangi dengan nilai area batas bawah. Untuk
nilai batas bawah untuk
2
SV
dentitas pertama adalah 0 lebih kecil dari 0,1486 dan untuk proporsi kumulatif juga 0 di bawah nilai 0,08.
Tabel 3.11 Nilai Proporsi Kumulatif dan Dentitas
Proporsi Kumulatif
Dentitas
0,08 0,149
0,51 0,399
0,94 0,119
1
86 ,
1 08
, 149
,
2
SV
SV terkecil
58 ,
08 ,
51 ,
399 ,
149 ,
3
SV
65 ,
51 ,
94 ,
119 ,
399 ,
4
SV 98
, 1
94 ,
1 119
,
5
SV
Universitas Sumatera Utara
7. Menghitung Nilai Hasil Penskalaan
a. Ubah nilai SV terkecil nilai negatif yang terbesar menjadi sama dengan 1
86 ,
1
2
SV
Nilai 1 diperoleh dari:
86 ,
2 86
, 1
1 1
86 ,
1
X X
1 1
86 ,
2 86
, 1
2
Y
b. Transformasi nilai skala dengan rumus:
| |
1
min
NS NS
Y
28 ,
2 86
, 2
58 ,
3
Y 51
, 3
86 ,
2 65
,
4
Y
84 ,
4 86
, 2
98 ,
1
5
Y
Hasil akhir semua perhitungan manual di atas dapat dilihat pada Tabel 3.12. Untuk melihat hasil transformasi data menggunakan program aplikasi microsoft
excel dapat dilihat pada Lampiran 2.
Tabel 3.12 Rincian Hasil Perhitungan dengan MSI Skala
Skor Ordinal
Frekuensi Proporsi
Proporsi Kumulatif
Nilai Z
Densitas Scale
Value Nilai Hasil
Penskalaan
2 8
0,08 0,08
-1,405 0,149
-1,86 1
3 43
0,43 0,51
0,025 0,399
-0,58 2,28
4 43
0,43 0,94
1,555 0,119
0,65 3,51
5 6
0,06 1
1,98 4,84
Jumlah 100
Universitas Sumatera Utara
3.3 Analisis Data 3.3.1 Tipe Data